Rama menjauh

472 22 5
                                    

Bab 25

"Diam adalah teman sejati yang tidak pernah mengkhianati"

***

"Laa, anti sadar ga sih kalo rama itu menaruh perhatian lebih??", tanya lina

"Yaiyalah, kan ana sahabat teristimewa ", jawab ku tertawa

"Ana serius. Seperti nya ia menaruh perhatian lebih dari seorang sahabat", cetus lina

"Ya ampun lina. Mana mungkin. Kami kalo ngomong mana pernah bahas perasaan, bahkan anti tau sendiri kan, kalo elsa ngejar-ngejar dia. Bahkan ana sampai kesal dia terlalu berlebihan", sanggah ku

"Loh kok kesal? Hayoo", ucapnya menertawakan ku

"Ya kesal. Karna si rama lama banget ngerespon. Udah jelas elsa seperti udah tergila-gila banget gitu. Apa salah nya kan, dia langsung respon dan selesai masalah. Ini mah, ana yang jadi perantara hubungan mereka", cetus ku.

Lina tertawa,

"Ana hanya mengingatkan, hati-hati ntar sahabatan lama-lama jatuh hati. Haha", ucapnya

"Gak mungkin lah", ucap ku . "Oh ya, nanda ngajak ketemuan ntar pulang bimbel ya lin, soalnya dia lagi di padang", ucap ku

Nanda, mantan ku di pondok. Kami mulai komunikasi kembali setelah tamat dari pondok. Walaupun tak selancar aku dan rama. Karena dia belum memiliki hp android sehingga hanya lewat telpon.

Masalah hp nanda yang tertangkap ketika itu, ia sudah menjelaskan secara detail kepada ku. Aku pun sudah memafkan nya.
Walaupun hukuman yang dia dapat tidak separah aku yang di skors, tapi aku tak membahas masalah itu lagi. Ku rasa itu masa lalu yang sangat aku sesali jika mengingat nya kembali.

Hubungan yang aku jalani dengan nanda, tak sepenuhnya diketahui oleh rama. Karena memang aku tak ingin mengungkit masa lalu ku itu.

Sekarang aku hanya berstatus teman seangkatan di pondok dengan nya, sehingga ketika ia mengajak bertemu yang karena ia sedang berada di Padang sedang mengikuti tes ujian, yang juga kebetulan dilaksanakan dekat dengan tempat ku bimbel.

Aku pun memenuhi permintaan nya bertemu.
Setelah sekian lama kami menyudahi hubungan ini.
Dan pertemuan ku ini, tidak di ketahui oleh rama.

Begitu juga sebaliknya, nanda tidak terlalu respon ketika aku bercerita mengenai rama.

***
Keesokan hari nya.

Kenapa rama tidak menghubungi ku seharian ini?

Ini adalah suatu pertanyaan besar di benak ku, karena biasanya rama lah yang selalu menyapa ku di pagi hari, Atau bahkan kami saling menelepon ketika jam tahajud, atau ketika kesepian. Dan selalu saling mengingatkan makan, belajar, mandi, bahkan hal-hal kecil lainnya.

Kosong.
Terakhir kalinya ia menghubungi ku, malam.

Ada apa? Kenapa rama? Ada apa dengan nya?

Aku mulai menyapa nya

"PING!!"

Sudah berkali-kali ku BM, kenapa tidak ada respon?

"Lin, hari ini rama ada chat ?", tanya ku kepada lina yang sedang asyik didepan komputer, nonton.

"Ada, tadi ana minta film soalnya. Memang kenapa?", tanya nya

"LOH SERIUS??", tanya ku kaget

"Kok kaget gitu? Kan kalian biasanya chatingan terus", sindir lina

Karena Dia ( Allah, Al-Qur'an, DIA )  {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang