Cklek!
Guanlin memasuki kamar Bae Jinyoung pelan sedikit mengintip dan dapat ia lihat si manis sedang duduk didepan komputernya
Sedang bermain game
"Apa yang kau lakukan?".
Sedikit terperanjat ketika mendengar suara berat yang sangat ia kenali itu berada di kamarnya
"Ku tanya sekali lagi Bae".
Si manis makin yakin jika orang itu ada dibelakangnya dengan kaku ia membalikkan badannya
"Dad...daddy".
Ia sudah bersiap ingin memeluk pria tampan itu tapi Guanlin sama sekali tidak merespon
"Kemana saja kau?".
"Melarikan diri?".
Jinyoung menggeleng sambil melengkungkan bibirnya kebawah, sekarang mana mungkin Lai Guanlin bisa marah kepadanya
"Oke lupakan itu, sekarang apa yang sedang kau lakukan?".
Melompat kearah badan Guanlin, untung pria tampan itu sigap menangkapnya, jika tidak tamatlah dia dilantai itu
Memilih menenggelamkan kepalanya di leher Guanlin sambil tetap mempertahankan posisi koalanya
Guanlin tidak memperdulikan berat badan Jinyoung yang seperti tisue itu, dia memilih mengelilingi kamar Jinyoung sambil tetap menggendong si manis
Melihat Jinyoung yang tetap pada posisinya membuat Gaunlin sedikit kebas dan memilih duduk di depan layar komputer bocah itu
"Apa ini Jinyoungie?".
"Eungh?".
Mengangkat kepalanya sambil menatap Guanlin polos , si pria Lai sedikit terkekeh saat melihat mata Jinyoung yang kelilipan karena kemasukan poninya yang semakin panjang
"Apa yang sedang kau lakukan baby?".
"Itu game yang sedang booming dad , daddy orang tua mana tau itu".
Jinyoung tertawa ketika mengatakan itu sampai matanya membentuk bulan sabit dan mendapat pekikan gemas dari Guanlin
"Eunghh dadhh".
Jinyoung sangat tidak suka ketika tangan Guanlin sudah meremas bokongnya karena itu akan membuatnya turn on
"Maafkan aku".
"Lupakan yang kemarin dad".
Melumat bibir tebal itu pelan sambil sesekali meremas rambut sang daddy ketika si pria Lai dengan sengaja menggigit bibirnya
"Katakan alasanmu menghilang dalam 3 hari ini".
"Hari pertama aku tidak bisa jalan karena kejantananmu yang besar dad!".
"Hari kedua karena aku membencimu".
"Hari ketiga aku sibuk main game".
"Alasan macam apa itu".
"Aku merindukanmu dad".
Guanlin terkekeh ketika merasakan Jinyoung memasukkan kepala diceruk lehernya
"Kau menginginkan sesuatu?".
Si manis hanya menggeleng sambil tetap memeluk Guanlin erat
"Aku... Aku menyukaimu dad".
"Aku menyukaimu terlebih lagi jika kau mendesahkan namaku".
"Eunghhh daddhhh".
Badan mungil itu menggelinjang ketika Guanlin menghisap lehernya sambil membuat tanda yang baru
Membuka dengan terburu-buru piyama yang ia pakai dan membuangnya asal sambil mengulum bibir Guanlin
Suara decakan begitu terdengar jelas dari kamar Jinyoung terlebih lagi Jinyoung yang sudah tidak pakai apapun dan Guanlin yang hanya tinggal memakai celana jeansnya
Guanlin sudah tidak tahan lagi melihat Jinyoung yang benar benar sangat menggoda
Dibantingnya badan mungil itu ke ranjang kemudian menindihnya sambil tetap berciuman
"Eunghh dadhhh Jinyongie mau diatas".
Dengan cepat Jinyoung menarik badan Guanlin agar ia bisa diatas pria itu
Bibir merah itu sedang sibuk membuat tanda dileher daddynya, dia hanya ingin semua orang tau pria ini adalah miliknya bukan milik Doyeon
Kemudian turun kebawah sambil mengelus abs Guanlin yang mulai terbentuk
"Hnghh Jinyoung".
Menarik zipper celana itu dengan menggitnya membuat Guanlin semakin panas
"Daddy! Dia masih tidur".
Meremas kejantanan besar itu sambil bertanya dengan wajah polosnya didepan Guanlin membuat pria itu menggeram rendah
"Aku tau kau dapat melakukan yang terbaik baby boy".
Mengangguk sambil tersenyum riang seakan kejantanan besar yang ada didepannya itu adalah sebuah lolipop
"Jinyounghhh".
Terus mengulum sambil memainkan twinsball milik sang daddy sepertinya merupakan hobi Bae Jinyoung
"Eunghh daddhhh".
Menggenggam kejantanan besar itu memakai kedua tangannya sambil mengocok pelan
"Shit".
Menggesek lubangnya di kejantanan sang daddy membuat Jinyoung semakin ingin dimasuki
"Dadhh ini sakithhh".
Meringis pelan sambik berusaha memasukkan kejantanan kedalam lubang analnya dengan perut Guanlin yang menjadi tumpuan
"Hnghh siall".
"Ahhh dadhhh".
Menggoyang goyangkan bokongnya ketika kejantanan itu berhasil masuk ke lubang analnya
"Jinyounghh".
Jinyoung sekarang merasa senang melihat wajah Guanlin yang memerah, sepertinya ia sudah tidak tahan
Mulai menaik turunkan pinggulnya dengan cepat
"Ahhhh ahhhh dadhhhh".
Guanlin menarik leher Jinyoung untuk mengajaknya berciuman
"Eunghh hnghhhh hnghhhhh".
"Ahhh".
"Daddhhhh"
Cairan Jinyoung tumpah diperut Guanlin kemudian dengan seduktif ia menjikat perut ini membersihkan cairan miliknya
"Ahhhh".
"Nghh dadhhh".
Seakan tidak ada lelahnya, Jinyoung menaik turunkan pinggulnya semakin cepat
Ia merasakan kejantanan itu semakin membesar didalam analnya, kemudian dengan cepat ia mengeluarkan kejantanan itu dari lubangnya
Si mungil mengulum kejantanan itu sambil memijitnya pelan
"Ahhhh aku keluar Jinyounghhh".
Jinyoung berusaha menelan semua cairan milik Guanlin namun masih ada yang merembes dari sudut bibirnya
Guanlin membalikkan keadaan agar ia ada diatas
"Nghhh dadhhh".
"5 ronde lagi baby".
Tebece
gua gaktau ini ngefeel atau enggak soalnya gua gakpernah nyobain sih.g :((
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ↪Pandeep
Fiksi Penggemar[ private adult content 18+ ] "daddy mau iphone x". "oke 10 ronde". ❣Warning! 18+ [not an area for children] ❣Yaoi ❣bxb Start : 29-04-2018 End : 25-05-2018 ❀ pandeep in u r area ❀