17 (+)

10.1K 552 6
                                    

Di ruang tamu baik Guanlin maupun Jinyoung sama sekali tidak berbicara, Jinyoung asik melihat ponselnya sedangkan Guanlin sedang fokus melihat televisi.

Sebenarnya Guanlin merasa sedikit risih melihat paha mulus Jinyoung yang terpampang jelas dari sweater kebesaran yang ia pakai. Lain halnya dengan si manis yang tidak peduli dengan tatapan lapar dari sang daddy, ia makin asik melebarkan pahanya sambil sesekali tertawa melihat sesuatu di ponsel.

"Tutup paha mu Jinyoung". Jinyoung menatap polos kearah Guanlin yang sedang menyodorkan bantal sofa kepadanya.

"Ahh daddy, aku tidak mau". Jawab Jinyoung sambil duduk menaiki pangkuan Guanlin kemudian bersender di dada pria tampan itu.

Guanlin menghela nafas mendengar jawaban dari bibir mungil itu.

"Daddy, aku ingin ice cream". Jinyoung melempar asal ponselnya kemudian membalikkan badan menatap sang daddy sambil mengalungkan tangannya di leher yang lebih tua.

Guanlin tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Bagaimana kalau dua ronde?".

"Dua ronde? Tidak". Jawab Jinyoung sambil menggelengkan kepala.

Si manis sedikit terkekeh geli melihat wajah sedih Guanlin , kemudian sedikit menggesekkan kejantanannya dengan kejantanan milik Guanlin yang dihadiahi dengan wajah terkejut si tampan.

"Aku akan memberikanmu dua puluh ronde dad".

.

.

.

Jinyoung melebarkan kedua pahanya sampai lubang merah berkedut itu terlihat jelas di hadapan Guanlin.

"Ahhh daddhhh fasterh please...".

Mendesah keras dengan badan yang terhentak kasar di kala kejantanan besar itu terus menghujam analnya , mengeluarkan penisnya sampai bagian kepala kemudian menghujam kembali anal itu kasar dengan sekali hentak membuat Jinyoung benar-benar seperti berada di awan.

Membusungkan dadanya di kala jemari panjang itu memelintir putingnya dan juga bibir tebal yang dari tadi terus menggigit dan mengulum puting si manis tanpa ampun.

"Ahhhh daddhh faster... Deeperhh".

Jinyoung terus mendesah sampai saliva miliknya menetes menandakan betapa nikmatnya kejantanan besar itu berkedut kencang di dalam menghujam analnya.

Kejantanan mungil milik si manis yang sedang asik di mainkan Guanlin sudah berkedut hebat menandakan ia akan keluar. Dengan sekali hentakan kasar kejantanan besar didalam analnya Jinyoung langsung mengeluarkan orgasmenya yang entah sudah berapa kali.

Guanlin melepaskan penisnya dari anal si manis kemudian menyodorkan kejantanannya yang masih berdiri tegak di wajah Jinyoung.

Mengerti dengan apa yang diingan Guanlin, Jinyoung memasukkan kejantanan besar itu kedalam mulutnya yang kecil , menjilat dengan sensual sambil sesekali meremas bola kembar yang menggantung bebas didekat kejantanan itu.

Guanlin menggeram ketika dengan lihainya lidah si manis mengulum kejantanannya yang sudah sangat tegang itu.

"Menungging baby boy".

Melepas kejantanan itu dengan tidak rela, Jinyoung membalikkan badannya kemudian menungging sampai lubang merah berkedut itu sekali lagi terpampang jelas di hadapan Guanlin yang sedang menyeringai.

Terlihat lelehan sperma mengalir dari lubang merah itu sampai ke selangkangan si manis, Guanlin menampar bokong Jinyoung agak keras sampai membuat si manis sedikit merengek sakit.

"Dahhh masukkan".

Memasukkan kedua jarinya di dalam anal Jinyoung yang sudah basah dengan sperma miliknya, Jinyoung terus mendesah keras karena jari panjang itu menusuk prostatnya.

"I want your dick dad".

"Fuck" . Guanlin menggeram ketika mendengar perkataan frontal dari Jinyoung yang membuatnya makin ingin menghujam lubang merah si manis.

Menggelinjang hebat ketika kejantanan besar Guanlin kembali memasuki analnya dan langsung menghujam tanpa ampun dan jangan lupakan sebelah tangan sang daddy yang sibuk mengocok kejantanan mungilnya.

"Dadhh". Guanlin dapat merasakan jarinya yang sedang mengocok kejantanan Jinyoung basah menandakan si manis sudah orgasme.

Terus menghentakkan kejantanannya, Jinyoung merasakan kejantanan besar itu sudah berkedut didalam analnya kemudian terasa cairan hangat yang mengalir di selangkangannya, menandakan Guanlin sudah orgasme.

Melepaskan kejantanan dari anal Jinyoung kemudian membawa si manis kedalam pangkuannya.

Mencium lembut bibir merah yang sudah bengkak itu sambil sesekali tangannya memelintir puting pink milik si manis.

"Sudah dad! Pantatku sakit sekali kau tau". Memanyunkan bibirnya imut sambil menatap sang daddy.



Tbc
Ini bakalan di private ya gaes :(( entar sore gua private :((

Suer ni anak dari baby linlin kok bisa jadi daddy linlin :((( g

Suer ni anak dari baby linlin kok bisa jadi daddy linlin :((( g

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini lagi padahal gayanya udah manli tapi tetep aja kiyowo :((

Ini lagi padahal gayanya udah manli tapi tetep aja kiyowo :((

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sugar Daddy ↪PandeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang