"Ketika kau sudah lulus kuliah aku berjanji akan melamarmu".
Perkataan Guanlin membuat Jinyoung langsung tersenyum senang tidak lupa menyuapkan cookies miliknya kedalam mulut sang daddy
"Maka dari itu kita harus rajin membuat anak".
What?
Jinyoung menghentikan gerakan tangannya yang sedang menyuapi Guanlin dengan cookies yang ia pegang.
"Sampai kapanpun aku tidak akan bisa menghasilkan anak dad!". Ketus Jinyoung sambil menutup toples cookies nya kasar.
"Apa salahnya mencoba?". Guanlin tetap kukuh dengan perkataannya.
"Itu hanya akal-akalanmu saja paman".
Si pria tampan menghela nafasnya, sungguh sulit membujuk Jinyoung disaat seperti ini, sedangkan si manis yang sedang duduk dipangkuannya malah asik memainkan ponsel milik daddynya.
"Tidak ada yang menarik di ponselmu dad , apa tidak ada game? ".
"Ada".
"Huh? Dimana?". Jinyoung kembali memperhatikan aplikasi yang berada di ponsel Guanlin tapi dia tidak menemukan ada game disana.
"Disini".
Jinyoung menggeliat tidak nyaman ketika tangan besar itu meremas kejantanannya dari luar celana yang ia pakai.
"Dadd!". Jinyoung menepis tangan Guanlin agar pergi dari selangkangannya, tapi bukannya pergi malah tangannya makin naik memelintir nipple si manis.
"Eungh dad". Menaruh asal ponsel yang ia pegang tadi keatas meja, kemudian menyandarkan badannya di dada Guanlin sambil terus menggeliat ketika puntingnya terus dipermainkan.
Mempelihatkan leher jenjangnya dihadapan Guanlin meminta agar ia segera diberi tanda oleh si pria tampan, Guanlin yang mengerti maksud Jinyoung segara menghisap leher itu sambil sesekali menggigitnya gemas.
"Hnghh dadd". Membiarkan Guanlin membuka celananya sampai memperlihatkan kejantanan mungilnya yang sudah menegang.
"Bahkan kita belum mulai sayang".
Jinyoung mendesah tertahan ketika Guanlin mulai mengocok kejantanannya sambil menjilat kemudian menggigit telinga si manis.
Melepaskan tangannya dari kejantanan Jinyoung kemudian ia membuka sendiri zipper celananya dan memperlihatkan kejantanan besarnya yang masih tertidur.
"Menungging".
Menuruti perkataan sang daddy, ia menungging didepan Guanlin yang sedang menatapnya begitu intens.
Baru saja mereka melakukan kegiatan ini beberapa jam yang lalu didalam mobil sebelum Guanlin pergi menemui Daniel . Guanlin mengocok kejantanannya agar segera bangun.
"Ahhh sakit dadhh".
Rasanya begitu perih ketika Guanlin dengan tidak sabarannya langsung memasukkan asetnya didalam anal Jinyoung yang bahkan masih merasakan sakit ketika mereka melakukannya di mobil.
"Kenapa kau masih sempit saja Jinyoung". Guanlin menggeram rendah merasakan kejantanannya dijepit begitu kuat didalam anal si manis.
Kembali mendesah kencang ketika tubuhnya disentak kasar oleh Guanlin , kemudian mendongak ketika sentakan kejantanan Guanlin mengenai tepat di prostat miliknya
"Ah ah dadhh jinyoungie mau keluar". Jinyoung mendesah lega ketika orgasmenya keluar tanpa ditahan Guanlin, sekarang yang harus ia lakukan adalah membuat Guanlin juga orgasme atau nantinya ia tidak akan bisa berjalan.Membantu Guanlin yang sedang menghentakkan kejantanan di dalam analnya dengan menggoyangkan pinggulnya berlawanan arah dengan sentakan Guanlin.
Plak!
"Ahh fuck".
Guanlin menampar pantat Jinyoung ketika merasakan bahwa si manis sudah berani mengetatkan analnya agar ia cepat keluar.
"Ahhh".
Mengeluarkan spermanya kembali didalam anal milik si manis kemudian segera mencabut kejantanannya dari sana.
Jinyoung merasa lemas dan pinggulnya seperti mau patah , kemudian ia kembali mendudukkan tubuhnya di pangkuan Guanlin yang bahkan belum sempat menyimpan kejantanannya kembali kedalam celana.
"Jinyoung, bahkan selangkanganmu masih penuh sperma, cepat bersihkan".
"Ini semua salahmu dad!". Jinyoung kembali berkata ketus sambil mengangkangkan kakinya di pangkuan Guanlin kemudian membersihkan selangkangan dan analnya sendiri dengan tisue yang diberikan sang daddy.
"Kenapa kau mengangkang seperti itu?!".
"Ya pinggulku sakit ini semua juga karenamu!". Jinyoung bangkit dari duduknya dengan lambat sembari meremas kejantanan Guanlin yang masih diluar celana kemudian melangkah pergi ke kamar sambil menatap sinis pria itu.
"Jinyoung dia bangun lagi!".
"Bermainlah sendiri dasar orang tua".
Brak!
Pintu kamar terbanting dengan kasar meninggalkan Guanlin yang sedang mengelus kejantanannya dengan pandangan sedih.
"Ayo kita bermain bersama sabun sayang".
Tbc
Kapan ada moment peluk pelukan gini lagi :((
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ↪Pandeep
Fanfiction[ private adult content 18+ ] "daddy mau iphone x". "oke 10 ronde". ❣Warning! 18+ [not an area for children] ❣Yaoi ❣bxb Start : 29-04-2018 End : 25-05-2018 ❀ pandeep in u r area ❀