14 (+)

11K 624 27
                                    

Guanlin benci ditolak oleh seseorang apalagi jika dia sudah sangat menginginkannya, seperti sekarang ia begitu menginginkan Bae Jinyoung, tapi pria manis itu tidak memperdulikannya dan lebih asik bergulung didalam selimut.

"Apakah selimut lebih menyenangkan daripada aku?".

"Tentu saja setidaknya ia tidak menyebalkan".

Menghela nafasnya jengkel melihat si manis yang begitu keras kepala, kemudian menarik selimut berwarna abu-abu itu dengan agak kuat agar segera terlepas dari gulungan badan Jinyoung.

Tapi si manis tetap membalikkan badan enggan melihatnya, benar-benar menarik.

"Seharusnya aku memohon pada Doyeon untuk tidak pergi".

Mendudukkan badannya secara tiba-tiba membuat pemuda yang umurnya terpaut kurang lebih 19 tahun darinya itu tersenyum senang.

"Jangan katakan itu dad! Atau aku akan menyumpal kejantananmu itu dengan lubang milikku!".

Well, siapa yang tidak mau bercinta dengan pemuda manis ini? Bahkan jika tidak ditawarkan Guanlin akan tetap melakukannya.

Berpura-pura tidak peduli kemudian pria tampan itu duduk diranjang tepat disamping Jinyoung.

"Aku harus segera tidur besok ada rapat".

"Jangan dad!".

Membuka seluruh bajunya dengan cepat didepan Guanlin, biarlah toh memang dia menyukainya dan Guanlin pun tidak keberatan dia melakukan hal-hal seperti itu.

Guanlin menelan ludahnya kasar ketika melihat tubuh polos Bae Jinyoung tanpa sehelai pakaian terpampang jelas didepan matanya.

.

.

.

"Mphhhh nghhh".

Suara yang menjadi salah satu favorit Guanlin itu mengalun dengan indah ketika sang dominan sibuk menghisap nipplenya yang sudah memerah.

Tangan besar Guanlin sibuk mengelus lembut pinggul sang submissive dan mulai mengukung pria manis itu dibawahnya.

Sudah terlalu banyak tanda merah yang dibuat Guanlin di dada dan leher Bae Jinyoung bahkan sudah sampai keperut sang submissive.

Dan yang bisa dilakukan Bae Jinyoung adalah pasrah, biarlah Guanlin melakukan apapun untuknya, toh ini bukan untuk selamanya kan? .

"Nghhhhh". Mendongakkan lehernya saat ia rasa lidah Guanlin mulai menelusuri dagu dan turun ke lehernya kemudian kembali ke dadanya sibuk membuat tanda lagi.

"Dadhhhh ahhh... Aku". Meremas pelan lengan sang dominan ketika ia rasa kejantanannya sudah berkedut mengeluarkan cairan orgasmenya.

"Ahhhh ahhhh mphhh dadhhh pelanhh". Melebarkan kakinya ketika jari panjang sang dominan memasuki analnya tiba-tiba. Kemudian menarik tengkuk si tampan untuk berciuman dengannya

"Nghhh dadhhh". Menggerakkan pinggulnya risih, ia ingin kejantanan daddy-nya sekarang bukan jari panjang itu.

"Ahhhh dadhhh pelanhhhh ihhhh sakithh tau". Mengerucutkan bibirnya imut ketika kejantanan itu secara tiba tiba masuk ke analnya, Guanlin tertawa pelan kemudian mencium kening si manis.

"Ngahhh sial". Jinyoung mendongak ketika kejantanan itu masuk terlalu dalam dan tepat mengenai prostat miliknya.

Suara gesekan kulit itu begitu terdengar di kamar milik Guanlin ini, Guanlin terus menghentakkan kejantanannya kasar didalam anal Jinyoung, sedangkan si manis sibuk mendesah sesekali menarik tengkuk sang daddy untuk berciuman dengannya.

Jinyoung berorgasme duluan dan disusul Guanlin yang mencabut kejantanan besarnya itu dari anal Jinyoung kemudian tidur disamping si manis sambil memeluknya erat.

"Aku mencintaimu dad".

Namun Guanlin sudah tertidur sambil memeluknya membuat Jinyoung terkekeh gemas melihat sang daddy yang sepertinya sangat kelelahan.

"Pasti dia lelah karena masalah yang sudah aku buat, maafkan aku, aku mencintaimu dad".

Kemudian mereka terlelap bersama dengan Jinyoung yang memeluk erat Guanlin.









Tbc
Tumben naenanya pendek.g :((

Sugar Daddy ↪PandeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang