18

7.4K 567 6
                                    

Guanlin mengetukkan jemarinya di atas meja taman, ia menghela nafas jengah menunggu Jinyoung yang sudah lebih 30 menit lebih mengantri ice ream disana.

Mengalihkan pandangannya dan menatap dengan kaget apa yang ada didepannya ini.

Ong Seongwoo tersenyum lebar melihat Guanlin kemudian duduk didepannya. Membuat pria itu sangat kaget, terlebih saat Seongwoo membawa nampan berisi ice cream.

Guanlin hanya bengong tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang, baru kemarin Daniel berbicara tentang Seongwoo dan ternyata pria yang sudah menghilang lebih kurang 21 tahun itu ada didepannya dalam bentuk yang nyata.

"Kau seperti melihat hantu Guan". Kekeh Seongwoo sambil membuka celemek khas kedai ice cream itu.

"Kau bekerja disini?". Tanya Guanlin yang dijawab anggukan Seongwoo.

"Daniel kemarin baru saja--".

"Mencariku?". Omongan Guanlin terpotong oleh pertanyaan to the point dari Seongwoo.

"Dia dan kau sama brengseknya". Lanjut Seogwoo sambil terkekeh di mengingat betapa menyedihkannya ia dulu.

Guanlin menggaruk tengkuknya canggung " itu sudah masa lalu Seongwoo aku juga tidak mau seperti itu asal kau tau".

Seongwoo mengangguk bagaimanapun ia sudah memaafkan Guanlin tapi tidak dengan Daniel.

Flashback

.

.

.

Hari kelulusan adalah hari yang paling ditunggu-tunggu semua anak sekolah seperti mereka.

Tiga sekawan itu sibuk berfoto untuk mengenang masa-masa terakhir memakai seragam sekolah ini.

Seongwoo, Daniel dan Guanlin adalah tiga sekawan yang dikenal sangat akrab, meskipun Guanlin memiliki kepribadian yang dingin berbanding terbalik dengan Daniel yang selalu ceria dan Seongwoo yang bijaksana.

"Daniel cepat kesini". Seongwoo melambaikan tangannya dari bawah pohon tempat mereka biasa bolos pelajaran, sengaja hanya memanggil Daniel, dia tau bahwa Guanlin sedang meladeni penggemarnya tidak mungkin ia memanggilnya sekarang.

"Ada apa?". Tanya Daniel sambil tersenyum lebar ketika melihat Seongwoo melepas kancing kedua jasnya kemudian memberikannya kepada pria bergigi kelinci itu.

"Ssttt jangan sampai Guanlin tau, dia bisa ngambek". Kata Seongwoo sambil menaruh telunjuk di depan bibirnya. Daniel mengangguk kemudian memeluk Seongwoo erat.

Daniel menundukkan kepalanya ingin mengatakan sesuatu kepada Seongwoo, 3 tahun berteman dekat tentu Seongwoo tau apa-apa saja gerak-gerik temannya ini.

"Aku menyukaimu".

"Aku juga menyukaimu". Jawab Seongwoo cepat sambil tersenyum lebar.

Bukan,

Bukan itu yang Daniel maksud

"Aku mencintaimu Seongwoo". Daniel menggenggam tangan Seongwoo kemudian di balas tamparan keras dari Seongwoo.

Plak!

"Kau gila!".

"Iya aku gila karenamu Seongwoo".

Seongwoo menutup mulutnya tidak sanggup mengatakan apapun lagi, ia lebih memilih melangkah mundur sambil memandang takut kearah Daniel yang terus memajukan langkahnya hingga keduanya terpojok di dinding.

Cup

Ciuman itu membuat kaki Seongwoo sangat lemas, baru pertama kalinya ia dicium seorang pria tepat di bibir, dengan sisa kekuatannya ia mendorong badan tegap Daniel.

"Kau gila!".

"Seongwoo".

Seongwoo mengalihkan pandangannya kearah seorang wanita yang saat ini sedang mengisi hari-harinya, kakak kelas mereka yang sudah tamat tahun lalu, dan juga kekasih Ong Seongwoo.

Kim Doyeon

Daniel melepaskan pelukan itu sedikit tidak rela kemudian menatap sinis wanita yang ia tau itu adalah kekasih Seongwoo.

Ia merasa sangat yakin bahwa Doyeon melihat semuanya, ciuman itu.

"Kau tau? Perjodohanku dengan Guanlin akan dibatalkan, karena aku sangat menyukaimu dan aku rela melawan orang tuaku demi dirimu Seongwoo, dan apa balasanmu? Kau bercumbu dengan sahabatmu sendiri? Terlalu menggelikan, kita berakhir disini selamat tinggal".

Guanlin dan Doyeon sudah dijodohkan ketika Doyeon masih sekolah sama seperti mereka, Seongwoo tau itu tapi baik Guanlin maupun Doyeon mereka sama-sama tidak menginginkan perjodohan ini.

Doyeon yang sudah memiliki Seongwoo , begitupun Guanlin yang tidak ingin menikah di usia muda.

Demi persahabatan mereka, Guanlin juga berusaha agar perjodohannya dengan Doyeon batal demi Seongwoo.

Tapi dikarenakan tindakan Daniel tadi Doyeon semakin mantap menerima perjodohan itu meskipun ia tidak menyukai Guanlin.

Lebih tepatnya belum.

Berbanding terbalik dengan Guanlin yang merasakan dunianya hancur ketika ia tau bahwa Doyeon menerima perjodohan itu.

.

.

Pergelangan tangan Seongwoo ditahan oleh Daniel yang tidak menginginkan pria itu berlari menyusul kekasihnya.

"Kau menghancurkan kehidupanku Daniel". Geram Seongwoo sambil menghempaskan tangan Daniel kasar.

Guanlin melihat semuanya tetapi pria tampan itu enggan ikut campur dalam urusan mereka.

"Kau juga menghancurkan hidupku bung".

Daniel terdiam beberapa saat menyadari ia sudah menghancurkan hidup kedua temannya.

.

.

.

Guanlin meringis ketika mengingat kejadian itu lagi, Seongwoo yang sekarang sangat berbeda, tidak ada Seongwoo yang berambisi untuk menjadi aktor, sekarang hanya ada Seongwoo seorang pelayan kedai ice cream.

"Untuk apa lagi Guanlin, Doyeon sudah bahagia bersamamu". Seongwoo tersenyum miris di akhir kalimatnya.

"Kami berpisah, kau tau aku sama sekali tidak suka padanya, pernikahan kami hanya karena perjodohan dan Daniel sialan".

"Mari lupakan yang lalu Seongwoo , kita adalah teman". Seongwoo menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Guanlin .

"Aku ingin Daniel yang mengatakannya sendiri Guan".






Tbc
Flashback cerita ong buat si baejin ilang dari part ini.g

Sugar Daddy ↪PandeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang