6

15.2K 1K 35
                                    

"Seonho!".

"Seonho tunggu".

"Ck, ada apa?".

"Begini tingkahmu pada papa?".

Seonho mendesis kesal melihat papanya yang sedang menatapnya tajam

"Seonho mau pergi sekolah pa".

Papa Seonho, atau Guanlin menarik pergelangan tangan Seonho sampai anak itu jatuh terduduk di lantai

"Dengarkan aku sekarang , kenapa sikapmu seperti ini?".

"Sebenarnya apa yang kau maksud".

"LAI SEONHO!".

Seonho memejamkan matanya sebentar saat ia mendengar Guanlin membentaknya,ia sedikit takut tapi egonya berkata dia jangan mau kalah dengan papanya

"Bangun".

"BANGUN!".

Guanlin menarik tangan Seonho kasar agar anak itu bangkit dari lantai dan Seonho hanya dapat meringis ketika badannya ditarik paksa begitu

"Cepat mengaku sebelum aku yang mengatakan keburukanmu"

Seonho menyeringai kemudian memasukkan tangannya kedalam saku celana miliknya

"Seonho bolos sekolah, mendapat surat spo, dan seminggu ini main di club kemudian minum dan main perempuan".

Guanlin mengepalkan tangannya marah melihat anak yang sudah dia besarkan susah payah memberikan hasil yang seperti ini padanya

"Sana kau pergi sekolah nanti kita bicara lagi".

Anak itu mengambil kunci mobilnya yang tadi sempat terjatuh kemudian berjalan santai meninggalkan Guanlin yang sedang memijit keningnya

"Anak sialan".

Drttt
Drttt
Drttt

Sambil mengangkat telfon Guanlin berjalan kedapur mengambil minum yang ada dikulkas untuk mendinginkan kepalanya

"Ya halo?"

"Daddy!!".

"Hm ada apa sayang?".

"Daddy Jinyoungie kangen daddy".

"Too".

"Jawaban macam apa itu!".

Guanlin terkekeh sambil memegang minuman kaleng itu meskipun sekarang Jinyoung tak dapat melihatnya

"Jadi?".

"Jadi daddy tidak ingin bertemu Jinyoungie?".

"Tidak".

"I hate you dad".

Jelas Guanlin tau bagaimana ekspresi Jinyoung sekarang, pasti anak itu sedang mengerutkan keningnya kesal mendengar perkataannya

"Oke nanti pulang sekolah daddy jemput".

Pip!

Sambungan telfon langsung diputus oleh Jinyoung, Guanlin hanya menggelengkan kepalanya kemudian pergi ke kamar mandi

---

Si mungil Jinyoung sekarang sedang berada didalam mobil Guanlin

Tapi daritadi dia hanya diam tidak berisik seperti biasanya membuat Guanlin sedikit khawatir

"Kenapa baby?".

"Sepertinya telapak tanganku sedang bicara"

Guanlin tersenyum mendengar perkataan Jinyoung, jelas sekarang pria manis itu sedang ngambek

Ketika mobil Guanlin memasuki komplek perumahan Jinyoung tiba tiba saja pria manis itu memegang tangan Guanlin

"Aku tidak mau pulang kerumah wanita itu".

Guanlin sedikit menungkikkan alisnya bingung tapi dia memilih mengikuti apa yang Jinyoung katakan

---

Akhirnya Guanlin memilih membawa Jinyoung ke apartemennya meskipun tadi Jinyoung tidak bilang ingin pergi kemana

"Masuklah".

Pria manis itu mendorong sedikit badan besar Guanlin yang menghalangi jalannya ketika masuk dan langsung berlari memasuki kamar

"Jinyoung buka sepatumu".

Sia sia Guanlin berbicara, Jinyoung sudah masuk ke kamar tanpa mendengarkan dia

Sudah hampir satu jam Jinyoung dikamar namun Guanlin belum masuk juga dan membuat pria manis itu makin jengkel

"Awas saja akan ku ketatkan holeku nanti biar dia tidak bisa bergerak".

Jinyoung dengan cepat mengganti bajunya dengan kemeja putih kebesaran yang dia bawa dari rumah

Persiapan yang matang.g

"Daddy?".

"Daddy?".

Sudah disetiap sudut apartemen dia mencari Guanlin tapi tidak kelihatan juga

"Kemana ahjussi itu sebenarnya".

"Sepertinya aku terlalu tampan jika menjadi pamanmu".

Jinyoung mengalihkan pandangannya kearah suara itu, dan dapat ia lihat sekarang Guanlin sedang bermain ps dengan santainya di ruang tv

"Kenapa aku tidak melihatnya tadi? ".

Guanlin langsung mem-pause gamenya ketika dengan tiba tiba Jinyoung menungging didepannya

"Kenapa Jinyoungie?".

"Cepat obati yang kemarin".

Pria manis itu memberikan sebuah salep kepada Guanlin

Bukan

Itu bukan salep melainkan lube

"Kenapa kau begitu jalang baby".

"touch me dadd".

"Shit!".

Oke ini kepotong karena kebanyakan udah wordsnya :(( chap selanjutnya full nc :((( siapin tisu.g :((

Sugar Daddy ↪PandeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang