3 (Adult)

31.6K 1.3K 133
                                    

Pagi ini bibir Jinyoung sedikit bengkak, salahkan daddy barunya yang semalam terlalu bersemangat menciumnya

"Kenapa kau senyum terus Jinyoungie?".

Jinyong sedikit terkejut mendengar suara Daehwi tapi dia memilih melanjutkan acara melamunnya sambil memegang bibir yang bengkak itu

"Aku dicuekin?".

"Bukan Daehwi, Jinyoungie sedang berfikir kalau daddy tidak suka pada Jinyoungie".

Alis Daehwi saling bertaut tidak suka mendengar perkataan Jinyoung

"Tidak mungkin! Semalam Jinyoungie kan pergi bersama Guanlin".

Jinyoung mengangguk sebentar kemudian tersenyum sampai matanya membuat lengkungan indah

"Hari ini Jinyoungie akan pergi bersama daddy".

---

Sudah 15 menit Jinyoung menunggu disekolah, sesuai perjanjian semalam Guanlin mengatakan bahwa dia akan menjemput Jinyoung hari ini

Pria manis berkepala mini itu menundukkan kepalanya seakan tanah yang ia pijak lebih menarik dari pada yang lain

"Jinyoungie?".

"Daddy".

Guanlin melebarkan tangannya ketika ia melihat si manis ingin menabrakkan badan kearah badannya

"Kenapa daddy lama sekali?".

Guanlin menggigit hidung yang sedang merengut lucu itu dan dibalas dengusan sebal Jinyoung

"Ada rapat penting Jinyoung".

"Baiklah ayo kita pergi daddy".

Dengan tidak sabaran Jinyoung menarik tangan Guanlin untuk pergi dari area sekolahnya

Terlihat seorang remaja yang memakai seragam yang sama dengan Jinyoung sedang melihat kepergian mereka dengan pandangan bingung

"Bukannya itu papa Seonho?".

---

Entah bagaimana sekarang Jinyoung sudah dalam keadaan naked didalam apartemen Guanlin , pria itu masih sibuk mencium bibir Jinyoung kasar

"Eunghh... Dadhh shhtopp".

Dengan tenaga seadanya Jinyoung mendorong badan Guanlin dan mendapat pandangan bingung dari Guanlin

"Kenapa Jinyoungie?".

"Tidak tidak dad, daddy sudah telat menjemput Jinyoungie sekarang Jinyoungie harus menghukum daddy".

Sekarang Guanlin tau sisi liar dari Jinyoung bagaimana badan kecil itu mulai duduk di pangkuannya dan dengan kurang ajarnya menekan bokongnya di daerah penisnya

"daddy cukup diam dan nikmati saja".

Jinyoung melumat bibir Guanlin kasar, meskipun berantakan tapi dia tetap bersemangat untuk mendominasi saat ini

Tangan Guanlin tidak tinggal diam, dia mulai menurunkan pelan celana sekolah Jinyoung dan meremas pelan bokong itu

"Shhh dadhh".

Desahan kecil lolos dari bibir bengkak Jinyoung ketika tangan besar Guanlin meremas bokongnya dan menusukkan jari panjangnya ke hole Jinyoung yang masih berbalut dalaman

Disaat Jinyoung mulai sibuk mendesah, Guanlin pun mulai mencium leher jenjang itu dan tidak lupa memberikan banyak tanda disana

Yang bisa Jinyoung lakukan sekarang adalah menegakkan lehernya agar Guanlin mudah membuat tanda disana

Setelah dirasa cukup Guanlin menegakkan kepalanya dan melihat kearah wajah Jinyoung yang sudah memerah dan dengan mata sayunya dia turun kebawah tepat didepan selangkangan Guanlin

Dengan cepat Jinyoung membuka celana dan dalaman Guanlin kemudian matanya membola melihat kejantanan itu

"Hisap".

Satu kata buat Guanlin sekarang adalah kejam, dengan tidak sabarnya ia mendorong kepala Jinyoung untuk segera memasukkan kejantanannya kedalam mulut mungil itu

"Eungh".

"Ahhh... Shhh ya disitu Jinyoungiehh shhh shitt".

Pria manis itu terus memaju mundurkan kepalanya

"Ah sial".

Crot!

Guanlin mendesah lega ketika cairan sepermanya akhirnya keluar dan masuk semua kedalam mulut si manis

"Telan".

Jinyoung menggeleng

"Telan".

Jinyoung menelan dengan susah payah cairan itu tidak sampai semuanya karena cairan itu terlalu banyak dan sebagian keluar dari mulutnya

Guanlin tersenyum senang ketika melihat Jinyoung menelan spermanya, kemudian pria tampan itu menidurkan Jinyoung keatas sofa

Guanlin mencium dengar kasar bibir kecil itu dan dibalas erangan oleh Jinyoung

"Mau mendominasi katanya".

Jinyoung tersentak ketika jari Guanlin masuk menerobos hole miliknya , karena jujur ini yang pertama buat Jinyoung

"Ahhh dadhhh".

Satu jari saja sudah sesempit ini, akhirnya Guanlin menambahkan dua jarinya lagi

"Ahhhh dadhhh sakitthh".

Guanlin tidak peduli apa yang Jinyoung katakan, dia terus mengeluar masukkan jarinya didalam hole merah milik Jinyoung

Pipi Jinyoung bersemu merah ketika melihat Guanlin mengocok sebentar kejantanannya yang besar itu kemudian mulai memasukkannya kedalam hole Jinyoung

"Ahhh dadhhh pelanhhh".

"Ashh ketat sekali sialan".

Guanlin terus menggeram ketika kejantannya berusaha memasuki hole Jinyoung, sedangkan si manis Jinyoung daritadi berusaha menahan sakitnya

Melihat Jinyoung yang hanya diam menggigit bibirnya membuat Guanlin tidak suka, pria tampan itu mulai mengemut nipple pink Jinyoung untuk mengalihkan rasa sakit pria manis itu

"Ahhh shhhh dadhhh lebihhh cepattt".

Badan Jinyoung terus terhentak beriringan dengan holenya yang sedang ditumbuk oleh penis Guanlin jangan lupakan desahannya yang begitu merdu ditelinga Guanlin

Entah sudah berapa lama mereka melakukan aktivitas ini, tapi yang pasti jam sudah menunjukkan pukul 10 malam , Guanlin masih nyenyak tidur sambil memeluk Jinyoung dan si manis itu mulai membuka matanya dan memikirkan sesuatu

Jinyoung akhirnya sadar bahwa dia belum memberitahu tantenya kalau dia pulang lama

"Mati aku".


Tebece

Sugar Daddy ↪PandeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang