Chapter 2

1.2K 708 300
                                    

"Terserah tante nggak apa - apa kok, yang penting aku bisa kerja," jawab Aurel dengan rasa senang.

"Eh, tunggu dulu kamar kamu di belakang sana, kamar kamu yang gudang itu sekalian bersihin tuh gudangnya, Citra antar Aurel ini ke gudang sana," ketus Mona cuek.

"Oke ma,"
sahut Citra lalu mengantar Aurel ke gudang.

"Ma, mama tega banget sih nyuruhin Aurel tidur di gudang mana di suruh bersihin lagi, kenapa dia nggak tidur di kamar Luna aja ma kan juga masih banyak kamar - kamar kosong," saran dari Luna.

"Eh, Luna dengerin mama kalo kamu ngebantah omongan mama, mama bakalan sita fasilitas kamu," sahut Mona.

Kemudian Luna cuek dan berjalan menuju kamarnya.

Sementara di gudang

"Nih lo bersihin semuanya sampai bersih karna ini gudang akan jadi kamar lo, " kata Citra dengan cuek.

"Iya, oh iya kita belum perkenalan nama aku Aurel," Ia menggulurkan tangan.

"Gue udah tau nama lo, nama lo Aurel kan, nama gue Citra,udah cukup yaa jadi nggak usah salam - salaman mending sekarang lo bersihin nih gudang selesai lo bersihin  nih gudang lo lanjut kerja bersihin rumah,"
Ia cuek lalu meninggalkan Aurel.

"Aurel harus kuat, iya Aurel harus kuat insyaallah ini akan lebih Indah,"
Aurel berkata dalam hatinya.

Di kamar

"Tega banget sih mama sama Citra seenaknya mereka jahatin Aurel, gue jadi nggak tega sama Aurel mungkin sekarang dia lagi di gudang bersihin barang-barang di sana, apa perlu gue bantuin aja," kata Luna lalu ia meninggalkan kamar menuju ke gudang.

Di gudang

"Rel, mau gue bantu gak, apa yang perlu gue bantu nih," kata Luna lalu Ia membereskan barang-barang.

"Udah, gak perlu di bantu, biar aku aja yang beresin, lagian emang seharusnya aku tidur di gudang, kan aku kerja di sini sebagai pembantu dan ini semua adalah tugasku kak," jawab Aurel.

"Tapi kakak gak tega Rel sama kamu, maafin mama kakak sama Citra yaa Rel, mereka emang kayak gitu orangnya mereka egois mereka nggak bisa nge hargain orang Rel kakak jadi merasa bersalah sama kamu," tutur Luna.

" Nggak kok kak, malahan aku disini beruntung banget kak udah tinggal di sini, kerja di sini juga punya kakak yang selalu support aku," jawab Aurel.

"Kamu emang kuat yaa Rel, kakak janji kakak bakal selalu support kamu di manapun dan kapanpun," kata Luna.

" Makasih kak," jawab Aurel.

Setelah 1 jam membersihkan gudang.

"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga yaa kak," kata Aurel.

"Iya Rel, Rel sebenarnya cita-cita kamu ke sini itu mau kerja atau mau lanjut sekolah Rel?" tanya Luna.

"Ya, pengen nya sih kerja dulu nanti kan kalo udah kerja bisa sambilan ikut paket kak," jawab Aurel.

"Rel pemikiran kamu dewasa juga yaa Rel, kakak pasti nanti bakal bantuin kamu sekolah lagi," kata Luna.

"Aminnn kak," ucap Aurel.

Malam hari di ruang tamu

"Makin hari nih pr makin susah," dengus Citra dengan rasa kesal.

Tiba - tiba datanglah Luna dengan membawa novel.

"Masa sih pr nya susah, kamu sih nggak belajar," kata Luna dengan
Memegang novel lalu membacanya.

Teman Tapi MusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang