Chapter 10

278 184 49
                                    

Detak jantung nya bagaikan di sambar petir di dalam tubuh nya. Begitulah yang di rasakan remaja berponi itu, ia merasa ketakutan setelah perkataan Citra tadi.

"Udah Rel, kamu jangan emosi cukup sampai di sini permasalahan nya, kamu juga jangan terlarut dengan emosi kamu sendiri. Enggak enak tau di tonton sama teman - teman yang lain," ungkap Olla memohon

"Sekarang lo masih berani sama kita, udah puas kan lo sama perkataan gue,"
Ledek Citra.

"Yaudah kalau gitu cukup sampai di sini permasalahan nya kalau aku ada salah kata aku minta maaf," kata Aurel bersungguh - sungguh.

Tiba - tiba Bu Anisa memasuki kelas untuk melanjutkan pembelajaran. Seluruh murid pun kembali ke tempat duduk masing - masing. Bu Anisa yang melihat keramaian seperti tadi pun ia segera bertanya kepada murid-murid nya.

"Ada apa tadi kalian ramai - ramai," tanya nya tegas.

Seketika itu detak jantung Aurel berdetak lagi ia pun merasa ketakutan karena perdebatan tadi di awali dengan diri nya sendiri.

"Nggak kok bu, tadi kita ramai - ramai lagi membahasa novel bu," ungkap Citra berbohong.

Setelah perkataan Citra tadi detak jantung Aurel kembali normal dan ia pun merasa tenang.

"baiklah kalau begitu mari kita lanjutkan kembali pembelajaran ini," kata bu Anisa.

Setelah empat jam berlangsung dengan pergantian pembelajaran dan pergantian guru tibalah waktu pulang.

"Rel lo pulang sama siapa, pulang sama kita aja yuk," tawar Rika.

"Gue pulang sekolah ini pakai sepeda Tik soalnya udah seharian ini aku tinggal sepeda di sekolah kemarin kan aku naik taksi gara - gara si Kevin gue jadi malas balik ke parkiran lagi," jawab Aurel.

"Yaudah deh kalau gitu, gimana lain kali aja kita pulang sama - sama," ungkap Olla.

"Oke," jawab Aurel.

"Yukk kita ke parkiran," ajak Olla bersemangat.

Mereka bertiga pun menranselkan tas nya lalu keluar dari kelas dan berjalan menuju parkiran.
Sementara Kevin melangkahkan kaki dan mengikuti langkah Citra sehingga mereka berjalan bersampingan.

"Citra," sapa Kevin ramah.

"Eh Kevin, kenapa Vin? Tanya Citra.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo," jawab Kevin.

"Mau ngomong apa? tanya nya lagi.

"Gue suka sama lo Cit, gue udah dari dulu suka sama lo, gue mau nembak lo Cit," ungkap Kevin dengan serius.

"Gimana yaa Vin, cuman ini gue belum bisa terima, gak secepat ini gue bisa terima lo maksud nya gue masih butuh waktu menjawabnya," gugup Citra

"Oke, nggak apa-apa kok, gue masih tunggu jawaban dari lo karena sebuah jawaban itu membutuhkan suatu proses," ungkap Kevin.

"Iya Vin" jawab Citra.

"Lo mau pulang sama gue nggak, biar gue aja yang nganterin lo pulang,"
tawar Kevin kepada Citra.

"Beneran nih, gue nggak ngerepotin lo kan,"

"Yaa nggak lah, apa sih yang nggak nya buat lo," jawab Kevin menatap Senyum Citra yang manis.

"Oke," jawab Citra di iringi senyum manis khas nya.
Lalu mereka berdua pun berjalan menuju parkiran.

Setelah lima menit berjalan akhirnya Aurel, Olla dan Tika sampai di parkiran bersamaan dengan Kevin dan Citra.

Teman Tapi MusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang