Chapter 18

72 6 1
                                    

Selamat membaca 🤗

Jika mengagumi mu adalah karunia
Maka membenci mu adalah musibah.

Senja adalah sebuah pembatas antara siang dan malam. Senja adalah pemisah, agar keduanya tidak berjumpa. Senja, sebuah penanda berakhirnya Cerita. Hadirnya seperti sebuah kata pinta agar sang mentari segera tenggelamkan dirinya. Membuat cahaya mentari itu meredup dan membiarkan awan menjadi penguasa langit.

Seperti halnya dengan gadis remaja yang saat ini sedang mencocokkan baju berwarna navy, navy merupakan warna favorit Citra. Baginya warna itu tidak terlalu girly dan tidak terlalu kuno.

"Kalau begitu Citra pakai dress warna ini aja ma, warna ini cocok kalau Citra pakai," Ucap Citra dengan senang hati.

"Kalau menurut mama sih oke oke aja kamu pakai dress warna apapun, yang penting cantiknya kamu itu nggak akan pernah pudar dimata mama," rayu Mona kepada Citra.

"Mama bisa aja sih," ucap Citra tersenyum sipu.

"Yaudah kalau gitu kamu ganti dulu sana, mama keluar dulu yaa dan kalau kamu sudah siap, kamu panggil mama yaa Cit," ucap Mona tulus.

"Oke ma," jawab Citra.

Setelah mengganti pakaiannya. Selama lima belas menit kini tampilan Citra bagaikan bak princess. Dress selutut berwarna navy, di lengkapi dengan heels putih sekitar 2 cm di tambah cardigan hitam itu menunjukkan betapa girly nya ia malam ini. Dan tak lupa Citra memakai sedikit polesan Lipstik, bedak, dan juga memakai parfume. Setelah di rasa penampilannya telah sempurna. Citra pun melangkahkan kaki keluar dari kamarnya dan segera memanggil ibunya.

------------------

Seperti halnya dengan remaja cowok bernama Kevin. Ia memakirkan mobilnya di depan halaman rumah asri no 35. Halaman parkir tersebut cukup luas untuk tiga mobil. Lalu Kevin pun membuka pintu mobilnya. Ia Pun keluar dan bergegas menuju rumah Citra.

Setelah Kevin sampai di depan pintu rumah Citra ia pun tak lupa merapikan rambutnya lagi. Kemeja putih yang di padu dengan jas abu-abu juga celana abu-abu di lengkapi dengan sepatu berwarna putih. Menunjukkan betapa handsome nya sosok Kevin. Dengan senyum manisnya itu menandakan ia sudah siap untuk dinner dengan Citra. Kevin pun mengetuk pintu, selang beberapa ketukan akhirnya, pintu itu terbuka.

-----------------------

Mencuci baju adalah sebuah pekerjaan yang cukup melelahkan bagi ibu rumah tangga atau asisten rumah tangga. Sebagian orang yang bekerja atau berprofesi hingga sampai larut malam bahkan non stop bekerja, mereka rela mengadakan asisten rumah tangga.
Untuk membereskan atau membersihkan rumah mereka. Di karenakan sudah tidak ada waktu lagi dirumah. Sementara ibu rumah tangga ia rela mengurus serta membereskan rumahnya sendiri dengan segala kesanggupannya.

Sama halnya dengan gadis remaja yang selalu memakai bando berwarna pink di atas kepalanya. Ia adalah Aurel.
Gadis rantauan dari Bandung tersebut, rela berkorban sebagai asisten rumah tangga walaupun ia masih SMA. Berbeda dengan gadis remaja yang lain lebih menikmati masa-masa remaja dengan Hangout, nonton bioskop dan bahkan shopping sepuasnya.

Aurel bekerja sebagai asisten rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dan biayanya sendiri. Sedari kecil Aurel sudah dilatih oleh kedua orangtuanya untuk hidup mandiri tanpa merepotkan banyak orang.

Bahkan ketika kejadian mengenaskan yang menimpa keluarganya. Ketika Aurel berusia 14 tahun, orangatua Aurel sudah meninggal dunia karena kecelakaan antara mobil milik orangtuanya dengan bus yang menganggkut 25 penumpang. Dalam peristiwa tersebut ibu Aurel sempat di bawa kerumah sakit, namun ketika sedang dalam perjalanan nyawa Yanti sudah tidak tertolong lagi.

Teman Tapi MusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang