Chapter 16

125 43 33
                                    

SELAMAT MEMBACA 🤗

Diam lebih hemat
Sedangkan
Banyak bicara lebih boros.

Seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung ialah yang di namakan waktu. Detik ke menit, menit ke jam, dan jam ke hari berlalu tanpa terasa. Rentetan kejadian dalam berbagai suasana. Sama halnya dengan ketiga gadis yang sedang berpelukan. Pelukan ketiga sahabat itu adalah pelukan kasih sayang dan cinta sesama sahabat. Tak lama kemudian mereka saling melepaskan pelukannya.

"Yaudah yukk kita ke kelas," ajakan Aurel.

"Oke," ucap Olla dan Tika secara bersamaan.

Lalu Olla, Aurel, dan Tika pun berjalan menuju ke kelas mereka. Sesampai mereka di depan kelas, mereka bertiga pun mengetuk pintu lalu ketiga gadis itu masuk ke dalam kelas.

Seiring berjalannya waktu yang membawa ke setiap perputaran jam untuk mengukur waktu. Detik ke detik, menit ke menit. Tibalah waktu pulang di SMA Nusa Indah pada pukul 15.00 WIB.
Siswa siswi pun mulai berhamburan keluar kelas. Ada yang sedang menuju ke halte untuk menunggu bus ataupun jemputan orang tua, bahkan ada yang bermain basket karena jam tutup di SMA Nusa indah pukul 17.00 WIB. Ada yang berhamburan ke parkiran roda dua maupun roda empat di parkiran halaman siswa siswi yang sangat luas.

Aurel pun berjalan keluar menuju parkiran mobil, ia menepati janji Luna yaitu dengan menunggu di parkiran mobil. Sesampai ia di parkiran mobil, Aurel masih menunggu Luna karena pintu mobil masih terkunci. Ketika Aurel sedang memperhatikan lingkungan parkir mobil. Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Aurel dengan siap Aurel pun menoleh ke belakang.

"Hallo Aurel," sapa Rangga dengan manis.

"Hallo juga," balas Aurel. Ia pun menampilkan ekspresi binggung dengan cowok di hadapannya saat ini.

"Lo nggak perlu binggung dan takut sama gue," ucap Rangga. Ia menatap Aurel dengan sorotan mata yang serius.

"I-ya," jawab Aurel gugup. Ia pun menetralkan posisinya.

"Perkenalkan nama gue Rangga, lo bisa panggil gue "Ga" atau "Gaga". Tapi jangan panggil gue gagak juga yaa soalnya gue bukan burung" hibur rangga kepada Aurel dengan bersinar di matanya.

"Iya, iya Ga," jawab Aurel di iringi tawanya.

"Lo Aurel yang murid baru itu kan," tebak Rangga dengan penasarannya.

"Iya aku murid baru, tapi aku kok nggak pernah lihat kamu yaa," kata Aurel binggung.

"Iya, gue murid lama kok, cuman selama empat hari ini gue dispensasi karena ikut lomba pertandingan futsal," ungkap Rangga dengan serius.

"Pantesan aku nggak pernah lihat kamu, makanya tadi aku sedikit binggung dan takut sama kamu, aku minta maaf yaa tadi binggung dan aneh sama kamu," ucap Aurel merasa bersalah.

"Oke, santai aja," jawab Rangga dengan tulus.

"Lo belum pulang Ga?" tanya Aurel heran.

"Belum, gue masih mau latihan futsal, tadi gue habis dari parkiran motor, gue lihat lo nunggu di sini sendirian, makanya gue menghampiri lo sekalian mau kenalan," kata Rangga di iringi senyumannya.

"Oke Ga," jawab Aurel dengan sorotan mata menyipit.

"Lo kelas 10 berapa Rel?" tanya Rangga penasaran.

"10 IPS 1," jawab Aurel singkat.

"Berarti kita sekelas dong Rel," ucap Rangga dengan semangatnya.

"Wah, syukurlah," jawab Aurel.

"Besok gue udah kembali bersekolah, tapi selama empat hari nggak sekolah gue udah banyak ketinggalan pelajaran," jelas Rangga kepada Aurel.

Teman Tapi MusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang