Chapter 21

76 6 2
                                    

Selamat membaca 🤗

Yang ku lakukan tadi sebagai pelajaran
dan
Esok yang ku lakukan adalah sebagai awal baru.

Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar selain kebahagiaan, kesedihan dan kemarahan.

Ketakutan juga terkait dengan suatu perilaku spesifik untuk melarikan diri dan menghindar, sedangkan kegelisahan adalah hasil persepsi ancaman yang tak dapat di kendalikan atau di hindarkan. Rasa takut timbul pada diri seseorang disebabkan adanya kecendrungan untuk membela diri sendiri dari bahaya atau hanya perasaan yang tak enak terhadap sesuatu hal.

Sama halnya dengan gadis berbando pink tersebut, ia baru saja menyenggol vas bunga sehingga jatuh dan pecah. Gadis berbando pink tersebut secara tidak sengaja menjatuhkannya. Aurel pun merasa sangat ketakutan dan khawatir. Ia menggigit bibir bawahnya. Rasa cemasnya semakin menjadi-jadi. Tiba-tiba datanglah Mona menghampiri Aurel dimana vas kesayangannya itu pecah yang secara tidak sengaja di senggol oleh Aurel. Tak segan-segan Mona pun langsung menarik telinga Aurel dengan sekuatnya. Sehingga Aurel merasakan sakit yang sangat pedih.

"Kamu apain vas saya ini sampai pecah," cerocos Mona dengan suara keras. Ia pun masih menjewer telinga Aurel.

"Lepasin tante, telinga saya sakit," ucap Aurel dengan matanya di banjiri air mata. Gadis berbando pink tersebut berusaha memegang tangan Mona untuk menghentikan jewerannya. Namun dengan cepat Mona menepis tangan Aurel.

"Saya tidak akan mau lepas jeweran ini sebelum kamu menjawabnya dengan jujur," sergah Mona dengan ucapan nada tinggi.

"Sakit tante," jerit gadis berbando pink tersebut dengan air mata berkilauan dimatanya. Ia pun berusaha lagi memegang tangan Mona untuk menghentikan tarikan telinganya. Kini kondisi Aurel sangat acak-acakan. Rambutnya sudah terlihat kusut dan berantakan begitupun wajahnya yang terlihat sangat sendu karena sedari tadi tanggisan terus membajiri pipinya.

"Dasar tidak tahu malu dan tidak tahu diri," bentaknya dengan kesal. Ia pun melepaskan tangannya, dengan cepat Mona mendorong tubuh Aurel sehingga gadis berbando pink tersebut jatuh dan tangan kanan Aurel mengenai pecahan vas tersebut. Sehingga tangan kanannya mengeluarkan cairan darah.

Kaca adalah produk yang mengalami vitrifikasi sempurna atau setidak-tidaknya produk yang mengandung amat sedikit bahan nonvitreo dalam keadaan suspensi. Kaca juga tergolong benda tajam. Bagi siapapun yang tergores dengan kaca maka akan mengeluarkan darah yang sangat pedih.

Begitulah yang dirasakan oleh gadis remaja berbando pink tersebut. Tangan kanan nya mengenai serpihan kaca vas bunga, yang secara tidak sengaja mengeluarkan darah yang sangat banyak. Aurel pun memegang tangan kanan nya yang terasa sangat perih. Kini kanan dan kiri tangan Aurel penuh dengan darah. Aurel pun mengeluarkan air matanya, kini perasasn Aurel sangat kacau. Ia saat ini benar-benar dalam kondisi tertekan batin.

Tiba-tiba datanglah Luna dan wanita paruh baya yang bekerja sebagai ART yaitu bi Minah. Luna dan bi Minah pun segera menghampiri Aurel. Setibanya bi Minah dan Luna mereka pun membantu Aurel berdiri. Setelah Aurel berdiri, bi Minah dan Luna menggandeng gadis remaja berbando pink tersebut ke sofa yang terletak di ruang tamu. Kemudian Aurel, bi Minah, dan Luna pun langsung duduk di sofa.

Sementara wanita separuh baya yang bergaya fashionble tersebut memandang Aurel dengan bencinya. Ia sangat membenci Aurel, terutama bila ada yang peduli pada Aurel. Ia sangat tidak suka. Kemudian Mona pun menghampiri Aurel, Luna dan bi Minah yang duduk di sofa.

Teman Tapi MusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang