Selamat membaca 🤗
Menolak mu akan menjadikan ku untuk belajar menerima mu
Perasaan juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Perasaan akan mendorong diri seseorang untuk menyatakakan apa isi dari hatinya, Terutama dalam perasaan cinta. Perasaan cinta ialah suatu jiwa yang mengendap dalam hati yang ingin di sampaikan atau belum berani menyampaikan cinta ialah sebuah emosi dan kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks cinta bermakna sifat yang baik bervariasi hal-hal positif. Perasaan belas kasih dan kasih sayang adalah ciri-ciri dari perasaan Cinta.
Seperti halnya dengan perasaan Kevin, ia telah menyatakan perasaan cintanya kepada Citra. Sekian lama ia memendam perasaan nya, baru inilah ia berani menyatakannya secara langsung. Lalu Kevin pu sedikit membungkuk badannya menghadap Citra. Ia pun memberi sebucket bunga untuk Citra. Begitupun dengan Citra ia memasang ekspresi seribu kebinggungan.
"Kok lo diam aja sih Cit?" tanya Kevin penasaran. Ia pun masih memegang pucket bunga kearah Citra. Namun Citra masih diam seribu bahasa, ia sangat kebinggungan untuk menjawabnya. Mulutnya pun masih tertutup. Ia enggan untuk membuka mulutnya sekedar berbicara. Lalu ia pun dengan cepat menepis bunga tersebut sehingga bunga itu pun terjatuh dan Citra pun menginjak bunga tersebut.
"Kenapa lo tolak pemberian bunga gue," tegas Kevin dengan ekspresi wajah serius juga ada rasa kecewa.
"Maaf Vin, tapi gue nggak bisa terima perasaan lo dan gue nggak bisa secepat itu menjawabanya," ujar Citra. Ia pun menahan air matanya agar tidak keluar. Namun ia pun tak bisa menahan air matanya lagi, sehingga matanya di banjiri tangisan.
"Emangnya apa yang kurang dari gue?" tanya Kevin dengan penasaran. Ia pun memegang tangan Citra.
"Lo nggak ada kurang sedikit pun, lo itu perfect. Cuman gue yang belum bisa memiliki hati lo," ucap Citra. Ia sambil menggelapi tangisannya menggunakan tangan. Kini kondisi Citra sedang kacau. Makeup diwajahnya sudah pudar.
"Asal lo tahu Cit, gue bakal setia menunggu lo sampai lo mau membuka hati lo sendiri untuk gue dan gue bakal selalu ada di dekat lo," pinta Kevin. Ia pun mengenggam tangan Citra. Ada rasa kecewa terlintas dari raut wajahya.
"Maaf Vin, gue harus pulang," sergahnya di sertai tanggisannya. Kemudian gadis berambut merah tersebut melepaskan tangannya. Ia pun berjalan dengan tergesa-gesa dengan menuruni anak tangga di susul oleh Kevin dari belakang. Setelah menuruni anak tangga, kini citra sudah di lantai pertama.
Dengan tergesa-gesa Citra pun berjalan menuju luar cafe. Situasi cafe tersebut sangatlah ramai. Banyak pengunjung yang melihat Citra dan Kevin. Tapi itu tidak bagi Citra dan Kevin, mereka tidak menghiraukan ucapan pengunjung cafe tersebut. Terlebih pada Kevin. Banyak yang memuji cowok berjas abu-abu tersebut. Pengunjung cafe tersebut terkagum melihat cogan seperti Kevin. Setelah keluar dari cafe tersebut, Citra terus berjalan namun dengan cepat Kevin menyusulnya sehingga Kevin berhasil meraih tangan Citra. Lalu Kevin pun menyamakan posisinya di hadapan Citra.
"Kenapa lo jadi menjauh dari gue, gue nggak suka lo menjauh dari gue. Karena gue cinta sama lo," cibir Kevin dengan memegang tangan Citra.
"Gue kayak gini bukan berarti gue menjauh dari lo, tapi gue nggak mau bikin lo sakit hati," cerca Citra dengan tangisan yang telah di banjiri oleh air mata.
"Walaupun lo tadi udah buang dan injak bunga pemberian gue, itu nggak masalah bagi gue yang penting lo harus selalu ada buat gue," tukas Kevin dengan menatap Citra serius walapun ia sedikit kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Musuh
Teen FictionMungkin kita tak pernah akur, kita seperti Tom & Jerry kita tidak mungkin bersahabat melainkan kita hanya permusuhan.