Chapter 8

388 254 42
                                    

Pada malam hari Cindiy dan Rika pergi ke rumah Citra untuk belajar dan mengerjakan pr. Sesampai mereka di rumah Citra mereka mengetuk pintu rumah Citra.

"Citra, Citra,"
mereka memanggil sambil mengetuk pintu rumah Citra.

Lalu Citra membuka pintu rumahnya.

"Eh guys, yaudah yukk masuk, ngomong- ngomong kok kalian berdua pada ke rumah gue nih ada apa,"
selidik Citra ia mempersilahkan Cindiy dan Rika masuk dan duduk di sofa.

"Kita ke sini tuh mau belajar dan mengerjakan pr Cit," jawab Rika.

"Tiga hari lagi kita ada ulangan harian apa lo udah lupa," dengus Cindiy.

"Oh iya gue masih ingat, ternyata kalian berdua murid teladan juga nih sekarang,"  dengus Citra tertawa.

"Lo apaan sih, kalau nggak ulangan juga nggak mungkin kita rajin kayak gini," celetuk Cindiy.

"Iya, iya gue tau kok," Citra tertawa.

Tiba-tiba datanglah Mona dan langsung duduk di sofa.

"Hallo tante,"
sapa Cindiy dan Rika bersamaan. Mereka salam dan mencium tangan Mona.

"Udah lama juga kalian nggak pernah main ke sini lagi, tante kangen banget sama anak-anak tante ini," ungkap Mona.

"Kita juga kangen banget sama tante," jawab Cindiy dan Rika bersamaan. Lalu mereka memeluk Mona.

"apaan sih udah gak usah pada alay, baru seminggu lebih nggak ketemu udah kayak gini, gimana kalo udah bertahun-tahun," celetuk Citra.

"Ihh Citra apaan sih kalau kita kangen yaa mau gimana lagi," jawab Cindiy.

"Yaudah kalau gitu tante ke belakang dulu yaa," kata Mona.

"Oke tante," jawab Rika dan Cindiy bersamaan.

"Ma jangan lupa panggil si Cupay bawain minuman dan snack," kata Citra.

"Oke sayang," jawab Mona. Lalu meninggalkan Citra, Cindiy, dan Rika di ruang tamu.

"Cupay itu siapa sih," selidik Cindiy.

"Atau jangan-jangan Cupay itu hantu," tebak Rika asalan.

"Apaan sih lo berdua kepo banget, yaa nanti pasti kalian tahu kok," celetuk Citra.

Sesampai Mona di depan kamar Aurel. Ia mengetuk pintu kamar Aurel.
Tok,tok,tok bunyi ketukan pintu selama lima menit.

"Sekarang dia udah berani ngelawan nih, hidupnya udah kayak ratu, ini nggak bisa di biarin secepatnya aku harus usir dia dari rumah ini," seldik Mona.

Lalu Mona menggerebek pintu kamar Aurel dengan sekuat tubuhnya sehingga pintu itu terbuka seketika itu juga Aurel bangun dengan terkejut.

"Ooo jadi begini yaa kerjaan kamu, di ketuk pintu berkali-kali nggak di buka, eh ternyata si ratu lagi tidur," celetuk Mona dengan tatapan sinis.

"Nggak tante bukan begitu yang di lihat tante, tadi aku lagi belajar tante, terus seketika itu aku ngantuk dan terlelap tidur padahal prinsip aku kalau habis belajar langsung kerja lagi," ucap Aurel gemetaran.

"Itu alasan kamu aja kan, kamu nggak usah sok basa-basi, lagian omongan kamu itu omong kosong," cibir Mona kesal.

"Maafin aku tante, aku tahu emang aku bersalah," ia memegang tangan Mona.

"Kamu tahu kan dari dulu saya emang nggak pernah mau maafin kamu, jadi kamu nggak usah sok akting di depan saya," Mona melepaskan tangan Aurel.

"Iya tante," jawab Aurel gemeteran.

Teman Tapi MusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang