Teman Tapi Musuh

Chapter 19

Selamat membaca🤗

Ketika di mabuk cinta perasaan pun menjadi berlebihan.
Tapi rasa itu pun, membawa kabar senanag dan sedih.

Lampu jalan adalah lampu yang di gunakan untuk penerangan jalan di malam hari sehingga pejalan kaki, pesepeda dan pengendara dapat melihat dengan lebih jelas jalan yang akan di lalui pada malam hari, sehingga dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan dari para penguna jalan. Jajaran lampu-lampu jalan dan lampu yang menghiasi sejumlah gedung di Jakarta menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang tinggal di kota ini.

Cahaya yang menerangi kota ini membuat Jakarta tidak berbeda dengan kota-kota besar di dunia yang tertata baik. Lampu jalan pada gedung dan cahaya dari lampu berjajar yang di pancarkannya akan memberikan suasana syahdu. Cahaya lampu yang berasal dari jajaran lampu penerangan jalan terlihat rapi membentang hingga terpantul dan menghasilkan sinar yang menarik dilihat.

Terutama dari cahaya lampu jalanan juga memberi kesan di jalan raya. Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Lalu lintas di ibukota pada malam hari pun sangatlah lengang, sehingga tidak menimbulkan kemacetan.
Berbeda dengan siang hari lalu lintas sangatlah macet sebagian masyarakat enggan keluar pada malam hari karena lelah bekerja ataupun beraktivitas.

Seperti halnya dengan gadis remaja berambut merah. Ia menggenakan dress navy selutut dan cowok yang menggenakan kemeja putih juga di padu dengan jas abu-abu menambah kesan gagahnya sosok Kevin. Siapapun yang melihat Kevin secara langsung akan terpesona dengannya. Termasuk gadis-gadis remaja seumuran dengan Kevin akan berbondong-berbondong merebut hati Kevin.

Tapi itu tidak bagi Kevin, ia tidak akan terpengaruh dengan pujian dan fanatisme atau dengan kata lain fanatik, menurutnya itu terlalu berlebihan dan alay. Kini Kevin sedang dilanda mabuk asmara dengan gadis remaja berambut merah yang duduk tepat di samping ia berkemudi. Ia telah lama menyukai dan mengagumi Citra. Ketika Citra dihukum  oleh bu Sekar lari lapangan. Lalu setelah itu ia berniat membeli air minum dan mengambil handuk kecil yang biasa ia kenakan ketika kelelahan bermain basket. Dari situlah ia mulai tertarik dengan Citra.

Bagi Kevin sosok sifat Citra itu unik dan menarik. Walaupun Citra terkenal sebagai bad girl di SMA Nusa Indah. Kevin telah lama ingin menyatakan perasaanya pada Citra, tapi ia masih belum terlihat percaya diri. Dan sekarang ia memberanikan diri untuk mengajak Citra dinner sambil menyatakan perasaannya selama ini. Karena sedari tadi mereka hanya diam, Kevin pun memulai pembicaraanya.

"Citra," sapanya dengan pelan. Sesekali Kevin melirik ke wajah Citra sambil berkemudi.

"Ada apa Vin," jawab Citra santai. Ia pun memutar bola matanya melirik wajah Kevin yang sedang asyik berkemudi.

"Lo kok diam aja sih dari tadi, ayoo dong ngomong, nggak enak tahu dari tadi diam-diam kayak gini terus," ujar Kevin di iringi senyum simpul.

"Iya--anu, gu-gue binggung," ucap Citra dengan terbata-bata.

"Apaan Cit, kok lo gugup kayak gitu?" tanya Kevin penasaran.

"Maaf yaa Vin, kadang gue rada-rada gugup gitu," jawab Citra dengan menahan malunya.

"Mungkin lo gugup karena ada gue," goda Kevin. Sorot mata Kevin melirik ke wajah Citra. Ia tahu kalau Citra sedang kebingungan menjawabnya. "Eh Ya ampun kok gue jadi terlalu percaya diri nih," kata Kevin.

"Yaa santai aja, nggak apa-apa kok," ucap Citra.

"Oh iya, itu si pembantu lo udah lama kerja di rumah lo?" tanya Kevin. Ia mengambil pandangan kedepan sambil fokus menyetir mobilnya.