Chapter 13

129 46 28
                                    

Selamat membaca 🤗

Kebencian adalah ungkapan tidak suka.
Membenci memberikan kita kekuatan yang besar juga berani dalam menghadapi segala masalah.
Maka dari itu bebaskan pikiran mu dari hal- hal yang meliputi kebencian.

Sinar matahari yang sinar indahnya menghangatkan badan di ujung timur sana. Awan di atas sana sudah sangat cerah. Burung-burung pun sudah berkicau di atas sana, inilah yang di namakan suasana pagi yang cerah.

Tibalah mobil Avanza warna putih di area parkiran mobil siswa siswi SMA Nusa Indah. Setelah mobil itu berhenti dan terpakir rapi, keluarlah Luna dan Aurel lalu mereka menutup kembali pintu mobil Avanza tersebut.

"Makasih yaa kak untuk tumpangan mobilnya, maaf udah ngerepotin kakak," ucap Aurel antusias.

"Yaelah Rel santai aja kali, lagian kamu juga boleh kok pergi dan pulang sama sama kakak," kata Luna dengan datarnya.

"Iya kak, siip lah," jawab Aurel santai.

"Nah gitu dong kakak jadi senang lihat kamu tersenyum dan bersemangat lagi, maka nya jangan sedih-sedih dong," ucap Luna ia mencubit pipi Aurel.

"Oke kak, kalau begitu hari ini dan mulai ini Aurel harus selalu tersenyum dan bersemangat," ungkap Aurel dengan bahagianya.

"Yaa harus dong," ucap Luna ikut senang.

"Yaudah kalau gitu Aurel ke kelas dulu yaa kak, soalnya hari ini ada ulangan harian matematika jadi Aurel mau ulangi belajar malam tadi," ucap Aurel.

"Oke kakak juga mau ke kelas nih, kamu yang semangat juga belajar nya, semoga hasil nilai ulangan matematika kamu memuaskan," kata Luna.

"Aminnnn," jawab Aurel dengan tulus.

"Dan satu lagi nanti pulang sekolah kamu tunggu di sini yaa Rel, kita pulang sama-sama," seru Luna perhatian.

"Oke kak," balas Aurel di iringi senyuman manis nya.

Lalu Aurel melangkahkan kaki menuju ke kelas nya melewati lorong koridor sekolah dan kantor guru. Sesampai ia di depan kelas, Aurel melangkahkan kaki masuk ke kelas dan duduk di kursi samping Olla.

"Pagi Aurel," sapa Olla dan Tika secara bersamaan.

"Pagi juga Olla dan Tika," sapa Aurel balik, di iringi tatapan tulus nya.

"Hari ini kita ulangan harian matematika Rel, lo udah belajar belum?" tanya Olla dengan serius.

"Udah sih, cuman aku mau ulangi belajar lagi takut nya nanti kelupaan,"
ucap Aurel santai

"Oke Rel," jawab Tika sambil mengacungkan jempolnya.

Di lain sisi, di depan kelasnya Citra sedang menunggu sesuatu, ia juga sambil melihat di jam tangan nya. Tiba - tiba datanglah Cindiy dan Rika menghampiri Citra. Seketika raut wajah Citra berubah menjadi senang.

"Pagi bosque," ucap Cindiy dan Rika bersamaan.

"Pagi juga si curut-curut ku," jawab Citra dengan santai nya.

"Kok lo panggil kita curut sih," protes Cindiy tak terima.

"Curut adalah hewan pemakan serangga bertubuh kecil yang bentuknya mirip dengan tikus kecil," jawab Rika panjang lebar.

"Gue kasih nilai seratus deh untuk Rika, pintar amat lo sekarang," jawab Citra dengan senyum paksaan.

"Yaa dong, Rika itu RICADAMUT loh," ungkap Rika dengan Bangga nya.

"RICADAMUT, apaan tuh?" tanya Cindy heran.

"Rika Cantik dan Imut," jawab Rika dengan percaya diri.

Teman Tapi MusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang