Aku melirik jam tanganku.
"Argh.. udah jam 3. Pasti dia udah nungguin. Huft, dasar dosen nyebelin". Gerutu ku sambil membereskan buku-buku ku.
Aku berlari dari gedung universitas ku menuju halte. Saat hampit dekat dengan halte aku melihat halte sudah lumayan ramai.
"Dia dimana ya? Kok ga ada". Tanyaku saat tiba di halte dan tidak melihat Jason
****
Sudah 10 menit aku duduk di halte ini namun belum ada tanda-tanda Jason akan datang. Entahlah apa yang ada dipikiran ku, jelas-jelas aku baru mengenal Jason dan dia langsung mengajak ku jalan dan aku menerimanya begitu saja, tidak biasanya aku seperti ini.
"Hei, kenapa melamun? Ayo naik. Kita jadi jalan-jalan kan?".
Tiba-tiba Jason sudah ada didepan ku dengan menaiki motor. Aku langsung tersadar dari lamunanku
"Hmm? Ah.. jadi kok. Ngomong-ngomong bukannya tadi kamu naik bus ya? Kok sekarang naik motor?".
"Hehe, iya. Kemarin hujan jadi aku tinggal motorku di sekolah terus aku naik bus. Udah ayo naik, ini helm nya". Kata jason
Aku langsung menaiki motornya. Dan menggunakan helm yang ia berikan.
"Pegangan, nanti jatuh". Katanya
"Engga ah, kalau naik motor aku emang ga biasa pegangan"
"Aish.. nanti kalau jatuh gimana?". Katanya
"Enggak. Udah ayo jalan"
Tanpa ba-bi-bu dia mengas motornya dengan kecepatan tinggi dan reflek aku memeluk nya.
"Yaaak!! Kau gila hah? Hampir aja aku kena serangan jantung". Kataku protes
"Dengan begitu kamu jadi pegangan kan". Jawabnya sambil menarik tanganku agar mempererat pegangan tanganku.
DEG
'Aish.. kenapa jantungku jadi ga karuan gini? Apa aku kena penyakit jantung? Aishh..'. Batinku
Akhirnya suasana hening menyelimuti kami. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga kami tersadar hujan sudah mulai turun sedikit demi sedikit.
"Yah.. hujan. Kita berteduh dulu ya, itu ada toko didekat situ". Kataku
Bukannya berhenti ia malah mempercepat kecepatan motornya.
"Kenapa kita ga berhenti untuk berteduh? Sebentar lagi hujan semakin deras".
"sebentar lagi kita akan sampai". Katanya
Aku pun memilih diam dan mengikuti kemana ia akan membawaku.
Air hujan perlahan membasahi jaket yang ku gunakan, udara yang dingin perlahan menusuk kulitku dan Reflek aku pun langsung mempererat peganganku di tubuh Jason.
Tak berapa lama kemudian Jason memberhentikan motornya disebuah cafè.
"Kita sudah sampai, ayo turun"
Aku pun langsung turun dan melepas helm yang ku gunakan. Begitu juga dengan Jason.
Setelah itu Jason menggenggam tanganku dan berjalan masuk ke cafè. Aku hanya bisa diam dan mengikuti langkah kakinya.
"Silahkan duduk". Katanya saat sampai disebuah meja di bagian pojok cafè sambil tersenyum
Aku hanya membalas senyuman nya dan duduk.
Setelah aku duduk, Jason menarik kursi didepan ku lalu duduk.
"Permisi mau pesan apa?". Kata salah satu pelayan yang menghampiri kami

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go
Teen Fiction"Aku membutuhkanmu. Aku membutuhkanmu untuk menjagaku. Aku membutuhkanmu untuk menenangkanku. Aku membutuhkanmu lebih dari apapun." -Hanna "Aku menyayangimu, aku mencintaimu. Apapun yang terjadi akan tetap begitu" -Jason Don't Go © 2014 Putrinabila_h