Chapter 15 - Watching movie

1.4K 39 7
                                    

"Kamu mau nonton film apa Han?"

"eumm... kayanya film Maleficent seru nih"

"Maleficent?" tanya Jason lagi

"Iya, aku belum pernah nonton film ini. Kita beli film ini aja ya"

"Baiklah"

Jason membeli kaset Maleficent yang diinginkan Hanna.

"Mau beli popcorn dimana?" tanya Jason

"Entahlah, tapi kayanya gak usah beli popcorn aja deh"

"Loh, kenapa?"

"Gak papa hehe"

"Yasudah"

Mereka kembali melaju menuju apartemen Hanna menggunakan motor milik Jason.

Jason menghentikan motornya di depan sebuah toko kecil di pinggir jalan raya.

"Kita mau ngapain?" tanya Hanna

"Mau beli Bubble tea. Kamu mau gak?"

"Boleh deh"

"Rasa apa?"

"Coklat"

Jason memesan 2 Bubble tea rasa coklat untuknya dan Hanna.  Jason sangat menyukai Bubble tea. Bahkan saat masih SMA ia selalu membeli Bubble tea.

Setelah membeli 2 Bubble tea mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka.

-Skip-

Jason dan Hanna menonton film Maleficent yang mereka beli tadi dengan serius.

"Apa Philip itu cinta sejatinya Aurora? berarti dia yang bisa ngebebasin Aurora dari kutukan dong?" tanya Hanna

"Entahlah, bisa iya bisa tidak"

"Kenapa?"

"Terkadang kita mikir cinta sejati kita itu adalah orang yang pertama kali kita lihat terus kita langsung cinta mati atau pacar kita. Padahal bisa aja cinta sejati nya itu adalah seseorang yang ada disekitarnya yang bahkan gak terpikirkan sebelum nya. Belum tentu cinta sejatinya itu si Philip" kata Jason

"Sejak kapan kamu jadi bijak?" sindir Hanna

"Hehehe"

Mereka kembali diam dan memilih untuk fokus menonton.

Hingga tiba-tiba Jason merasa ada kepala yang sedang bersandar di bahu kiri nya.

"Ck, ternyata dia ketiduran"

Jason meraih remote yang ada didekatnya lalu mematikan film yang sedang ia tonton.

"Hah, sekarang gimana? masa harus nungguin sampe bangun?"

Jason menatap wajah Hanna yang sedang tertidur. Hanna yang jutek, keras kepala, cengeng, manja. Wajahnya sangat damai dan polos saat sedang tidur. Seperti anak kecil yang sedang tertidur pulas

'Aku tidak akan membiarkan siapapun membuat mata indah ini mengeluarkan setetes air mata sedikit pun' Batin Jason. Tangannya mengusap pipi Hanna dengan lembut

Jason mengangkat tubuh Hanna dan menidurkannya di tempat tidurnya. Jason menarik selimut hingga menutupi sebagian tubuh Hanna, lalu mengecup keningnya.

"Aku pulang dulu. Terima kasih untuk hari ini" bisik Jason ditelinga Hanna

Jason meninggalkan Hanna yang sedang tertidur. Saat ia baru membuka pintu apartemen Hanna, tiba-tiba Rian sudah ada di depan pintu apartemen itu.

"Loh, Rian? lo mau ngapain?" tanya Jason

"Seharusnya gue yang nanya, lu ngapain di apartemen nya Hanna? Gue kan pacarnya jadi terserah gue mau ngapain"

"Okey, maaf pacarnya Hanna, gue tadi abis nemenin Hanna nonton. Dia bosen,  dia mau pergi sama lo tapi lo sibuk, jadi gue nemenin dia. Lagi pula gue sahabatnya"

"Nemenin nonton? yakin cuman nemenin? Hey, gue lebih dulu kenal Hanna dari pada lo" kata Rian

"Menurut lo gue ngapain? Udahlah ya gue mau balik, percuma gue debat ama lo. Hanna ada di dalem tuh lagi tidur"

"Awas lo kalo berani ngapa-ngapain Hanna" ancam Rian

"Emang kenapa kalo gue ngapa-ngapain Hanna? lo mau ngapain gue hmm? Mau ngelabrak gue? Hey,  gue kasih tau ya, gue udah tau semuanya tentang lo, dan gue mau lo kasih tau ke Hanna secepatnya, gue gak mau dia ngerasain sakit gara-gara lo!"

"Apa yang lo tau tentang gue?" bentak Rian

"Perjodohan? lo gak lupa tentang itu kan? gue kasih lo waktu sampe besok, kalo besok lo masih belom ngasih tau Hanna, gue yang bakal kasih tau dia"

Jason langsung meninggalkan Rian yang masih mematung di tempatnya. Emosi Jason juga sudah mendidih hanya saja dia gak mau Hanna kecewa gara-gara dia bertengkar sama pacarnya itu.

'Coba dia bukan pacarnya Hanna, udah abis kali tuh dia tadi' Jason membatin








See you in next Chapter . . .

Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang