Chapter 11

1.5K 50 2
                                    

Jason menatap dirinya di cermin. Rambutnya sangat berantakan, ia juga masih mengenakan pakaian kemarin.

"huhh" jason mendengus

"kenapa aku bertindak seperti kemarin? bukannya aku bahagia melihat Hanna bahagia?" kata Jason sambil menatap pantulan dirinya dicermin

"ck.. kenapa aku malah membuat diriku jadi aneh kaya gini? aku ga suka atau apalah itu namanya sama Hanna" Jason berkacak pinggang didepan cermin

"lebih baik aku mandi"

Jason melangkahkan kakinya menuju kamar mandinya. 15 menit ia habiskan untuk mandi.

"begini lebih baik"

kata Jason sambil merapihkan kemeja putihnya didepan cermin

"wow ... sudah rapih? lo tau ga? tampang lo berantakan banget tadi malem  wkwkwk" kata orang yang sedang berdiri didepan pintu kamar Jason

"walaupun tampang gue berantakan tapi gue tetep ganteng yaa ... emang lo" kata Jason pada Sam, teman satu apartemen nya sekaligus sahabatnya

"wisss ... Jangan salah bro, gini-gini fans gue dimana-mana. Emangnya lo? nyatain perasaan aja lo ga bisa, jangankan nyatain perasaan, lo aja ga tau apa yang lo rasain .. turut prihatin gue ya" kata Sam dengan senyum kemenangan

"kampret lu ... pergi sana jangan mejeng didepan kamar gue, gak enak di liat"

"yehh ngambek, kaya anak ABG lu" ejek Sam

"mau pergi sendiri atau gue tendang lu dulu biar pergi?" tanya Jason sambil menatap Sam tajam

"iye iye santai bang, yaudah buruan tuh gue udah bikin sarapan."

Jason memakai cardigan hitam nya dan berjalan menuju ruang makan.

"Kemana si Sam? masa jam segini dia udah berangkat?"

Jason menoleh kekanan dan kekiri mencari Sam. Namun nihil.

"Mungkin sudah pergi" kata Jason sambil duduk di kursi meja makan

Setelah memakan sarapan yang di buatkan Sam, Jason berangkat ke kampus menggunakan motornya yang sudah lama tidak ia pakai.

"sudah lama aku ga pakai motor" kata Jason sambil memasang helm

Jason mengendarai motornya dengan kecepatan biasa. Hanya membutuhkan waktu 20 menit dari apartemennya menuju kampus.

Saat sampai di depan gerbang kampus Jason melihat Hera sedang berjalan sendirian.

Jason menghentikan motornya tepat di depan Hera.

"Jason?" Hera menghentikan langkahnya dan menatap Jason

"Mau bareng ga? jalan masih lumayan loh, 5 menit lagi kalau jalan" kata Jason

"benarkah? hmm ... kalau gitu aku boleh bareng kamu kan?" tanya Hera

"Tentu saja. Ayo naik"

Jason mengendarai motornya santai sambil mengobrol dengan Hera dan sesekali mereka tertawa bersama.

"thanks ya." kata Hera sambil turun dari motor Jason

"urwell" jawab Jason

"kalau gitu aku duluan ya."

"oh, okey"

Jason meletakan helmnya di motor lalu berjalan menuju fakultas nya sambil merapihkan rambut nya.

****

Hanna berjalan dari depan gerbang kampus dengan wajah yang datar. Ia sedang kesal karena Rian yang sudah berjanji akan mengantarnya ke kampus malah tidak bisa mengantarnya.

Hanna mendengar suara motor Jason.  Hanna melirik ke samping kanannya. Dan benar saja, Jason melaju melewatinya dengan membonceng seseorang.

"Jason?  sama siapa dia? pantesan aja ga jemput aku tadi ... ishh semua orang nyebelin hari ini" kata Hanna sambil menendang batu-batu kecil di jalan

Hanna duduk di kursinya sambil menekuk wajahnya.

"Hey ... kenapa mukanya ditekuk gitu?" tanya Rian

Hanna tidak menjawab pertanyaan Rian, ia malah memalingkan wajahnya dan menutup telinganya dengan kedua tangannya

"Hey heyy ... kamu kenapa sih?" tanya Rian

"Marah ya?" tanyanya lagi

Hanna melepaskan tanganny dari kedua telingnya dan menghentakannya dimeja

"Bisa diam ga? berisik tau"kata Hanna

"Jadi kamu beneran marah nih? hmm?" tanya Rian dengan sudut bibirnya yang terangkat sebelah seperti menyeringai

Hanna diam seribu bahasa dan tetap tidak menatap Rian sama sekali.

"ohh jadi beneran marah yaa?" tanya Rian sambil menggelitik Hanna

"yakk ... Rian  hentikan, aku sedang marah tau!!" Bentak Hanna sambil menahan tangan Rian

"benarkah?" Rian kembali menggelitik Hanna dengan tangan yang satunya

"Rian ... ahahaha... stopp Rian... geliii" Hanna berusaha menahan tangan Rian namun tenaganya terasa terkuras karena ia tertawa

"apa? aku tidak dengar?" tanya Rian pura-pura tidak mendengar

"Hen.ti.kan" kata Hanna berusaha menahan tawa nya

"hehe baiklah baiklah. Tapi jangan ngambek lagi ya."

"hmm ..."

Hanna memperharhatikan penjelasan dosen sengan serius dan sesekali melirik Rian yang sedang memperhatikan penjelasan dosen dengan sangat serius.

'dia lucu juga ya kalo lagi serius'

Hanna kembali memperhatikan dosen yang sedang menjelaskan.

****

Jason memakai helm nya dan menaiki motornya. Saat hendak menjalankan motor kesayangannya itu, seseorang memanggilnya dan berlari kearahnya

"Jason"

"Kenapa?" tanya Jason

"Kamu lagi sibuk ga?"

"Engga, kenapa?"

"Temenin aku yuk"

"Kemana?" tanya Jason bingung

"Eumm ... ke Cafè mau ga? atau ke taman?"

"mau ngapain?"

"Aku ... a-ku mau ... aku mau ngobrol aja, lagian aku juga sedang bosan hehe"

"Baiklah"

"kita ke JY Cafè aja, mau kan?"

"JY Cafè? sepertinya ide bagus. Ayo"

Mereka meluncur menuju JY Cafè yang letaknya tidak terlalu jauh dari kampus mereka dengan motor hitam milik Jason.









Jason ke Cafè sama siapa hayoo? kira-kira siapa yang ngajakin Jason ke Cafè? Apa jangan-jangan itu

.

.

.

.

ada dehh, lihat jawabannya di chapter selanjutnya :D. Hope you like it

See you in next Chapter . . .

Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang