Seorang pria menggunakan tuxedo putih berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya, ia terlihat sedang gelisah, alisnya bertautan tanda ia sedang berpikir keras.
Hari ini, tanggal 24 Desember 2013 adalah hari pernikahan Rian. Ya, dia adalah laki-laki yang sedari tadi terlihat sangat gelisah ditempatnya. Pertunangannya dengan Hera yang seharusnya sudah dapat ia batalkan namun gagal karena ternyata Hera berubah pikiran dan tidak mengikuti rencananya. Hingga akhirnya hari ini ia hars berhadapan dengan yang namanya pernikahan.
"Aku harus cari cara untuk pergi. Aku gak mau kaya gini."
Rian mengotak-atik ponselnya, mencari kontak teman-teman nya yang sekiranya bisa membantunya.
"Daffa?" Rian menatap kontak bernama Daffa dan berusaha mengingat siapa Daffa
"Aishh, bodoh.. Ini Daffa pacarnya si Vannia kan?"
Klik.
Rian menekan tombol telfon, ia memutuskan untuk meminta bantuan pada Daffa,
"Hallo?"
"Ya, siapa ini?"
"Ini gue Rian, lo ingetkan?"
"Rian? ohh iya gue inget, kenapa nelfon gue?"
"Ehmm, gue mau minta tolong boleh gak?"
"Tolong apaan?"
"Gue mau kabur dari rumah, gue numpang dirumah lo sementara boleh gak? please Daf, sebentar doang kok."
"Lo ada masalah?"
"Iyaa, nanti gue ceritain deh, tapi gue boleh ke rumah lo kan?"
"I-iyaudah deh, lu kesini aja"
"Sipp, makasih banyak ya Daf"
"Sip."Rian mematikan sambungan telfonnya, ia langsung bergegas mengganti pakaiannya, setelah itu memasukan beberapa pakaiannya ke dalam tas. Setelah semua dirasa cukup Rian langsung menyambar kunci mobil nya dan berjalan mengendap-endap menuju tempat mobilnya di parkir kan.
"Bagus, kali ini gue gak bakal gagal lagi" gumam Rian sambil menyalakan mesin mobilnya
****
Tingnong (suara bel)
"si Rian cepet amat, baru aja dia nelfon udah nyampe aja" kata Daffa heran
Tingnong..
"Sebentar."
dengan malas Daffa membuka pintu rumahnya dan ternyata bukan Rian yang ada disana, melainkan
"Va-vannia?"
Vannia berdiri di depan pintu sambil melipat kedua tangannya dan menatap Daffa kesal,
"Kenapa?"
Satu pertanyaan bodoh keluar dari mulut Daffa yang membuat Vannia semakin geram.
Pletak
Satu jitakan sukses mendarat dikepalanya
"Kenapa sih? Gue salah apaa?" kata Daffa sambil mengusap kepalanya yang habis di jitak Vannia
"Lo lupa atau apa sih? Ini udah jam berapa? dan lo masih berantakan kaya gitu, jangan bilang lo juga belum mandi?"
"Oh astaga, sorry gue lupa. Hehehe oke oke gue mandi sekarang, tunggu ya"
Daffa langsung ngacir ke dalam sebelum Vannia mengeluarkan amukannya lagi.
3 menit ..
5 menit..
10 menit..
"Ck, lama banget si tu orang" gerutu Vannia sambil terus mempehatikan jam hitam yang melingkar di tangannya
"Haii, gue gak lama kan?"
Vannia menolehkan kepalanya ke samping, ia berniat akan menjitak kepala laki-laki bodoh bernama Daffa yang sudah menjadi kekasih nya selama 2 bulan itu, tapi , oh, kalian harus liat bagaimana penampilan Daffa sekarang, Daffa dengan kaus putih yang lengannya ia gulung hingga sikunya dan celana denim hitam, rambut yang agak sedikit acak-acakan, dan entahlah wajahnya terlihat lebih tampan mungkin.
"Sudah puas memperhatikan ke tampanan gue?" kata Daffa sambil menyunggingkan smirk nya
"A-apa? siapa? gue? ihh pede banget lo, yaudah ayo buruan, nanti telat."
"Lo gak bakal bisa bohong sama gue Van."
"Ck, apaansi lo, cepetan elah"
"Hehehe oke oke tuan putri-ku yang cantik kita berangkat sekarang."
"Ini kunci mobil gue, pake mobil gue aja."
Tanpa berbasa basi lagi mereka langsung berangkat,
"Van, coba lo telfon Jason, dia udah berangkat belum?"
"Tadi gue udah telfon pas lo lagi mandi, kata dia udah berangkat dan gue rasa dia udah sampe sana."
"Okey,"
Drrt... Drrt.. Drrrt...
"Hp lo bunyi tuh" kata Vannia
"Angkatin dong, gue lagi nyetir nih."
Klik.
"Hallo, Daffa lo dimana? gue di depan rumah lo nih."
"Ngapain lo ke rumah Daffa?"
"Loh, ini siapa? Daffa mana?"
"Ini gue Vannia, lo mau ngapain ke rumah Daffa?"
"Gue lagi kabur dari rumah, terus gue mau numpang sementara di rumah Daffa biar orang tua gue gak bisa nemuin gue."
"Sorry ya Rian, gue sama Daffa lagi ada urusan yang sangat penting, kalo lo masih mau numpang dirumah Daffa tunggu kita pulang, kalo engga ya lo cari tempat lain, okey? bye.""Tadi Rian?"
"hmm"
"Kenapa lo gak sekalian kasih tau dia tentang Hanna?"
"Gak perlu, lagian dia bukan siapa-siapa nya Hanna kan?"
"Ya tapi kan,"
"Ck, udah nyetir aja yang bener. Buruan nanti kita telat"
.
.
.
Okey sampe sini dulu ya chapter 24 nya, nanti chapter 25 insyaallah bakalan lebih panjang dari ini. Makasih ya buat yang udah vote, komen dan masukin cerita aku ke reading list kalian ^^~
See you in next Chapter . . .

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go
Novela Juvenil"Aku membutuhkanmu. Aku membutuhkanmu untuk menjagaku. Aku membutuhkanmu untuk menenangkanku. Aku membutuhkanmu lebih dari apapun." -Hanna "Aku menyayangimu, aku mencintaimu. Apapun yang terjadi akan tetap begitu" -Jason Don't Go © 2014 Putrinabila_h