****
Hanna menangis terisak di taman belakang sekolah. Jason masih setia memperhatikan Hanna dari balik pohon itu. Sesekali Jason melirik jam tangan hitam yang melingkar dilengannya. Sudah lumayan lama Hanna menangis.
Jason memberanikan dirinya memghampiri Hanna. Ia duduk di samping Hanna. Bahkan Hanna tidak menyadari kehadiran Jason
"Hey. . kenapa menangis?" tanya Jason dengan lembut
"Jason? se-sejak kapan kamu duduk disitu?" Hanna menjawab sambil menatap jason dengan ragu
"mungkin 10 menit yang lalu. sudah puas nangisnya hmm?" jawab jason
"be-benarkah?"
"Ya.. dan kau tahu? wajahmu itu semakin jelek kalau nangis. Hidung dan pipimu memerah Hahaha" kata jason sambil menyentuh pipi dan hidung Hanna dengan telunjuknya sambil tertawa
"aku tau aku jelek" jawab hanna sambil menundukan kepalanya
Jason menangkup pipi hanna dengan tangannya. Ia memutar kepala gadis itu agar menatapnya.
"siapa yang membuatmu menangis?"
'kau tau han? melihat air matamu jatuh dari mata indahmu membuat hatiku seperti di sayat dengan pisau paling tajam yang pernah ada' batin Jason
"bukan siapa-siapa. dan tolong singkirkan tanganmu dari wajahku, nanti kalau ada orang yang liat pasti mikir yang aneh aneh"
Jason tidak melepaskan tangannya. Ibu jari jason perlahan bergerak di pipi hanna. menghapus air mata yang membasahi pipi nya.
"Jangan pernah menangis lagi. Siapa pun yang membuatmu menangis harus berhadapan denganku!" kata jason penuh penekanan
Jason melepaskan tangannya dari wajah Hanna lalu merogoh saku jaket nya dan mengeluarkannya.
"untukmu"
"a-apa ini?"
"astaga hanna. Jangan-jangan karena terlalu lama nangis otakmu jadi blank ya? ini Lollipop.. anak kecil umur 3 tahun aja udah tau han"
"hehhe" jawab hanna dengan menunjukan cengirannya
"katanya permen atau apapun itu yang memiliki rasa manis dapat menghilangkan kesedihan. mau ga nih lollipop nya?"
"benarkah? aku mau kalau gitu hehe" kata hanna
Hanna mengambil lollipop di tangan jason. ia membuka bungkus lollipop itu lalu memasukannya kedalam mulut nya. Hanna memakan lollipop nya seperti anak kecil. Ia juga menghentak hentakan kaki nya di rerumputan. persis seperti anak kecil.
Jason hanya menatap hanna sambil tersenyum.
"ckck. . kamu seperti anak TK yang sedang memakan lollipop"
Hanna tetap memakan lollipopnya dan tidak berniat menanggapi perkataan Jason.
"ck. . kamu itu udah jadi mahasiswa yang sebentar lagi masuk semester 4. kalau kaya anak kecil gitu ga akan ada laki-laki yang tertarik denganmu" kata jason menggoda hanna
menurut jason tingkah hanna sangatlah menggemaskan.
tiba-tiba hanna berhenti memakan lollipopnya. kaki nya juga berhenti menghentak hentak di rerumputan. matanya menatap lurus ke depan. lalu ia menunduk dengan tangan yang masih menggenggam lollipop
"han? kamu gak papa han? tadi aku cuman bercanda" kata jason sambil memperhatikan hanna
"a-aku. ."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go
Teen Fiction"Aku membutuhkanmu. Aku membutuhkanmu untuk menjagaku. Aku membutuhkanmu untuk menenangkanku. Aku membutuhkanmu lebih dari apapun." -Hanna "Aku menyayangimu, aku mencintaimu. Apapun yang terjadi akan tetap begitu" -Jason Don't Go © 2014 Putrinabila_h