Jason mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan seorang gadis yang akhir-akhir ini menguasai pikirannya.
Rindu? entahlah, yang jelas Jason ingin segera bertemu dengannya.
Jason sudah tiba di depan pintu apartemen gadis itu. Sudah beberapa kali ia menekan bel apartemen itu, tetapi sang pemilik apartemen belum juga membukakan pintunya. Jason mencoba menghubungi gadis itu, namun tidak ada respon. Ia mulai khawatir.
Akhirnya Jason terpaksa membuka pintu apartemen itu sendiri dengan memasukan password nya. tidak usah ditanya kenapa Jason bisa tahu password apartemen itu, karena gadis itu sendiri yang memberi tahu nya.
Jason langsung berlari masuk ke dalam apartemen gadis itu. mencari ke kamar dan benar saja, gadis itu sedang tidur di ranjang nya. Jason menghampiri gadis itu tanpa mengeluarkan suara. Ia menarik kursi ke sebelah ranjang gadis itu.
Jason duduk sambil memandangi gadis yang sedang tidur dihadapan nya. Hanna. Gadis yang sudah merebut perhatian dan pikiran nya.
"Kau tau Hanna? kamu sudah berhasil merebut perhatian dan pikiranku. Setiap saat kamu selalu muncul di otakku."
Jason berkata pada gadis yang sedang tidur itu.
"aku tidak tau apa namanya rasa yang aku rasakan akhir-akhir ini. Sayang? Cinta? Entahlah, aku hanya tidak mau kamu pergi atau terjadi sesuatu denganmu." kata Jason sambil membelai pipi gadis itu
Jason menarik tangannya dari pipi Hanna, ia tidak ingin menganggu tidur gadis itu. Jason duduk sambil memperhatikan wajah tidur gadis itu. Tenang dan sangat menggemaskan menurutnya.
sudah beberapa menit Jason menatap wajah gadis itu. Namun ia tidak merasa bosan sama sekali.
hingga ia mendengar suara bel apartemen itu berbunyi. Jason bangkit dari duduknya. ia membukakan pintu apartemen itu.
"Loh. . Hanna mana?" kata laki-laki yang menekan bel apartemen tadi
"Hanna sedang tidur."
"gue boleh masuk kan?"
"oh, iya masuk aja."
"lo siapa nya Hanna? kok gue belum pernah liat lo." kata laki-laki itu sambil duduk di sofa
"gue? temennya Hanna. lo sendiri siapa nya?" tanya Jason mengintimidasi
"gue juga temen nya. Gue kesini mau jenguk dia."
"ooh. . tapi Hanna lagi tidur"
"hmm. . yaudah biarin aja. Gue tungguin sampai dia bangun. Gak papa kan?" kata laki-laki itu
"gak papa."
"ngomong-ngomong kita belum kenalan nih. . gue Rian, lo?"
"Jason"
"lo udah kenal Hanna berapa lama? kok dia ga pernah cerita ke gue ya?" tanya laki-laki bernama Rian itu
"hmm. . belum lama sih, sekitar 3 hari yang lalu. lo sendiri udah kenal Hanna berapa lama?"
"Gue udah kenal dia dari SMP. Dulu rumah kita tetanggaan, jadi kita sering berangkat dan pulang sekolah bareng."
"ohh gitu. lumayan lama juga ya"
"Ya. Dan sebenernya gue juga udah lama mendam perasaan gue ke Hanna. yahh, sekitar 4 tahun-an. Gue ga berani nyatain nya" Kata Rian sambil tersenyum kecut
"wahh.. lama juga ya"
"ya begitulah. Tapi gue mau nyatain perasaan gue ke dia dalam waktu dekat ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go
Teen Fiction"Aku membutuhkanmu. Aku membutuhkanmu untuk menjagaku. Aku membutuhkanmu untuk menenangkanku. Aku membutuhkanmu lebih dari apapun." -Hanna "Aku menyayangimu, aku mencintaimu. Apapun yang terjadi akan tetap begitu" -Jason Don't Go © 2014 Putrinabila_h