part 22 menyatakan cinta

4.1K 154 2
                                    


Hai adakah yang membaca? Maaf yah teman teman kemarin aku hilang ide di tengah jalan. Kiranya sudi kan teman teman memaafkah kekurangan saya. Terimakasih banyak yang sudah mau menfollow saya dan memberikan komentar juga vote dan teman teman yang mau membaca dari awal hingga kini semuga cerita saya menghibur teman teman semua. See you next update.

HAPPY READING. MUAHH😘

"Apakah ini bisa di sebut kencan?" tanya defan.


Masih saja terbayang bayang di benaknya sama dengan defan ia pun masih bertanya apakah itu bisa di sebut kencan.

flashback

Riana yang bingung menjawab terdiam lama hingga defan menyakan ulang "Riana apakah ini bisa di sebut kencan? Tolong jawablah. "dengan muka seriusnya.

"Entahlah aku tidak tahu. " Riana menjawab dengan bimbang.

" kamu harus tahu " kata defan masih dengan muka yang serius memandang riana.

"Kenapa?" tanya riana yang di buat bingung oleh defan .

"karna itu penting buatku. " Riana melonggo terkejut dengan jantung yang berdebar debar. " Aku tunggu jawaban mu setelah pulang ke Indonesia. " sambung defan

Jakarta, Indonesia.

Jalanan tampak ramai dengan aktivitas yang sama macet. Riana mendesah menyaksikan jalanan yang padat di jendela kantornya.

"selamat pagi Riana " ketika seorang teman masuk keruangan devisinya

"selamat pagi kristina. " jawab Riana.

"oh iya Riana ini undangan untuk mu dari kami ". jawab kristina gembira.

" Selamat untuk kalian yah semoga pemberkatan kalian lancar. Aku akan datang di pernikahan kalian " . Dengan seyum Riana menimpali.

"Oh iyah Riana terimakasih banyak jika bukan kau pasti aku mengalami banyak kecanggungan apalagi kau tahu kita berbeda. Ku pikir kalian akan memperlakukan ku berbeda tapi kalian sangat baik. "kata kristin .

"kau tau bunyi pancasila sila pertama? Itu menunjukan bahwa setip individu mempunyai hak memilih kepercayaan nya agamanya, jika aku sudah mendapat Hak ku kenapa kamu tidak? Dan sila ke tiga? Kita harus bersatu karna Indonesia bukan perseorangan tapi satu nusa dan bangsa. Indonesia di bangun dengan perbedaan yang berpondasi persatuan agar kuat bukan perbedaan yang pecah. Jadi selayak nya kita harus saling toleransi bukan untuk saling menyakiti percayalah kita mukin berbeda namun bukan kah perbedaan itu indah?. Kata Riana.

Kristina terharu menangis memeluk Riana sambil berkata lirih " kau benar untuk apa membangun sebuah perang lebih baik membangun keharmonisan. Banyak sekarang hanya karna perebutan kursi jabatan mereka berdagang kebohongan. " kata Kristina.
.
.
.
.

Malam ini Riana memandang bulan memejamkan mata .

Oh sang dewi kegelapan
Dan Sang peri malam
Elok rupanya
Cahaya cahaya
Datang dari mu
Kala dunia ini sedih
Kau hibur dengan seyum mu
Yang mempesona.


Kata Riana membaca puisi di depan menghadap langit dari balkon.

"Jika sang bulan dan bintang mampu menyinari bumi ini di kala malam. Apakah kamu menerima ku untuk ikut mengukir warna di hidup mu. "

"Defan kau ... kau bagaimana bisa masuk ke dalam " kata riana kaget.

"Riana aku kesini untuk menagih janji ku kemarin. Apa jawaban mu riana? Kata defan

Hening

"Riana Apa jawaban mu?" Tanya defan sekali lagi.

"Defan jika kamu menginkan jawaban itu maka aku akan menjawabnya dan jawabanya ia atau tidak. " riana menghela nafas dan melanjutkan "ia jika kita mempunyai hubungan kekasih tapi kita bukan kekasih namun hanya bawahan dan atasan itu yang membuat tidak. "kata riana sambil menunduk.

Defan terseyum dengan langkah pasti defan berdiri di belakang Riana membalik tubuh riana menghadap ke arahnya. Padangan Riana yang menunduk tangan Defan terulur meraih dagu riana sambil menaikanya tatapan mereka bertemu. Defan mengegam tangan kanan riana sambil membuka jas yang di kenakanya setangkai mawar terselip dalam saku dalam jas itu. Defan membawa riana duduk di kursi balkon sedangkan Defan ia berlutut di depan Riana.

"Riana mukin aku bukan orang yang kamu inginkan untuk menjadi pendamping mu aku tidak bisa menjanjikan kebahagian padamu aku bukan lagi seorang bujang yang setiap gadis inginkan. Aku hanya lah seorang laki laki yang mempunyai seorang putra yang jatuh hati padamu tapi aku bisa menjajikan diri ku untuk berusaha membahagiakan kalian apa boleh bila aku menyakatakan cinta pada seorang gadis di depan ku dan apakah mau dan sudi menerima aku yang seorang duda dan anaknya mau kah merima anaku seperti ia menerima anak kami kelak bila ia sudi menerima ku. Riana aku ingin menyatakan cinta ku pada dirinya apa ia mau menerima setangkai mawar merah yang aku petik sendiri? " tanya Defan

"Ia aku menerima mu dan Fandi " kata riana sambil meneteskan air mata tanganya terulur mengambil bunga mawar yang di sodorkan Defan. Dengan tersenyum defan berdiri menarik riana lalu memeluknya defan benar benar senang.
.
.
.
.
Riana yang sedang bersandar di pundak defan bertanya "defan bagaimana kamu bisa masuk bukan kah pintu terkunci? "

Defan tekekeh " menyuap repsesionis untuk memberi kunci cadangan" yang di tatap sengit Riana.















Iloveyou My Boos                             Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang