part 24 di phk

3.3K 152 2
                                    

     Riana duduk menatap jari tangan yang kini tidak polos lagi tersemat cicin yang indah menghiasi jari manisnya. Pikiranya melayang kembali saat kemarin.

" Dor " teriak dinta

" Ih dinta ngageti aja " kata Riana

" kamu dari tadi ngelamun aja, kesini buat apa? Kamu ini bikin aku iri tau ngak.  Kamu yang baru deket udah di seriusi lah aku yang  udah bertahun tahun belum juga. " kata Dinta

" hiiiii aku kesini mau kerja cari uang biar bisa makan lah. Makanya kalo pacaran itu sama yang udah dewasa jangan yang masih kuliahan suka berondong si " kata Riana

" udah terlajur cinta "  kata Dinta

Latas mereka terdiam tapi detik berikutnya mereka tertawa lepas. 

Demen keh kaya pedes sing ora kuat mules sing doyan kue kaya penambah napsu mangan.  (cinta itu seperti pedas yang tidak kuat mulas yang suka seperti penambah napsu makan)

                          MABS

      Ini adalah hari yang bahagia Riana rasanya seperti melayang di awan . Seperti kupu kupu yang bebas terbang di antara bunga bunga. Cinta itu unik ia seperti udara tidak bisa kita lihat namun terasa. Cinta itu kadang menyesakan tapi kadang menyegarkan seperti narkoba yang selalu mempengarui segala tindakan yang akan kita lakukan.

....

"Dor kalian berdua lagi ngalamunin apa sih? " kata Selin

" doi " jawab Riana dan Dinta kompak.

" ngomong ngomong Ri, kamu di panggil tuh sama hrd " kata Selin

" kenapa yah,  perasaan aku gak buat salah ? " jawab Riana bingung.

" ya udah buruan sana " kata Dinta

" Ya udah temenin yuk din "  kata Riana

"Enak aja kamu di sini aja masa aku di tinggal,  udah ah kamu ke sana sendiri aja. " kata Selin

     Riana berdiri ragu ragu untuk mengetuk pintu. Bagaimana tidak  ia tidak tau salahnya namu ia harus tetap berhadapan dengan memejamkan mata tangan yang akan mengetuk tidak jadi lantaran namanya sudah di panggil.  " Riana silakan masuk " kata hrd

Tring

" Silakan duduk riana dengan berat hati kamu harus kami pecat untuk mempertanggung jawabkan Perbuatan kamu , ini  surat dan pesangon kamu " kata pak Bambang

" Tapi pak kesalahan saya apa pak? " tanya Riana sedih
 
"Kamu bisa  bertanya pada orang yang bersangkutan " kata pak Bambang

" siapa pak? " tanya riana

" kepada pak Defan , sekali  lagi saya mohon maaf saya tau kamu perkerja yang bertanggung jawab dan profesional namu saya tidak bisa membatah " kata pak Bambang

" kalo begitu saya akan keluar terimakasih pak " kata Riana

      Luruh lah sudah air mata Riana,  bagaimana mungkin ia tak sedih pekerjaan yang ia cintai harus kandas sampai di disini lalu bagaimana ia harus mengirim uang ke orangtuanya setelah ini. " aku harus bertanya pada defan " kata Riana

      Riana bergegas menaiki lift menuju ruang kerja defan. Hatinya bergejolak ketika pintu lift terbuka. Meski hati nya gudah namun ia tetap maju. Hingga ia berada di depan sekertariss defan.  " langsung masuk aja ri " kata Rendi. " Terimakasih Ren" kata Riana.

     Riana berjalan dan membuka pintu ruangan Defan , seperti sudah tau Defan berbalik tersenyum melangkah mendekati  Riana dan memeluknya. 

" kamu habis nangis yah? " kata Defan.

      Riana mendorong defan, " maksud kamu apa, apa yang salah dengan ku, kenapa aku di pecat " kata Riana sambil menutup matanya.

" Heh riana kamu memang salah salah karena memasuki hati ku. Salahkan aku yang ingin mempersunting mu. " kata Defan

     Riana mendongak menatap defan matanya bertanya maksud dari pernyataan Defan.

" Ia kita akan menikah riana satu bulan lagi, orang tua kita sudah menetapkan tanggal nya. Kamu maukan menikah dengan ku? " kata Defan

" Tapi bagaimana jika aku tidak kerja? Siapa yang akan menjadi tulang punggung keluagaku Defan?  Kenapa harus kamu pecat aku ? "   kata Riana

      Defan terkekeh dan menodorong  kening riana " Dasar pelupa  kamu kan punya uang pesangon coba kamu buka. Apa itu tidak cukup untuk mendirikan toko untuk orang tua mu seperti yang kamu impikan hemm?  Lagian kamu ini kalaupun nanti ayah ibu membutuhkan uang aku juga anaknya bukan kamu saja. Bodoh " Lalu Defan terkekeh

" Apah " Riana menyinjingkan matanya.
 
Janganlah lupa untuk vote dan komentar yah.  Maaf baru bisa update. Baru sempat terimakasih untu kalian semua  uahhh








Iloveyou My Boos                             Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang