Hai teman teman .
Sudah lama yah kita tidak berjumpa meski cuma di dunia novel. Sebelumnya saya ingin berterimakasih yang masih membaca cerita saya dan masih ada di daftar bacaan kalian semua I Love You dan saya minta maaf telah lama tidak melajutkanya karna ada alasan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.yang terakhir saya akan meng informasikan inti dari curhatan saya bahwa saya akan melanjutkan menulis lagi sampai rampung(tuntas) dan bagi kalian yang mempunyai aplikasi mangatoon atau noveltoon bisa juga cerita saya kalian baca di sana saya sangat berharap kalian bisa mengunduh aplikasi di sana karna dengan membaca di aplikasi tersebut saya akan mendapat kan royalti tentu saya tidak akan memaksa kalian reader. Kalian bisa menulis judul sama seperti yang ada di wattped dan profil yang sama terimakasih. Jangan lupa tinggalkan komentar yah agar aku bisa slalu memperbaiki quality menulis saya.Salam maramubaru.
....
Satu bulan kini telah berlalu toko milik orang tua Riani telah beroprasi seperti toko pada umumnya setelah melewati opening dua minggu lalu.
" Nit tolong kamu hendel yah kamu catat seperti yang saya ajarkan " pesan Riani
" Baik mba " kata Nita salah satu karyawan tokonya.
Tringgg
Bunyi notifikasi handphone Riani berdering.. sebuah pesan dari Defan, sayang mamah sakit sekarang sedang di rawat di rumah sakit sejahtera.
Semoga tante cepat sebuh amin. Balas Riani
" Ya sudah saya pulang yah kamu jaga toko baik baik. " Kata Riani
Riani keluar menaiki sepeda motornya lalu pulang kerumah . Di dapur ibu sedang memasak untuk makan siang . " Bu, Riani pulang. " sambil mencium tangan ibu ." Wis balik ri, mana maring meja makan sabil nunggu bapa teka !" perintah ibu.
( Sudah pulang nak, sana tunggu di meja makan sabil menunggu ayah sampai )
Beberapa saat ibu membawa nasi berserta lauk pauk seperti sayur asam, sambal uleg, tempe tahu goreng, dan ikan asin. Tepat saat itu bapa pulang dari sawah. " Wis balik pa, bapa wisuh ndisit terus mangan pak! " perintah ibu sambil menyiapkan nasi untuk bapa.
( sudah pulang pa, bapa cuci tangan dulu lalu makan! )
Setelah selesai makan riani mengutarkan niat nya. " Pak bu riani mau ke jakarta mungkin nanti malam naik kereta. Ibu mas Defan sedang di rawat di rumah sakit Riani mau menengok sekalian juga kangen sama Fandi ."
" Ya wis sing ati ati ya ndo nko ngabari ari wis anjog ngana, bu mengko Riani rewangi beberes baju sekalian oleh oleh si go gawanan. " kata bapa
( Ya sudah yang hati hati di sana nanti kabari kalau sudah sampai di sana, bu nanti bantu riani packing baju sama oleh oleh yang akan di bawa. )
Di Stasiun kerta api Riani pamit. " Pak, Bu. Riani berangkat ke jakarta " sambil mencium kedua orang tuanya lantas berbalik dan naik kedalam kereta. Riani sampai di stasiun Jakarta pada tengah malam di sabut Fandi yang sudah berteriak memanggil mama sambil berlari memeluknya dengan erat. Di belakang defan tengah berjalan menyusul menuju Riani dan Fandi.
" Yuk ke mobil " kata Defan sabil mengambil barang barang yang di bawa Riani mereka menuju mobil sambil berjalan dan mendengar ocehan Fandi. Sampai di dalam mobil Riani duduk di depan bersama Defan sedangkan Fandi duduk di belakang. " Mas maaf yah aku menggangu waktu tidur kamu harus nya kamu tadi biarin aku naik taksi online aja, kan kasihan Fandi jadinya " . " Ga papa lagian kan aku jemput separuh nafas ku " kata Defan sambil menatap riani mesra.
Mereka berdua terpaku saling berpandangan dan terdiam sampai suara Fandi ikut menyauti , " ia lagian Fandi besok libur kan hari minggu." Riani menoleh ke arah Fandi membelai rambutnya dengan pipi yang memerah. Sedangkan Defan segera menyalakan mesin mobil menuju apartemen Riani .
Sampai di apartemen Riani Fandi yang ternyata tertidur di belakang tidak mau bangun dari tidurnya. Riani dan defan turun lantas membuka pintu belakang. " Mas gendong Fandi aja biarlah menginap di sini nanti minta tolong satpam aja buat bawain barang barang aku " kata Riani. " Ya sudah aku pangil sapam dulu yah kamu tolong jagain Fandi dulu yah. Balas Defan
Setelah beberapa menit Defan datang dengan seorang satpam, mereka kemudian ke lift menuju ke apartement. " Pak maksih yah udah bantuin ini ada rezeki untuk bapak, dimakan ya ." kata Riani menyerahkan bungkusan plastik hitam berupa kacang asin bogares . Defan yang keluar dari apartemen setelah membawa Fandi ke kamar menghapiri riani di luar apartemen, " sayang aku mau ke rumah sakit dulu yah kasian mama tadi aku tinggal sendirian, kamu masuk gih istirahat. " Kata Defan " ya sudah hati hati di jalan mas" balas Riana .
Esok pagi hari Riana yang setelah sholat subuh sudah bersiap-siap memasak untuk memasak makan pagi untuk dirinya dan Fandi. Dua piring nasi goreng ayam suir dengan telur ceplok sudah tersaji di meja makan dan juga susu coklat untuk fandi berserta air putih . Di tengah ada ada dua kotak bekal makanan yang berisi bubur untuk bu Raini dan nasi goreng yang sama untuk Defan sarapan.
Jam sudah bergeser, jam enam Fandi turun setelah mandi dan memeluk Riana yang tengah membasukan bekal ke dalam paperbag. " Sayang kamu sudah mandi ternyata, mama kira kamu belum bangun ya sudah sini mama bantu kamu duduk terus kita sarapan " kata Riani sambil mengecup kening Fandi. " Oke mama , wah nasi goreng sama coklat susu " . Kata Fandi senang.
Mereka berangkat mengunakan taksi dan sampai di rumah sakit jam tujuh. " Assalammualaikum " . Riani dan Fandi memberi salam sambil membuka pintu. Di dalam bu Raini dan Defan menjawab salam mereka " walaikummusalam . "
" Sayang sini memantu ku sudah datang, ko pagi sekali? " kata bu Raini setelah Riana salim denganya. " Iyah bu sekalian Riana mau kasih ibu bubur buatan Riani pasti ibu bosan dengan makanan rumah sakit sambil menyerahkan paperbag yang berisi bekal makanan . " Bu raini membuka paper bag sambil mengucap " kamu ini baru calon menantu saja pengertian apa lagi kalo sudah jadi menantu, Defan kapan kamu akan menyunting nya. " Riani salah tingkah dan hanya membalas " ibu ah .." . Sedangkan Defan yang melihat Riani salah tingkah justru terseyum dan menggodanya " kalo Riani mau sekarang pun saya siap Bu, bagaimana Ri kita ke tegal menikah hari ini. " sambil menatap riani dengan pandangan mengoda membuat Riani semakin memerah. Di tambah lagi lagi dengan Fandi yang mengucapkan persetujuan " ia mah, mama cepat nikah sama ayah jadi Fandi bisa punya adik." Riana hanya bisa tertunduk dan menyembunyikan mukanya yang sudah memerah .
Bu raini yang melihat ada dua kotak bekal membuka keduanya, " kalo yang bubur pasti ini buat ibu tapi kalo yang ini pasti buat pujaan hati " kata bu raini sambil menyerahkan kotak bekal satunya ke arah Defan. Defan menghirup nasigoreng " baunya aja enak dan rasanya pasti enak ri aku rasa kamu sudah siap menjadi istri sekaligus mamah untuk anak anak ku . " Kata Defan sambil menatap mengoda ke arah Riana. " Masss..." jawab Riana yang sudah kehabisan kata. " Bagaimana sayang kapan kami para orang tua untuk memyiapkan pesta perkawinan kalian sekaligus mempunyai tambahan banyak cucu. " Tambah bu Raini. Riana yang sudah benar- benar tak mampu menjawab godaan ibu mertuanya hanya bisa terseyum malu.
Jangan lupa dukung cerita ku ya dengan vote dan commen cerita ini khusus yang ikhlas. 😁😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Iloveyou My Boos
RomancePertemuanya dengan pencuri kecil yang membawanya pada seseorang yang mampu membuat debar. jantungnya terasa dua kali lipat. Dan apa kah dia mampu mencintainya setelah mendiang istrinya. "heh pencuri pencuri pencuri" teriaknya dengan bahasa ind...