11.(revisi)

56.9K 2.8K 10
                                    

Angel pov

Sudah tiga hari celo menginap di rumah sakit ini, tiga hari pula keluarga rossa bergantian membesuk celo bahkan dokter tian menginap setiap malam menemaniku.

Kadang aku berpikir dia sebenarnya dokter kandungan atau dokter anak tapi dia selalu bilang memang tugasnya sebagai dokter piket, aku tidak mau ambil pusing toh memang sudah kewajibannya. Tapi yang membuatku lebih heran adalah keluarganya selalu bergantian datang.

" ommy elo mau puyang " ucap anakku

" nanti mommy tanya om dokter celo sudah bisa pulang belum yak " ucapku

" iya ommy " ucap celo sambil menganggukan kepala.

Aku juga heran celo sudah lepas selang infus dari tadi pagi tapi kok belum ada kabar celo boleh pulang atau tidak. Apa karena aku belum membayar administrasinya.

Lantas aku keluar ruangan celo menghampiri perawat yang sedang duduk di tempatnya

" permisi sus " kataku

" yak ada yang bisa saya bantu mbak " ucapnya

" anak saya chelomitha sudah boleh pulang belum yak soalnya dia rewel minta pulang " kataku

" nanti saya tanyakan dokternya dulu yak mbak, kalau sudah nanti saya kabarin lagi " ucap perawat itu

" terima kasih ya sus " ucapku lalu kembali ke kamar celo.

Saat ini celo sedang asik bermain dengan boneka pandanya

" lolo elum andi au " ocehnya tangannya memegang hidung.

" kalau celo sudah mandi belum " kataku

" beyum " jawabnya sambil tertawa.

Aku senang anakku sudah ceria lagi walau tumbuh tanpa seorang ayah tapi dia bahagia.. Mungkin.

Aku jadi ingat obrolanku bersama rossa entah kenapa aku bisa terbuka padanya apa karena usia kita tidak beda jauh hanya selisih 2/3 tahun di bawahku. Tapi dengan arni aku tidak terlalu terbuka padahal arni sudah lebih lama kenal denganku.

Rossa bilang andai suatu saat daddynya celo datang dan berniat bertanggung jawab apa yang harus aku perbuat. Saat di tanya seperti itu jujur aku bingung harus berbuat apa.

Senang mungkin karena celo akhirnya ada daddynya tapi yang membuatku bingung dan takut. Jika pria itu sudah punya istri dan hanya berniat mengambil celo dariku aku tak ingin kehilangan celo. Tapi beda jika dia masih sendiri mungkin aku akan menerimanya toh dulu juga aku yang salah kenapa aku harus kabur.

Ah tapi itu hanya berandai-andai belum tentu pasti.

Pada saat aku sedang melamun pintu ruangan celo terbuka dan menampakkan wajah dokter tian.

" om doktey elo mau puyang " ucap celo ketika tahu siapa yang datang

" iya celo sore ini boleh pulang,  tapi nanti bareng om dokter ya " ucap dokter tian

" elo mau cama ommy " ucap celo lagi

" iya dong sama mommy, masa mommynya di tinggal di rumah sakit " ucap dokter tian sambil tersenyum

" jam berapa celo bisa pulang dok " tanyaku

" nanti setelah pemeriksaan sore " ucap dokter tian

" terima kasih dok " ucapku

" sama-sama " ucap dokter tian lembut.

Setelah dokter tian pergi aku merapikan semua barang-barang seperti bantal, selimut, si lolo,perlengkapan mandi dan pakaian kotor.

Usai dengan barang-barang aku lalu pergi kebagian administrasi untuk membayar biaya rumah sakit.

" mbak saya ingin membayar administrasi untuk chelomitha di kelas vip1 " ucapku

" tunggu sebentar " ucap petugas itu sambil melihat layar komputer

" berapa semua " tanyaku

" free mbak sudah ada yang melunasi " ucap petugas itu.

" siapa " tanyaku bingung apa bibi derby

" ini kwitansi pembayaranya " ucap petugas itu sambil menyerahkan selembar kertas

Aku menerimanya setelah mengucapkan terima kasih aku pun berjalan kembali keruangan celo.

Sekitar pukul 5 sore dokter kembali memeriksa celo setelah di nyatakan sehat akhirnya celo pun bisa pulang.

Aku di bantu seorang perawat untuk mendorong kursi roda yang di duduki celo sedangkan aku membawa semua barang-barang. Sampai di depan lobby rumah sakit sebuah mobil terrano berwarna putih sudah bertengger.

" ayo aku antar pulang " ucap dokter tian dari arah belakangku

" ah tidak usah terima kasih " ucapku menolak ajakannya

" sus tolong masukan barangnya kedalam mobil " ucap dokter tian

Tanpa menunggu dua kali perawat itu pun memasukan semua barang yang sedang aku pegang lalu mengangkat celo dan di berikan kedokter tian

" saya permisi dok " ucapnya lalu meninggalkan kami bertiga sambil mendorong kursi roda masuk kedalam rumah sakit

" ayo sudah sore kasihan celo, lagi pula kamu tidak malu di lihat orang banyak " ucap dokter tian sambil terkekeh melihat aku terbengong-bengong.

Akhirnya aku pun masuk kedalam mobil dokter tian sambil mengendong celo.

" wah dokter tian pantesan tidak mau di jodohkan dengan anak saya ternyata istrinya cantik sekali mana masih muda " ucap seorang ibu ketika dokter tian akan memutar mobil, aku yang saat itu belum menutup pintu mendengar dengan jelas pembicaraan itu. Sementara itu dokter tian hanya Membalasnya dengan senyuman.

Aku dan dokter tian saling diam saat di dalam mobil, hanya suara celo yang mendominasi mengikuti nanyian anak-anak yang di setel di dalam mobil.

Sampai di depan rumah aku turun untuk membuka pintu gerbang setelah terbuka mobil dokter tian pun masuk kedalam halaman rumah.

Dia lalu menyuruhku menggendong celo sementara dia membawa barang-barang.

Aku masuk lalu menyalahkan semua lampu di rumah ini, bau debu karena sudah tiga hari tidak di bersihkan.

Aku lalu mempersilahkan dokter tian duduk sementara celo langsung tiduran di karpet kesukaannya di temani lolo sambil menonton kartun, aku membuatkan teh untuk dokter itu.

" maaf hanya ada teh " ucapku

" tidak apa-apa ini juga sudah cukup, terima kasih " ucap dokter tian

" besok tidak usah bekerja dulu, kasihan celo dia masih butuh untuk istirahat " ucap dokter tian

" berapa lama " tanyaku

" sampai benar-benar sehat " ucapnya

" baik terimakasih dok " ucapku

" panggil mas tian jika kita di luar begini " ucap dokter tian

" ba.. Baik ma.. Mas tian " ucapku kenapa jadi seperti orang gagap.

Tidak terasa jam sudah menujukan pukul 9.30 malam karena asik mengobrol dengan dokter tian.

" baik lah aku pulang dulu " ucap dokter tian sambil berdiri dia lalu menghampiri celo yang sudah terlelap di karpet dia mencium kedua pipi celo dan kening celo.

Aku hanya diam menyaksikan semua itu, aku lalu mengantar dokter tian sampai halaman sekalian ingin mengunci pintu pagar.

Usai mengunci pintu pagar aku lalu masuk kedalam mengunci semua pintu dan jendela setelah itu mengangkat celo dan si lolo ke kamar.

Setelah nenidurkan celo aku bergegas kekamar mandi untuk membasuh wajah dan mengganti baju. Lalu aku naik ke tempat tidur menyusul celo yang sudah terlelap dengan pikiran yang melayang ke dokter tian ada apa sebenarnya dengan dokter itu.

============================

chelomitha augustyn my baby girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang