Hari Ke-4

11 3 0
                                    

Hati ku kini diliputi rasa kecewa, entah mengapa aku baru merasakan rasanya dibohongi, sungguh ini meyesakkan.

Jujur, aku merasa marah pada pangeran embun ku saat ini, tapi entah mengapa aku masih ingin bertemu dengannya, mengobrol dengannnya, berbagi kisah juga dengannya.

Tapi kemana dia sekarang?

Kini aku sedang duduk di atas ayunan, sambil mencoba menggambarkan suasana pemandangan alam yang ada di sekitar ku.

Aku mulai menoreh-norehkan pensil ku. Ku gambar bukit yang menjulang, serta daun-daun teh kecil dibawahnya.

Tak lupa para pemetik daun teh juga ku gambar, walau terlihat tidak seperti aslinya.

Di setiap tepi bukit itu ku gambarkan bunga-bunga ilalang yang menjadi ke sukaan ku.

Tiba-tiba sebuah pikiran masuk dalam imajinasi ku.

Aku ingin sekali menggambarkan sosok pangeran embun yang sedang menggendong putri ilalang nya.

Aku mencoba menggambarnya dengan imajinasi ringan ku. Sungguh hasilnya ternyata nampak bukan seperti orang. Mungkin bisa dikatakan manusia khayalan.

Cahaya terik sang mentari mulai menyinari ke tubuh mungil ku.

Aku merasakan sesuatu yang aneh, seperti ada seseorang yang sedang memerhatikan ku. Tapi dimana dia?

Aku mencoba melirik kesana-kemari.  Tapi tak ada siapa-siapa.  Mungkin ini perasaan ku saja.

Tiba-tiba ada seseorang yang tidak menampakkan wujudnya meleparkan sobekan kertas yang sudah ia remas-remas hingga wujudnya mirip seperti bola, dilempar tepat jatuh dibawah kaki ku.

Aku mencoba mengambil kertas itu.

Dikertas itu tertulis.

Maaf kan aku, kemarin aku sedang ada urusan dengan ayah ku. Kumohon maaf kan aku. Aku janji aku tak akan mengulanginya lagi. Aku janji tak akan membohongi mu lagi.




                 Maaf ,                    

Pangeran embun        

Aku langsung tersenyum, membaca kata-kata di kertas itu. Entah mengapa kini rasa kecewa sekaligus marah itu telah hilang. Aku menaruh alat gambar ku. Dan mulai melirik-lirik dimana keberadaan sosok itu sekarang.

"Keluarlah....aku sudah memaafkan mu" Cetus ku.

Sosok itu pun kini mulai muncul dari arah gerbang.

"Masuklah....aku sudah memaafkan mu" ucapku tersenyum.

"Terimakasih putri ilalang ku" ucapnya, membalas senyum ku.

Kini bani pun duduk di ayunan tepatnya berada di samping ku. Jujur aku sangat bahagia saat ini.

" Kamu baru pulang sekolah?" Tanya ku. Canggung.

"Iya" jawabnya. Masih tersenyum

"Kamu liburan berapa hari disini?" Tanya bani.

"Hanya 7 hari. Besok minggu aku sudah pulang ke jakarta" jawab ku.

Kita berdua terdiam cukup lama, hanya menikmati gerakan ayunan yang maju-mundur saja.

"Jujur, aku ingin liburan ke jakarta, tapi...." Ucapnya seketika, membuyarkan keheningan.

"Tapi apa?" Tanya ku heran.

"Tapi aku tak punya keluarga disana" Jelasnya.

"Kau bisa bermain dirumah ku" ucapku.

Ku tuliskan alamat rumah ku, menyobek sedikit buku gambar ku.

"Ini alamat rumah ku, kau bisa mampir kesini jika berlibur ke jakarta, nanti aku akan mengajak mu ke dufan, ancol, taman mini, dan masih banyak lagi" ucap ku. Sambil memberikan sobekan kertas yang bertuliskan.

Alamat: Jln. Gatrinda pancora 2. Blok C

Bani pun menerima kertas itu. Nampak ia sedang serius membacanya.

"Simpen ya....jangan sampai hilang" tegas ku.

"Iya siap putri ku" cetusnya.

"Putri ilalang....." ucap bani lagi.

"Iyaaaa...." jawab ku.

Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam tas sekolahnya.

"Ini buat mu....." bani menyerahkan benda itu kepada ku.

Dia memberiku sebuah flowers crown yang dililiti bunga ilalang disetiap tepinya. Sungguh sangat indah.

"Wahhhh indah sekali... " ucapku. Kaget.

"Boleh aku pakai kan di kepala mu?" Tawar bani.

"Iya....boleh" ucap ku sambil tersenyum.

Bani pun memasangkan mahkota sederhana itu di kepala ku.

"Terimakasih bani" ucap ku. Tersenyum.

"Iya sama-sama...." cetusnya.

"Putri ilalang....." ucapnya memanggilku.

"Iya...." jawabku.

"Maaf ya...sepertinya aku tidak bisa lama-lama disini, aku harus segera pulang. Ibu ku sedang sakit dirumah" ucap bani.

"Iya pangeran embun....sekali lagi terimakasih untuk hari ini" ucap ku.

"Dadaaahhhhh" ucap bani sambil melambaikan tangan kanannya dan segera bergegas pulang.

Aku juga melambaikan tangan ku. Membalas lambaian nya.

Jujur aku merasa bahagia sekali untuk hari ini. Aku harap dihari-hari liburan ku selanjutnya aku masih bisa merasakan kebahagiaan yang lebih dari ini.












*****

Eaaaaa.....
Gimana perasaan kalian dipart ini? Seru ga?

Ditunggu ya komentar dan sarannya.
Ayooooo vote sebanyak-banyaknya.........

@witabcefaiza
(Ratu Kelabilan)


Jangan lupa Follow yaa...^_^              

RIKESAN RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang