Lulus seleksi ? (1)

4 1 0
                                    

5 hari berlalu......

Selesai KBM ada pengumuman bahwa para calon osis untuk berkumpul.

Rasanya baru kemarin aku menyampaikan visi-misi ku, dan kini kami semua para calon sedang kumpul di tengah lapangan baket untuk mendapatkan surat keterangan, apakah kami lulus seleksi calon osis atau tidak.

Kami disuruh baris dilapangan dan mengambil surat dari kakak osis yang kita sukai, karena setiap kakak osis memegang 5 amplop.

Mungkin aku akan mengambil surat dari kakak SKSD itu.

Setelah salah satu dari kakak osis memberikan arahan, bahwa masing-masing kakak osis akan bersembunyi diruangan mana pun disekolah ini. Jika orang yang pertama kali kita temui adalah kakak itu, kita boleh menerima atau menolak surat ditangannya.

Mc memberikan aba-aba kepada semua anggota osis yang membawa surat untuk segera pergi. Semenit berlalu kakak osis pun sudah tidak terlihat.

Aku hanya memperhatikan kak pram berjalan menuju pintu lift, entah dia menuju lantai mana.

Rasanya seperti games saja. Akhirnya tahap itu pun langsung dimulai.

Aku, prisca, dan alkaf langsung berpencar. Memang peraturanya kita tidak boleh bersama-sama dalam pencarian.

Aku mencoba berjalan kesekeliling lapangan basket lalu berjalan ke lift, aku mencoba naik ke lantai 2,mungkin ketos nya disana, pikir ku.

~***~

PRAMKASYA POV

Selesai Angga mengintruksi kami para kakak osis yang membawa surat untuk berpencar ketempat yang kami sukai untuk bersembunyi, supaya para calon bisa mencari kami dan mendapatkan amplop surat keterangan mereka lulus seleksi atau tidak. Aku langsung bergegas pergi kelantai 4 di kelas VII A siapa tau hany akan kesana. Entah mengapa aku sangat berharap hany akan mencari ku.

Jika dia memang mencari ku, akan kupastikan dia mendapat surat dengan catatan lulus didalamnya.

Aku sudah sampai di kelas VII A ini. Ku sembunyikan dalam saku celana ku, satu surat dengan catatan lulus didalamnya. Aku berharap hany akan mencari ku.

Aku bersembunyi dibalik pintu, aku mulai lelah ku ambil kursi siswa yang duduk didepan untuku duduk dibalik pintu.

Ada seorang adik kelas cowo membuka pintu dan menatap kelas ini. Tapi rupannya dia tidak menyadari kehadirannku yang duduk disamping pintu sebelah kiri. Mungkin matanya hanya menatap ruangan pada bagian kursi dan mejanya saja.

"Wah tak adeu siapeu-siapeu rupanye, ku cobeu keuruangan lain jeuuuuuu.... " ucapnya.

"Huh syukur" desah ku.

Beberapa menit lagi ada seorang cewe adik kelas lumayan ganjen rupannya.

"Hayyy kakak gantengggggg" aku kaget mendengar teriakannnya.

"Huahhhh.... " jeritku.

"Issss.... Ga perlu kaget gitu dong kakak ganteng liat akunya.... Kan jadi malu... Ak... " ku potong ucapannya.

"Upsss... Udah cepet mau milih yang manaa? " tanya ku, menunjukan 4 surat padanya.

"Lho... Kok cuma 4 sih kakak ganteng" ucapnya.

"Udah ada yang ngambil tadi" bohongku.

"Yaudah dech... Yang ini aja" dia mengambil surat ke2 dari arah kanan.

"Coba buka isinya apa? " tanya ku.

"Entar yaa pelan-pelan...Ih kakak ganteng kepoan banget dech..." dia mulai membuka tutup amplopnya.

RIKESAN RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang