-RINDU SEMUANYA-

3 0 0
                                    

Dokter udah ngizinin aku pulang setelah 3 hari aku bener-bener stay di Rumah Sakit.

Hari ini ku langkahkan kaki ku, disekolah yang ku rindukan ini.

Suasananya masih sama tak ada yang berubah. Ada seorang teman sekelas ku menghampiri ku. Namanya Alina, dia blasteran china, setauku ibunya orang indonesia, dia memilih sekolah di indonesia karena ibunya sedang sakit parah, kemarin satu rumah sakit dengan ku.

"Hany......aaaaaa(tangan kanannya menepuk bahuku) CAU-AN" ucapnya sambil tersenyum.

*CAU-AN(selamat pagi) |b. Mandarin|

Karena diri ku hampir setengah kaget, aku pun tak sengaja mendorongnya, keseimbangannya mulai goyang, tapi dia perpegangan pada tanganku.

"Hah Alin? TUI-PU-CHI.... " Ucapku.

*TUI-PU-CHI(maaf) |b. Mandarin|

"Ahhh.... MEI-KUAN-SI.... " Ucapnya.

*MEI-KUAN-SI(tak apa-apa) |b. Mandarin|

Kami pun masuk kedalam lift menuju kelas.

"Kamu bisa mandari juga hany? " Tanyanya.

"Sedikit, aku juga ikutan les Bahasa Mandarin baru sebulan kok" ucapku.

Kami pun keluar lift dan berjalan ke kelas.

"Aku senang kau bisa masuk lagi" ucapnya.

"Iya, aku juga" aku tersenyum.

Kami masuk kedalam kelas. Ternyata sudah banyak yang datang. Belum aku duduk Prisca sudah menyambarku dan langsung memeluk tubuhku.

"Aku kangen banget sama kamu han.... " ucapnya.

"Hehehe... Sama"ucapku mengusap2 bahunya.

Ada bima dan alkaf yang sedang mengerjakan tugas, entah tugas apa sampai2 mereka belum menyadari kehadiran ku.

Aku melepas pelukan prisca dan langsung duduk dibangku ku.

"Panda" ucapku menghadapnya.

Dia langsung menatapku.

"Honeyyyy kamu udah berangkat" mencubit pipiku.

"Iiih sakit" aku menepuk tangannya.

"Hy han" sapa bima.

"Hy juga bim" ucapku.

"Han kelas tuh lagi banyak banget tugas" ucap prisca.

"Kamu udah? " tanyaku.

"Dikit lagi sih" ucapnya.

"Boleh aku liat? "Ucapku.

"Emmmm.... " serunya.

"Plissss" ucapku sampil menyatukan telapak tangan.

"Iya deh...iya....aku kasian sama kamu...sambil kerjain ya sisanya" ucapnya.

"Oke... " ucapku langsung segera mengerjakannya.

Kegiatan KBM hari ini berjalan dengan lancar. Hingga tiba bel pulang sekolah, aku langsung berjalan menuju lift bersama prisca. Di ikuti dengan siswa lainnya.

Ternyata setelah keluar dari lift di depan sudah ada kak pram sedang menenteng tasnya dan memakai jaket sporty-nya, tapi kini bukan warna hitam lagi melainkan dengan warna dongker. Dia yang berdiri tidak jauh dari lift, mungkin sedang menunggu seseorang. Aku berjalan disampingnya dan dia menarik tanganku. Langkah ku dan prisca pun terhenti.

"Aku mau ngomong sama kamu sebentar" ucap kak pram.

"Pris kamu duluan ya... Aku ada perlu" ucapku pada prisca.

"Ok deh... " ucap prisca. Dia berjalan menjauhi kami.

Aku pun menatap kak pram dan dia mengajak ku ke tempat duduk dipojok lumayan dekat dari pintu lift, kami pun duduk ditempat yang disediakan sekolah.

"Ada apa sih kak? " tanyaku.

"Kamu siapin visi-misi yang bagus ya... Buat seleksi osis minggu besok" ucapnya.

"Hah? Aku kan gak daftar osis" ucapku menaikan alis.

"Udah didaftarin sama ketosnya" ucap kak pram.

"Ketos? Siapa? " tanyaku.

"Ada..lah ganteng kok orangnya" ucapnya.

"Ih kakak tau dari mana aku udah didaftarin? " tanyaku heran.

"Aku enggak sengaja liat nama kamu didaftar waktu itu" ucapnya.

"Aku enggak berniat masuk osis kak, coret ajalah nama aku. Lagian aku juga mau ikutan english club aja" ucap ku.

"Enggak bisa, nanti ketosnya marah" ucapnya.

"Ya udahlah marah juga gapapa, aku juga ga kenal sama dia" tuturku.

"Kamu wajib ikut pokoknya, apa mau aku buatin visi-misi? " ucapnya.

"Ah? Ga perlu... Ok deh nanti malem aku buat dirumah" ucapku

"Good.... " ucapnya tersenyum sambil mengusap kepala ku.

Aku menatap jam tangan warna putih ditangan ku.

"Aku harus cepet pulang nih kak, udah enggak ada yang diomongin lagi kan? " tanyaku.

"Iya, hati-hati ya... Jangan kecapean" ucapnya.

"Ya udah aku duluan ya kak"ucap ku, berjalan meninggalkannya.

Lumayan dari arah jauh aku menatapnya lagi dia sedang berbincang dengan seorang cowo, mungki itu adiknya. Tapi aku tidak bisa melihatnya jelas, karena tubuhnya membelakangi ku.

Mobil jemputan ku pun sudah terparkir di samping pintu gerbang, aku langsung masuk dan pergi ke rumah sakit menjenguk bunda. Kata dokter hari ini bunda sudha boleh pulang.

Aku juga rindu dengan ayah karena aku dan bunda sakit, ayah jadi cuti kerja.

Aku bahagia hari ini karena aku telah melepaskan segala kerinduanku kepada semuannya.






******
Hy cenayangnya prinzz
Vote yang banyak yaaa^_^

Lope... Lope buat yang ngasih vote❤
Ayo baca terus....
Ditunggu... Komentarnya😊😊😊

@witabcefaiza

RIKESAN RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang