Ayah sangat senang dengan hasil nilai ujian ku, bahwa aku sampai bingung mau melanjutkan sekolah menengah pertama ku dimana. Pasalnya ayah selalu merekomendasikan sekolah-sekolah yang selain terakreditasi A, ternyata banyak juga siswa lulusannya yang dapat melanjutkan sekolah keluar negeri. Jujur mungkin boleh dibilang itu mimpi terbesar ku. Kalau bisa bersekolah menengah atas diluar negri, kenapa harus tunggu kuliah.
Mungkin itu sebuah impian yang terlalu tinggi. Sudahlah biarkan tuhan yang mengatur skenario hidup ku.
Aku putuskan bersekolah di :
JUNIOR HEIGHT SCHOOL LIGHTDREAM.
Boleh dibilang ini sekolah swasta. Tapi ini sekolah swasta yang bertaraf internasional, hanya ada satu2nya diJakarta. Cabangnya sudah banyak menyebar ke negara-negara maju dan berkembang lainnya.
Jujur, biaya persemesternya cukup mahal. Tapi kini aku tidak usah memikirkannnya karena aku sudah dapat beasiswa. Walaupun tidak dapat beasiswa, ayah bilang pasti mampu membiayai sekolah ku.
Pagi ini adalah hari pengumpulan data-data personal para siswa yang diterima, jujur aku daftar lewat online. Itu juga ayah yang mendaftarkan.
Seperti biasa selalu ada rintangan untuk menuju tempat tujuan pastinya, yaitu MACET.
Kini ketika aku mau pergi kemana-mana, bunda pasti selalu menemani disamping ku. Walau kadang penyakit asmanya sering datang. Tapi itu tak sampai lama, ketika bunda meminum obatnya, penyakit itu langsung hilang. Sungguh entah sampai kapan aku akan selalu bersama bunda.
Kini mobil yang mengantarkan ku sudah terparkir rapih. Aku dan bunda langsung turun.
Betapa takjubnya aku, melihat bangunan mewah yang menjulang tinggi. Entah dimana nanti kelas ku berada. Tapi sungguh ini sekolah yang sangat Elit.
Aku menengok kearah kiri-kanan, Sepertinya hampir semua orang yang datang kesekolah ini mengendarai mobil yang boleh dibilang mewah-mewah.
Kami langsung berjalan menuju lift, kata bunda ruang pengumpulan berkasnya ada dilantai tiga. Kami pun langsung bergegas kesana.
Ketika masuk kedalam lift, ternyata kami ditemani oleh salah satu guru pengajar yang akan menunjukan secara pasti tempat yang kami tuju. Sebelum guru itu mau menekan tombol, untuk menuju lantai 3. Seorang anak lelaki dan ayahnya baru saja masuk dengan terburu-buru.
"Lho...... Ka-kamu.....??? " ucap kami bersamaan dan lift langsung tertutup menuju lantai 3.
Sungguh aku tak menyangka. Ternyata kita satu sekolah, setelah SD kemarin kurang lebih 6 tahun kita sekelas, apakah kita akan satu kelas lagi.
"Hy honey..." sapanya, kini berdiri tepat disamping ku.
"Panda sekolah disini juga?" ucap ku tak percaya.
Seorang Alkaf Farell Abrais, dia orang yang suka marah kalau nama 'Farell' nya tidak ditulis dengan 2 huruf 'L'. Hahaaa ada-ada saja memang bocah ini.
"Iya dong....kakak ku kan sekolah disini juga" tegasnya.
"Wait...wait....kakak?sejak kapan kamu punya kakak?" ucapku heran.
"Hahaa....kurang updet ya kamu, dari dulu juga aku punya kakak" tegasnya.
Aku hanya berOHria. Jujur seingat ku, ketika dulu kelas 1 sd Alkaf maju untuk memperkenalkan dirinya, dia bilang dia anak tunggal. Kok sekarang bilangnya punya kakak. Ah sudahlah aku tau kok Alkaf ini orangnya memang suka ngaku-ngaku.
Nampak bunda sedang mengobrol dengan ayahnya Alkaf
Tanpa menunggu waktu lama, akhirnya sampailah kita di lantai 3. Tempatnya sangat rapih,bersih, sejuk, dan nyaman. Kami langsung masuk ke sebuah ruangan bernuansa putih dan ternyata sudah banyak siswa lainnya didalam.Kami langsung menyerahkan datanya ke panitia yang bersangkutan. Setelah itu bunda menyelesaikan biaya administrasi, dengan kartu pelajar ku. Setelah itu kami para siswa yang sudah selesai mengumpulkan data-data, diajak untuk berkeliling sebentar disekolah itu.
Aku tidak mengikuti sampai selesai penjelasan panitia itu, karna aku harus pulang lebih awal, dikarenakan ayah akan pulang dari Singapur siang ini.
Kami berpamitan dan langsung meninggalkan kegiatan arahan itu.
~***~
Kami sampai dirumah tepatnya pukul 12.15 suara azan mulai terdengar.
Kami pun langsung melaksanakan sholat terlebih dahulu. Setelah sholat bunda langsung mengajak ku membantunya membuat kue.
Aku sangat merindukan masa dimana bunda mengajari ku membuat kue pertama kali.
Ada yang spesial dihari ini, yaitu ini hari ulangtahun ayah yang ke-37.
Waktu terus berganti
Hari terus berganti
Bulan terus berganti
Tahun terus berganti
Kini yang hidup tak akan muda lagi
Ini sudah konsekuensi ilahi
Memikirkannya saja membuat dilema hati
Tapi yang pasti aku tak tau apa yang akan terjadi lagi.H.S
~***~
Ayah sampai dirumah tepatnya pukul 15.35
Ketika pintu diketuk kami langsung bersiap-siap memberikan kejutan untuk ayah.Dengan hati-hati kubawa roti yang sudah dihias indah oleh bunda.
Ketika bunda membukakan pintunya aku langsung tersenyum lebar kearah ayah.
"Happy Birthday ayah....." Teriak ku menampilkan ekspresi senyum yang terbaik.
Nampak ayah tersenyum lebar kepadaku dan memeluk tubuh kecil ku.
"Terimakasih sayang...." balasnya.
kemudian mencium tangan bunda disampingku.
"Ayoooo tiup lilinnya ayah" ucapku.
Ayah pun langsung tersenyum, dan meniup lilin.
"Kok cepet banget, emang ayah make a wish nya apaan? " ucapku heran.
"Semoga putri ayah ini akan terus ada disamping ayah" ucapnya sambil menoel pipi kanan ku dengan krim roti.
"Ahaaaaa ayah....hany udah mandi" decakku sebal.
Aku langsung memberikan kue itu kepada bunda dan ayah menggendong ku.
"Ayah dikasih kado ga nih..." ucap ayah.
Cupp
Aku menciup pipi kanan ayah.
"Itu kadonya dari hany....hahahaa" cengir ku."Eh....udah berani cium-cium yaaa...sekarang. Nih ayah bawain maianan buat kamu" ucap ayah sambil memberikan bingkisan lucu berwarna pink kepada ku.
"Wahhh....asikkk makasih ayah" teriak ku langsung memeluka ayah.
Sungguh ini adalah kebahagiaan yang tak ternilai harganya, walau kurang 1 malaikat dihidup ku. Tapi malaikat yang aku miliki saat ini sudah cukup membuat hari-hari ku bahagia.
*****
Hello...
Cenayang-nya Prinzz dimana pun kalian berada.
Mohon dukungannya ya guys biar prinzz tetep semangat ngetik ceritannya^_^Prinzz sebenernya lagi bete...
Oppa junkai udah lama ga ngehubungin prinzz😳Reader:"Btw emang udh pernah di hubungin Prinzz? "
Prinzz:"Ih cenayang keppo dech..."
Reader:"Emang keppo tingkat overdosis tau Prinzz"
Prinzz:"Tapi aku lebih suka kalau kaliannya yang ngehubungin aku sih dari pada oppa junkai😊#kodekerass"
Reader:"akhaaa Prinzz bikin baper deh... 😘
Prinzz: *kecupjauh 😘😘😘😘😘
❤❤❤
@witabcefaiza
KAMU SEDANG MEMBACA
RIKESAN RINDU
ChickLitTerkadang banyak kisah tentang... "Sahabat" jadi "Cinta" "Cinta" jadi "Benci" "Benci" jadi "Rindu" "Rindu"jadi "Sayang" "Sayang" jadi "Kecewa" ~-_-~ Sebuah kisah yang tertulis indah tentang begitu besar makna rasa kebersamaan, yang terpisah karena...