-Waktu terus berganti-

12 1 0
                                    

5 Tahun berlalu.........

Waktu terus berganti, tanpa kita sadari. Begitu banyak perubahan  datang silih berganti, berbagai macam permasalahan juga hadir mengintai.

Ada banyak keluh kesah di setiap detik yang terlewati, ada banyak cerita yang menghiasi kehidupan ini.

Berbagai macam konflik selalu setia menemani kerasnya hidup ini. Semua itu hanya luluh karna keikhlasan dan kesabaran hati

~***~

Akhir-akhir ini ayah jarang sekali pulang, paling hanya 3× dalam sebulan, aku tak tau alasan yang pasti. Hanya saja, sebuah rangkaian kata yang tidak konkret selalu di ucap kan dari mulut ayah.

"Ayah mau berangkat kerja dulu ya.... Hati-hati dirumah, mungkin disana ayah cuma seminggu" ucap ayah.

"Haaa....seminggu? Kenapa harus lama banget sih? Kapan ayah selalu punya Quality time buat aku?" Ucap ku, kesal.

"Kenapa kamu jadi sensitif gini sih sayang?" Tanya ayah.

"Udah ya....ayah mau berangkat" ucap ayah, memasukan kertas dokumen-dokumennya ke dalam tas kerja dan segera pergi.

Tanpa aku berbicara apapun, ayah langsung pergi meninggalkan ku. Aku merasa sangat kesal dan langsung masuk ke kamar ku.

Jebretttttttt......

Ku tutup pintu kamar ku dengan kasar.

Aku lelah hidup seperti ini, aku butuh perhatian, aku butuh kasih sayang, aku butuh sosok yang slalu ada untuk ku.

Ku jatuh kan tubuh ku di ranjang, air mata ku terus mengalir dengan derasnya. Ku peluk boneka teddy berwarna pink di samping ku, dengan erat.

Aku terus menangis, meratapi nasib ku saat ini.

Aku merindukan bunda, sudah lama sekali aku tidak menemui bunda, karena alasan ayah selalu sibuk kerja, sehingga tidak ada waktu untuk berkunjung ke rumah bunda.

Semua kenangan tentang berlibur ke rumah bunda, terngiang di pikiran ku. Aku juga sangat merindukan sosok pangeran embun ku.

Tok...tok..ttokkkk.....

Suara ketukan pintu  membuyarkan lamunanku. Aku langsung duduk dan menghapus air mata ku.

"Masuk" ucapku.

Rupanya itu bi neni, pembantu rumah tangga yang selalu mengingatkan ku untuk makan, minum obat, dan berbagai macam hal yang berhubungan dengan kesehatan ku.

"Makan dulu non, abis itu minum obat ya non...." suaranya selalu membuat ku merasa tenang.

"Iya bi" ucapku malas.

Aku langsung meminum obat yang diberikan bi neni, sungguh aku tak tau sampai kapan semua ini akan berakhir dalam hidup ku.

"Senyum dong non jangan cemberut mulu,bentar lagi kan mau masuk SMP,harus semangat non" ucap bi neni.

Aku tak menjawab melainkan hanya tersenyum padanya.

Dari dalam kamar terdengar seorang wanita paruh baya teriak memanggil nama ku.

"Hany....hany.....kamu dimana sayang??? Ini nenek" ucapnya.

"Wah itu sepertinya bunda bi" ucap ku pada bi neni dan langsung berlari ke sumber suara, di ikuti bi neni dibelakang ku.

"Hany....." teriaknya lagi.

"Bundaaa" ucapku kegirangan.

Aku pun langsung memeluk tubuh bunda.

"Aku kangen banget sama bunda" ucapku sambil melepaskan segala kerinduannku padanya.

"Iyaa sayang...bunda juga kangen" melepas pelukan ku.

"Kamu udah tumbuh besar sayang...." bunda mengusap kepala ku.

"Bi,Dirga kemana?" tanya bunda pada bi neni.

"Tuan sedang kerja diluar kota,nyonya....se-jam yang lalu baru berangkat" ucap bi neni.

"Bunda...hany mau bunda tinggal disini ya... sama hany" rengek ku.

"Kasihan sekali kamu sayang,baiklah bunda akan tinggal disini bersamamu" bunda memeluk ku.

"Terimakasih bunda" ucapku.


~***~

Aku sangat bahagia dengan kedatangan bunda di hidup ku, dia sudah seperti ibu kedua dalam hidup ku, walau aku tak tau rasanya disayang oleh ibu pertama. Hingga saat ini tak ada seorang pun yang mau memberi tahu ku di mana keberadaan ibu kandung ku.

Langit terang sudah mulai tertutup awan gelap, matahari pun mulai hilang dari penglihatan ku.

Aku sangat bahagia malam ini, karena aku tak tidur sendirian lagi, ada sosok bunda yang sedang mengusap lembut bahu ku agar aku terlelap dalam tidur ku. Tapi kebahagiaan ini rasanya tak mampu untuk ku sampaikan, aku sangat bersyukur.

"Bundaaa" ucapku.

"Iya sayang" jawab bunda.

"Emmm....bani apakabar?" tanya ku ragu.

"Setelah seminggu kau pergi,ayahnya ditangkap penjara karena menggelapkan uang warga,ayahnya itu bekerja tidak benar sebagai pegawai desa,menurut info yang bunda dapat ayahnya difonis 15 tahun penjara,akhirnya bani diangkat sebagai anak oleh adik ibunya  yang ada diJakarta,bunda kurang tau alamatnya ada dikota apa,jakarta ini kan sangat luas ya sayang" jelas bunda.

"Oh jadi gitu bunda" ucap ku.

Jujur aku sangat merindukannya, aku berharap suatu hari kita bisa bertemu. Batinku.

"Kamu ingin bermain lagi ya sama bani?" tanya bunda.

"Heheeee bunda tau aja" jawab ku.

"Semoga suatu saat kalian bisa bertemu lagi" ucap bunda.

"Aminnnnn" ucapku.

"Udah tidur ini udah malam sayang" ucap bunda.

"Tapi besok bunda kesekolah ku yaa....kata bu guru harus bilang ke orangtua masing-masing suruh ambil surat kelulusan,ayah kan sibuk terus jadi sama bunda aja ya...." jelas ku.

"Iya besok bunda kesekolah" ucap bunda.

Bunda memeluk ku, tanpa tunggu waktu lama aku sudah terlelap dalam dekapannnya.





******
Hello guys....
Maaf ya prinzz (panggilan malam gue😊) baru publish lagi, soalnya dari kemaren lagi cari-cari pengalaman gitu...
Ayooo pengalaman apa? Ahhh kepo……………^_^

Maaf banget kalo masih banyak kesalahan sama typo2 nya, prinzz masih belajar guysss………

Mohon dikungannya dengan cara vote+komen saran yg mendukung prinzz yaaa miss u so much guyss

❤❤❤

@witabcefaiza

RIKESAN RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang