Aku membuka mata ku dari lelapnya tidur, menatapi seluruh benda yang ada diruangan cukup asing bagi ku. Yaitu rumah ibu kandungku sendiri.
Sekarang aku ada di Bandung, kami melakukan perjalanan cukup jauh, sampai tengah malam baru sampai dirumah ini. Sampai - sampai aku tertidur dan tidak menyadari perjalanan panjang kami itu.
Aku tak tau siapa yang menggantikan ku pakaian piyama ini, seingat ku, aku hanya memakai baju sekolah, entahlah mungkin ibu yang menggantinnya.
Aku menempati kamar yang sangat mewah menurut ku, ruangannya luas, ditambah dengan aksesoris kamar yang berkelas.
Aku mencoba mengambil tas sekolah ku yang tergeletak di sofa samping tempat tidurku. Aku merasa sangat penasaran dengan surat yang diberikan alkaf dari cowo SKSD itu.
Aku mencoba membukanya perlahan.
Dear, cewe takut horor.
Aku minta maaf, dari awal ketemu sampai detik ini kalo aku punya salah sama kamu. Jujur aku ga tau kalo waktu ternyata ga pernah sepihak sama rencana hidup aku. Aku udah coba hubungin kamu, tapi 3 hari kamu ga bales chat aku, aku ngerti kok kamu lagi ada masalah keluarga, maafin aku ga bisa ada disamping kamu ketika kamu butuhin seseorang untuk jadi sosok penenang.
Aku mau izin, nemenin mama yang lagi dapet job di Bandung 4 tahun. Aku ga tau perasaan kamu sedih atau engga, tapi jujur aku sedih banget, disatu sisi aku punya seorang ibu yang harus aku patuhi perintahnya. Aku engga mau ngecewain.
Jujur sejak awal kita ketemu, aku ngerasa ada hal yang aneh sama perasaan aku, aku sulit untuk mendeskripsikan, sepertinya sangat tidak layak perasaan ini diungkapkan disaat umur kita masih sedini ini.
Aku tunggu kamu 4 tahun lagi....
Jadi aku cuma mau, tolong jaga hati kamu buat aku sampai nanti saatnya tiba, aku akan ungkapin semuannya buat kamu, aku harap kamu tau.
Aku sayang kamu......
Love,
Pramkasya A. A
Aku meneteskan air mata setelah tau isi surat itu.
Jujur aku juga ngerasain hal yang sama kaya kamu, aku janji bakalan jaga hati aku buat kamu. Aku juga sayang kamu. Batinku.
~***~
Aku mulai berjalan keluar kamar, nampaknya ibu juga mau menghampiriku.
"Eh sayang udah bangun" ucapnya.
Pagi ini hari weekend.
Aku hanya mengangguk, dan dia mulai mengajakku ke meja makan.
Kami pun makan bersama. Saat itu juga ada seorang anak wanita seusia ku,dengan mengenakan dress selutut warna merah, dengan rambutnya warna coklat karamel dibawah bahu dengan model curly. Nampaknya dia baru pulang belanja dengan membawa banyak tas belanjaan ditangannya, nampak seperti membeli banyak kosmetik, aksesoris, dan alat2 make up.
Kami saling bertatapan sangat lama, dia mulai mendekatiku dan aku berdiri dari meja makan. Gadis itu menjatuh kan semua belanjaannya ke lantai.
Dia memegang kedua pipi ku dan aku juga sebaliknya.
"Kok kita sama banget sih mukannya" ucap kami bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIKESAN RINDU
ChickLitTerkadang banyak kisah tentang... "Sahabat" jadi "Cinta" "Cinta" jadi "Benci" "Benci" jadi "Rindu" "Rindu"jadi "Sayang" "Sayang" jadi "Kecewa" ~-_-~ Sebuah kisah yang tertulis indah tentang begitu besar makna rasa kebersamaan, yang terpisah karena...