"Yaudah kalo gamau pake motor kesekolah!" Ucap bunda Karla dengan marah,dan raut wajah kesal.
"Iyaudah!" Cetus Karla,yang langsung melenggang pergi dari dalam rumahnya,dengan menahan rasa emosi yang mendesak.Bukan emosi karena marah pada sang bundanya,melainkan karena merasa sesak di marahi bundanya.
Karla memutuskan untuk berjalan kaki menuju sekolah.Perasaan gadis itu sedang tidak bagus.Moodnya sangat down.Membuatnya ingin berjalan kaki saja,sekalian meluapkan emosinya.Air mata Karla yang sudah di tahannya sedari tadi,pada akhirnya meluruh juga.
Karla menangis,dengan sesekali mengusap air matanya menggunakan punggung tangan.Gadis itu memang langsung merasa sesak,sekalinya di bentak.Apalagi oleh orang tuanya,yang jarang sekali membentaknya.Dan sekalinya di bentak,ia langsung sesak,menangis.
Tidak peduli seberapa jauh jarak sekolah yang harus di tempuh Karla.Tak peduli berapa banyak lagi langkah yang harus Karla jalankan.Gadis itu tidak peduli.Pikirannya terus menerus fokus pada rasa sesaknya.Tangisnya juga belum berhenti.
Ketika hendak menyebrang jalan.Tiba-tiba ada sebuah mobil berwarna putih berhenti tepat di depan Karla.Membuat gadis itu menghentikan langkahnya secara mendadak.
Si pemilik mobil keluar dari dalam dan berjalan menghampiri Karla.
"Morning my princess!" Sapa si cowok pemilik mobil,lalu tersenyum manis.
Karla tersenyum sekilas."Eh iya!" Balasnya,yang sempat terkejut saat mengetahui si pengendara mobil tersebut adalah Rizky,seniornya yang kemarin membayarkan bakso serta sebotol air mineralnya.Tapi kemudian,Karla mencoba bersikap biasa saja.
Karla memperhatikan Rizky,cowok itu terlihat rapi seperti biasanya,dengan baju yang di masukan dan gesper yang melingkar di pinggangnya.Hanya satu yang kurang,cowok itu tidak pernah memakai dasi.Dan jangan lupakan juga kamera yang selalu menggantung di lehernya.
Ditambah lagi ini masih pagi,wajah Rizky masih terlihat sangat segar.Membuat ketampanannya dan kemanisannya berkali kali lipat terlihat.
Entah mengapa Karla merasa menjadi wanita beruntung yang dapat melihat Rizky pagi ini.Kedua matanya merasa sangat fresh.
"Kamu jalan my princess?" Tanya Rizky,membuyarkan lamunan Karla.Sejujurnya ia ingin bertanya kenapa wajah gadis itu terpenuhi oleh bekas air mata,dan tersirat kesedihan disana.
Galiat gue lagi apa?.Ingin sekali Karla menjawab seperti itu.
"Iya" Jawab Karla pelan dan tanpa minat.
"Yaudah bareng aku aja yuk!" Ucap Rizky dengan entengnya.
"Ga deh,makasih" Balas Karla mencoba menolak dengan baik.
"Udah bareng aja,aku gamau my princess kecapean nanti!" Kata Rizky,membuat Karla menyesal menolak dengan cara baik seperti tadi.
"Apaasih!,ga ah!" Ucap Karla risih,lalu melangkah hendak pergi,namun lengannya di tahan oleh Rizky.
"Lima menit lagi masuk,bareng atau nanti terlambat?" Ucap Rizky.
Karla mengenyirt,lalu memandang ke atas,memperhatikan awan yang menandakan waktu masih sangat pagi.Tidak mungkin lima menit lagi sekolah masuk.
Sadar jika Karla tau Rizky membohonginya,Rizky segera memperlihatkan waktu di jam tangannya yang mati ke hadapan Karla.
"Lihat,lima menit lagi!" Tegas Rizky,dan segera menjauhkan jamnya tangannya setelah Karla melihat sekilas.
Karla percaya,ia merasa cemas,tapi juga tidak ingin satu mobil dengan seniornya yang cukup gesrek itu.
"Ayo cepat naik my beauty princess!" Suruh Rizky,yang membuat Karla bergedik ngeri dengan tiga kata terakhirnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/147334437-288-k450711.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
To Whom Does Your Heart Fall ?
RandomJudul sebelumnya 'Ashley Karla' dan kini berubah menjadi 'To Whom Does Your Heart Fall ?' 💨 Perjalanan cerita : menuju ending ❣❣ ❣❣ ❣❣ ❣❣ ❣❣ Di perebutkan oleh tiga cowok yang sama sama menyebalkan.Pada siapakah Ashley Karla menaruh per...