31.Di jemur.

33 0 0
                                    

Akibat ulah yang di perbuat oleh Genta,Jaya dan Rizky membuat Karla,Aqilla,dan Najwa harus ikut imbasnya juga.Kini keenam orang itu tengah berjejer di hadapan Pak.Yadi yang memergoki kekacauan mereka.Kekacauan yang membuat mereka harus basah kuyup sehingga menghambat kegiatan belajar keenamnya terhambat,karena tidak mungkin belajar dalam keadaan basah kuyup.Selain itu,sebagian lapangan sekolah pun menjadi banjir di hari yang cerah ini.

Genta,Jaya dan Rizky berdiri dengan santainya,sesekali ketiga cowok itu mengacak rambutnya yang basah kuyup.Tidak merasa takut dengan tatapan Pak.Yadi yang seolah bisa membunuh mereka saat itu juga.Sedangkan Karla,Aqilla dan Najwa menunduk sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada,menutupi dalamannya yang sudah pasti terjeplak akibat kemeja putihnya yang basah kuyup.Sesekali mereka melirik ke arah Pak.Yadi,lalu menelan salivanya susah payah,takut karna guru itu manatap seolah ingin memakan mereka hidup-hidup.

"Nama kalian siapa?!" Tanya Pak.Yadi tegas nan tajam,yang sudah berdiri di hadapan Karla,Aqilla dan Najwa.

"Kar-Karla pak!" Ucap Karla takut takut.

"Sebutkan nama dan identitas kalian dengan jelas!" Tegas Pak.Yadi."SEKARANG!!" Lanjutnya marah.

"Wehh pak seloh dong!,jangan bentak bebeb Karla saya!" Protes Jaya sambil memandang Pak.Yadi dengan tatapan tak suka.

"Bapak berani sama Karla,hadapin saya dulu!" Ucap Genta menantang.

"Jangan kasar sama my princess!" Peringat Rizky.

Komentar komentar tersebut langsung membuat Pak.Yadi semakin memandang ketiga cowok tersebut dengan wajah amat garangnya.Tapi sepertinya tidak berefek apapun,nyatanya ketiga cowok itu terlihat tidak ada takut-takutnya.

"Mulai!" Instruksi Pak.Yadi kembali pada ketiga murid cewek di hadapannya.

"Saya Ashley Karla dari kelas X.IPS-2" Ucap Karla pelan,namun masih bisa terdengar oleh yang lain.

"Saya Aqilla Luciana dari kelas X.IPS-2" Ucap Aqilla.

"Sa-saya Najwa Melvina dari kelas X.IPS-2" Ucap Najwa.

"Bagus!masih kelas sepuluh udah bikin ulah!!" Tegur Pak Yadi."Kalian ini mau jadi biang rusuh juga iya??!,versi cewek gitu??!" Lanjutnya mengomel.

"Engga pak" Sahut Karla,Aqilla dan Najwa bersamaan sambil menggelengkan kepalanya.

"Kalo enggak!,kenapa bikin ulah?!" Marah Pak.Yadi.

"Saya yang ngajak Pak!" Sahut Jaya tanpa rasa takut.Membuat Pak.Yadi berjalan ke arahnya.

"Kamu itu ya!,bapak tau kamu itu salah satu anak kelas sepuluh tukang rusuh!,tapi bukan berarti kamu itu ikut nyeret temen sekelas kamu buat jadi penerus ga bener!,apalagi cewek!" Jelas Pak.Yadi mengomel,sambil memandang marah pada Jaya."Kalo mau sakit ya sakit sendiri!,gausah ngajak-ngajak!" Tambahnya tegas.

"Pak,saya ini cuma nakal,gausah bawa-bawa kata sakit,seolah saya narkoba aja!" Protes Jaya kesal.

"NAKAL ITU JUGA PENYAKIT!!" Bentak Pak.Yadi,membuat mereka langsung terlonjak kaget.

"Kamu!" Ucap Pak.Yadi,lalu berjalan menghampiri Genta."Kamu itu kelas sebelas,harusnya memberi contoh yang baik pada adik kelas kamu!" Jelasnya.

"Pak,yang nakal tuh bukan saya aja,masih banyak,percuma kalo saya berubah baik,kalo yang buruk masih berkeliaran banyak!" Bantah Genta."Lagian nih ya pak,murid nakal di sini sedikit,sedangkan murid baik banyak,tapi nyatanya apa?,ga ada perubahan,yang nakal tetap nakal!" Lanjutnya.

"Udah kamu ceramahin saya?!" Bentak Pak.Yadi,walaupun tak sekencang tapi tapi sangat tajam.

Genta mengerikan kedua bahunya."Udah!" Jawabnya enteng.

"Mulai besok kamu saya skors selama seminggu!" Tegas Pak.Yadi.

"Makasih pak!" Ucap Genta senang.

"Loh pak??,dia di kasih libur kok saya enggak?!!" Protes Jaya tidak terima,yang sungguh terdengar bodoh di telinga yang lainnya.

Pak.Yadi tidak peduli dengan protestan Jaya,guru tersebut melangkah menghampiri Rizky."Kamu udah kelas dua belas ingat?!" Tanyanya tegas.

"Saya cerdas,jadi saya tidak mungkin lupa" Jawab Rizky dengan santai.

"Ya!kamu itu terkenal cerdas dan tidak pernah bermasalah,tapi sekarang kenapa bikin masalah?!" Omel Pak.Yadi sambil menggelengkan kepalanya tidak percaya."Seharusnya sebelum kamu lulus beri kenangan yang baik untuk sekolah juga adik kelas kamu,bukan kenangan buruk seperti ini!" Lanjutnya menasehati.

"Ini bukan kenangan buruk pak!" Sahut Rizky tidak terima.

"Lalu apa?!" Tanya Pak.Yadi.

"Ini kenangan yang keren!" Jawab Rizky.

"Otak kamu ini udah terkontaminasi ya sama kenakalan Genta?!" Marah Pak.Yadi."Kamu ini cerdas,tapi kenapa mudah terpengaruhi?!,harusnya kamu sangat tau mana yang baik dan buruk!" Lanjutnya.

"Pak,yang cerdas itu otak saya bukan kelakuan saya" Sahut Rizky.

"KELAKUAN KAMU ITU DI KENDALIKAN OLEH OTAK KAMU!!" Bentak Pak.Yadi yang emosinya sudah kembali tersulut."NGEBANTAH MULU!" Tambahnya.

"Mungkin bapak gitu,tapi saya engga,cara kerja tubuh orang cerdas beda pak,otak ga ada sangkut pautnya sama kelakuan!" Jelas Rizky tanpa merasa takut.

"Kamu ngatain saya tidak cerdas?,begitu?!" Tanya Pak.Yadi marah,karena tidak langsung perkataan Rizky mengatainya.

"Saya tidak biang begitu" Jawab Rizky.

"Secara tidak langsung kamu bilang begitu Rizky!" Tajam Pak.Yadi.

"Saya sama sekali tidak ada niat mengatai" Balas Rizky."Tapi biasanya,orang yang marah berarti merasa" Tambahnya.

"Kamu!" Geram Pak.Yadi.

"Ya?" Sahut Rizky santai.

Pak.Yadi menghembuskan nafasnya kasar,batin benar benar sudah lelah menghadapi ketiga murid cowok tersebut,padahal hanya dengan beradu argument.

"Cepat kalian berdiri di depan tiang bendera dan hormat pada sang merah putih sampai pulang sekolah!" Ucap Pak.Yadi dengan tegas.

"Gilak pak!lama banget!!" Protes Jaya.

"Itu juga akan menguntungkan buat kalian!" Balas Pak.Yadi.

"Untung di mananya pak?!" Kesal Jaya.

"Baju kalian bisa kering!" Jawab Pak.Yadi."Ohya kemeja putih kalian mana??" Tambahnya bertanya pada tiga cowok tersebut.

"Di sana!" Jawab Genta sambil menunjuk ke arah salah satu kursi taman di pinggir lapangan.Disana terlihat tiga tas ransel dengan warna berbeda dan tiga kemeja putih milik ketiga cowok tersebut.

"Ambil bawa kemari!,jangan dipakai!" Perintah Pak.Yadi.

"Loh pak–"

"CEPAT!!" Bentak Pak.Yadi memotong ucapan Jaya.

Genta,Rizky dan Jaya mengambil kemeja putih mereka masing-masing,lalu kembali menghadap Pak.Yadi.

Pak.Yadi dengan kasar mengambil kemeja putih mereka,dan memberikan asal pada Karla,Aqilla dan Najwa.

"Kalian ganti dengan kemeja itu,lalu kembali dan gabung mengikuti hukuman!" Jelas Pak.Yadi."Cepat!" Lanjutnya tegas,membuat ketiga murid cewek itu segera berlari ke toilet wanita dan mengganti kemeja mereka yang basah kuyup serta tembus pandang dengan kemeja yang di sodorkan oleh Pak.Yadi.

Selesai mengganti kemeja putih,ketiga cewek tersebut kembali ke lapangan bergabung dengan tiga cowok yang tengah melaksanakan hukuman mereka.Namun sebelum itu Karla,Aqilla dan Najwa menjemur kemeja mereka di kursi taman yang tak jauh dari tempat mereka di hukum.

To Whom Does Your Heart Fall ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang