2.Kantin.

120 8 4
                                    

"Karla kantin yuk?" Ajak Aqilla salah satu sahabatnya,saat ini sedang berdiri di sebelah Karla yang sedang membereskan buku.

"Iya,gue juga mau ke kantin kok,laperrr" Jelas Karla,sambil memasukkan buku–bukunya ke dalam tas.

"AYOO EHH!!,GC!,GUE UDAH LAPERRR!!" Teriak Najwa dari ambang pintu kelas dengan suara toanya,yang sampai mengundang perhatian beberapa anak di dalam kelas.

"IYAAA!" Balas Aqilla dengan berteriak juga,lalu berjalan menyusul Najwa di ambang pintu."Buruan La!" Perintah Aqilla,sambil menoleh sejenak ke arah Karla.

"Iya bentar!" Balas Karla dengan nada yang sedikit kencang,sambil mengambil buku mata pelajaran selanjutnya dari dalam tas.Karla mendongakkan kepalanya,melihat ke arah ambang pintu."TUNGGUIN IHH!!" Teriaknya,lalu segera menaruh buku–bukunya ke dalam laci meja.

"LAMA!,NYUSUL AJA NANTI!!" Balas Najwa berteriak,lalu menarik Aqilla pergi dari ambang pintu menuju kantin.

Karla menutup tasnya dengan wajah bete dan menaruhnya asal di atas meja.Lalu segera berlari menyusul dua sahabatnya yang lebih dulu menuju ke kantin.

Ketika sudah masuk area kantin,Karla langsung mengedarkan pandangannya ke segala arah,mencari kedua sahabatnya.Sampai akhirnya berhenti tepat di mana dua sahabatnya tersebut menempati meja yang sama.

Karla mendengus kesal karena sahabatnya itu tidak mau menunggunya terlebih dahulu,dan sudah lebih dulu memesan makanan.Terlihat di depan mereka masing-masing terdapat satu mangkok bakso dan segelas es teh.

Dengan perasaan yang sedikit kesal,Karla melangkah menghampiri kedua sahabatnya tersebut.

"Ya bagus!,kalian pesan duluan dan gue di tinggalin!,nyebelin kalian ih" Omel Karla,sambil memperlihatkan wajah ngambeknya.

"Lo nya kelamaan sih La,guekan laperrr,lo tau sendiri kalo gue laper ga bisa nahan.." Jelas Najwa,setelah menelan baksonya.

"Kan Qilla bisa nungguin gw" Ucap Karla masih ngambek.

"Yaudah sih La,ntar kita tungguin makannya,lagipula bakso kita juga masih banyak kok!" Jelas Aqilla,yang baru saja menungkan sambal ke baksonya.

Karla mendengus."Yaudahdeh!" Pasrahnya,lalu berjalan ke arah stand penjual bakso.

Untung saja stand penjual bakso sudah tidak begitu ramai.Jadi Karla tidak perlu mengantri lama.Karla berusaha menyelip untuk dapat berada di depan stand.

"Pakde saya bakso satu!" Seru Karla pada penjual bakso,yang biasanya di panggil pakde tersebut.

Penjual bakso menoleh ke arah Karla."Bakso urat apa telorr neng?" Tanyanya,yang baru saja menyiapkan sebuah mangkok putih bergambar ayam jago.

"Bakso telor pakde,mie putih aja,ga pake toge,ga pake micin yaa!" Jawab sekaligus jelas Karla.

Dari sekian banyak pembeli bakso di kantin tersebut,hanya Karla saja yang pesanannya ribet,ga pake ini,ga pake itu.Sampai waktu itu pernah ada yang menyindirnya..'Saya duluan aja pakde,dia mah ribet!'.Tapi Karla tidak memperdulikan perkataan orang tersebut waktu itu.

Sangking asyiknya memesan.Karla sampai tidak sadar jika seseorang di sebelah kanannya,sudah memperhatikannya sejak gadis tersebut menyebutkan pesanannya.

"Ini neng" Ucap penjual bakso sambil memberi semangkuk bakso pesanan Karla.

Dengan cepat Karla mengambil bakso tersebut.Lalu merogoh saku baju seragamnya untuk mengambil uang.Sampai pada akhirnya,gadis itu baru sadar jika ia tidak membawa uang sepersen pun.Karla baru ingat jika ia menaruh uangnya di dalam tas,bukan di saku baju seragamnya.

To Whom Does Your Heart Fall ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang