Winter Scars [Complete]

Winter Scars : Bagian Sembilan

Winter Scars

Bagian Sembilan

+++

"Jadi kau belum berbaikan dengan Kim Taehyung?"

Alluna menatap malas Sooyoung yang berada disampingnya,tidak mengerti kenapa dia malah menyebutkan nama Kim Taehyung di sela-sela obrolan makan siang mereka.

"Sudahlah Sooyoung-ah, sudah hampir dua minggu berlalu dan kau terus menanyakan itu." Jungkook,yang duduk berhadapan dengan Alluna dan Sooyoung mencoba untuk menengahi.

"Sudah Aku katakan, Aku tidak bertengkar dengannya. Aku masih membalas pesannya."

"Tapi Kau menghindarinya,"Wajah Sooyoung berubah lembut, dia tidak ingin ikut campur namun dia tidak ingin melihat Alluna yang terus-terusan larut akan kekecewaannya, karena Sooyoung tahu bahwa disamping itu Alluna merindukan Kim Taehyung.

"Dia bahkan menunggumu di kampus saat jam makan siang, tapi kau malah bersembunyi didalam mobil Jungkook. Anna-ya, Aku juga pernah merasa kecewa seperti itu, Aku juga marah,tapi...kita harus bersikap lebih dewasa Anna-ya"

Alluna mendengus kasar dengan wajah yang menahan amarah, dia tahu Sooyoung perduli padanya tapi untuk saat ini hati Alluna masih keras, Alluna masih ingin egois.

"Jadi," Alluna mengepalkan tangannya, "Seharusnya dia bersama Joohyun itu saja. Iya! Aku tidak dewasa, Aku masih bertingkah seperti anak kecil! Aku tidak pantas untuknya..Aku tidak sedewasa Joohyun, Aku tidak pintar memasak seperti Joohyun. Lalu kenapa dia memilih bersamaku bukan Joohyun yang lebih lama dia kenal? Hah!"

Sooyoung mengelus pundak Alluna dengan lembut saat dia menyadari suara Alluna meninggi, gadis berambut sebahu itu memeluk Alluna yang menahan tangis ketika ia mengingat apa yang terjadi beberapa minggu lalu.

"Anna-ya" Ucap Sooyoung dengan lembut, "Aku hanya tidak mau kau seperti ini, Taehyung pasti juga terluka dengan sikapmu yang seperti ini."

"Biarkan Aku menyelesaikannya sendiri, Sooyoung-ah, Aku tidak ingin membahas ini lagi." Mata Alluna menatap kosong ke arah minuman yang berada diatas meja, ia bisa merasakan Sooyoung yang mengusap rambutnya,menenangkan.

Jungkook, pemuda itu hanya bisa menyaksikan dua wanita dihadapannya dengan kebingungan. Dia harus bagaimana ketika dua wanita ini terbawa perasaan dan tiba-tiba malah menangis bersama seperti hari pertama dimana Alluna menceritakan kejadian ini kepada Sooyoung.

"Sudahlah, biar Anna yang menyelesaikannya, biarkan Anna yang memutuskan."

"Baiklah,"Sooyoung pasrah "Semoga itu yang terbaik.Kau tahu? Aku rindu Anna yang ceria, yang selalu bersemangat menceritakan apapun, termasuk Kim Taehyung."

Alluna tersenyum kaku, dia jadi memikirkan penolakan yang ia lakukan pada Taehyung dua minggu terakhir ini. Ini salahnya,memang. Ia hanya tidak bisa menutupi kekecewaannya, dan ia juga tidak bisa mengelak bahwa ia merindukan dirinya yang bersemangat ketika menyangkut Kim Taehyung.

Suasana café siang ini tidak begitu ramai, hanya terisi beberapa kursi,begitupun alunan musik yang tenang mendominasi ruang sangat menenangkan hati dan pikiran.
Sooyoung dan Jungkook sudah menghabiskan makan siang mereka sedari tadi, sedangkan Alluna tidak berminat untuk makan sama sekali, dia tidak begitu selera beberapa hari belakangan ini.

Layar ponsel Alluna seketika menyala menandakan ada panggilan masuk, dengan sekali hentakan ia meraih ponselnya saat melihat nama sang Ayah yang tertera di layar.