Epilog

646 44 14
                                    


Winter Scars


Seoul, Musim Dingin....

Akhir  Desember....

Langit malam telah tiba, kilauan bintang yang kini menghiasi kegelapan ditemani oleh sang bulan. Angin musim dingin berhembus pelan diluar sana, menciptakan hawa sejuk yang samar didalam kamarnya saat Alluna Jung menyadari bahwa jendela kamarnya tidak tertutup dengan sempurna, lantas bergegas untuk menutupnya sesaat setelah melayangkan kecupan sayang pada wajah putri mungil yang tengah terlelap dengan raut gelisah.

"H-Hiks, A-Ayah..Ay-Ayah Na-ya.."

Sosok itu, Alluna bergegas  menuju sumber suara, mendapati setitik air mata mengalir dipipi kemerahan Kim Hana yang merengek ditengah tidurnya.

"Sst, sayang..Tenang lah.." Alluna membawa Hana pada gendongannya, memeluknya dengan erat sampai-sampai ia bisa merasakan hangatnya tubuh mungil itu. Menimangnya agar kembali tenang dalam tidurnya.

Tadi, saat ia memastikan jendela kamar itu tertutup rapat, ia memang mendengar deru mesin mobil yang memasuki pekarangan rumah ini, lantas memilih untuk keluar dari kamar tidur mereka.

"Aku pulang, sayang"

Tepat setelah Alluna melangkah menuju ruang utama, pintu itu terbuka, menampilkan sesosok lelaki dengan wajah lelah akibat bekerja seharian dengan tas kerja ditangan kirinya.

Jeon Jungkook mendekat seraya melepas Long Coat hitam miliknya, menyisakan kemeja putih yang mencetak bentuk tubuhnya yang sempurna, melayangkan kecupan singkat pada puncak kepala Alluna dan bocah mungil didalam gendongannya.

"Apa Na-ya sudah minum obat? Apa badannya masih panas? Atau kita perlu ke dokter lagi?" Tanya Jungkook dengan lembut, tangannya bergerak cepat untuk melipat lengan kemejanya hingga ke siku secara bergantian, menatap khawatir pada Hana yang mulai menggeliat dalam gendongan Alluna.

"Sudah, Jungkook-ah.." Jawab Alluna, "Badannya masih sedikit hangat, dan dia terus merengek sedari tadi.."

Jungkook menghela nafas,membawa tubuh Hana untuk berada dalam gendongannya, mendekapnya dengan hangat.

"A-Ayah, Na-ya ingin Ayah..." Hana kembali merengek, matanya terpejam dan keningnya yang hangat mulai berkerut samar, kaki mungilnya menendang-nendang pada udara.

"Ssh, Sayang...Ini Daddy..."  Ujar Jungkook, begitu halus dan lembut, berkali-kali mengecup sayang wajah Kim Hana.

"D-daddy Na-ya?" Pelan-pelan Hana membuka matanya yang bulat menggemaskan namun kini tampak sayu, mengalungkan tangan mungilnya pada leher Jungkook setelah mengamati wajah yang menyebut dirinya dengan...Daddy.

"Iya Sayang, Ini Daddy..Na-ya jangan menangis seperti tadi, ya? Lihatlah Mommy jadi sedih karena Na-ya menangis," Telapak tangan besar milik Jungkook mengusap lembut punggung kecil milik Kim Hana.

"Na-ya ingin Ayah, H-hiks Na-ya ingin bertemu Ayah..."

Sementara itu, Alluna yang menyaksikan hal itu hanya bisa mematung dengan perasaan yang berkecamuk, merasakan bahwa Jungkook kini menatap pada dirinya.

"Ssh, Na-ya jangan menangis lagi, ya? Besok kita akan main ke tempat Ayah ya, Sayang?"

Jungkook masih menenangkan Hana yang tampak mulai berdamai, bersenandung kecil untuk membuat Kim Hana kembali jatuh tertidur.

"A-Aku akan membawa tasmu ke kamar, dan menyiapkan air hangat untukmu.." Alluna bersuara setelah larut dalam pikirannya sendiri, mengangguk atas apa yang Alluna ucapkan, tak lupa mata Jungkook yang menatap penuh perhatian pada Alluna.

Winter Scars [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang