Winter Scars
Bagian Sembilanbelas
+++
Jung Hoseok tidak bisa menyembunyikan rasa cemasnya sejak hari itu, tapi ia harus tenang dan mengatasai semua ini dengan baik. Ah, bahkan iapun tidak bisa berfikir jernih. Mulutnya terlalu kaku untuk sekedar bertanya pada Alluna perihal teman lelaki yang putrinya maksud belakangan ini. Ia hanya takut untuk menduga - duga, dan ia pun takut jika nantinya.. ada hati yang akan terluka kembali.
Dan saat ini, tepat dua hari setelah ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, ia memutuskan untuk bertemu dengan Taehyung, memastikan semuanya. Ia hanya bisa berharap, bahwa semua ini adalah kesalahan, bahwa akan ada kemungkinan lain selain kenyataan yang ia terima sekarang.
Hoseok menarik nafas dalam, berharap bisa sedikit meringankan kekalutan hatinya. Kedua tangannya saling terpaut, indera penglihatannya berfokus pada pintu masuk sebuah cafe yang tidak jauh dari tempat kerja Taehyung, berharap sosok yang ia tunggu segera tiba. Putranya..
Ah, bahkan setelah hari itu, hatinya tiba-tiba begitu sulit untuk menganggap Taehyung adalah putranya...Apakah ia kejam?
Karena senyuman yang tulus antara Taehyung dan Alluna, membuat ia seakan-akan menjadi orang yang paling jahat jika ia harus membuat senyuman itu pudar... Terutama, senyuman Taehyung.
Taehyung yang telah menanggung kesalahannya selama ini.
Lalu, Hoseok pun alih-alih teringat kata - kata di buku harian Seungwan perihal seorang gadis yang Taehyung sukai...perihal Seungwan yang meminta Hoseok untuk ikut mendoakaan kebahagiaan bagi Taehyung, meminta doa agar cinta tidak akan membuat putranya terluka.
Ah, bahkan Hoseok terlalu takut untuk menduga jika saat ini kebahagian Taehyung adalah Alluna...putrinya.
"Hallo, Tuan"
Sebuah suara menyapa indera pendengaran Hoseok secara tiba-tiba, membuat ia sedikit tersentak.
"Oh, maaf jika Saya membuat Anda terkejut, Anda sepertinya sedang memikirkan sesuatu.."
Taehyung kini ada dihadapannya, ia melihat raut yang bersahabat ketika Taehyung menatapnya, seakan ia mulai menerima semua kenyataan yang datang padanya.
"Ah, Saya melamun..benarkah?" Tanya Hoseok dengan linglung, tiba-tiba ia menjadi sulit berfikir.
Taehyung menarik kursi dan duduk disana, berhadapan dengan Hoseok, "Saya bahkan sudah memanggil Tuan tiga kali.."
"Oh? Haha.." Hoseok tertawa hambar, tawa yang sebenarnya hanya untuk menenangkan jantungnya yang berdegup cepat, "Ah, mungkin karena faktor usia hahaha.."
Taehyung tersenyum menanggapi jawaban yang sebenarnya tidak masuk akal dari Hoseok. Beruntungnya, seorang pelayan wanita datang dan menawarkan menu pada mereka, setidaknya hal itu dapat membantu memecahkan kegugupan Hoseok saat ini.
"Hot chocolate, please.." Ucap Hoseok pada pelayan wanita tersebut, matanya beralih pada Taehyung yang terlebih dahulu menatapnya.
"Dua Hot chocolate,"Taehyung menambahkan dan seperdetik kemudian pelayan wanita itu meninggalkan meja Hoseok dan Taehyung.
"Kau juga menyukai hot chocolate?" Tanya Hoseok mencoba memulai pembicaraan yang santai sebelum ia mengutarakan maksudnya.
Taehyung mengangguk sembari tangannya yang tergerak untuk melipat lengan kemeja kerjanya hingga sebatas siku, "Ya, dulu Aku sangat menyukai coffe sebenarnya, dan Ibu selalu marah karena coffe tidak baik untuk lambungku.. Aku mencoba berhenti, namun rasanya sangat sulit sampai Aku bertemu seseorang, Oh seorang gadis lebih tepatnya.. Ia benar-benar menyukai hot chocolate.."
![](https://img.wattpad.com/cover/142443329-288-k836112.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Scars [Complete]
أدب الهواةKim Taehyung pertama kali bertemu dengan Alluna Jung di musim dingin dan sejak saat itu semuanya berubah. "Aku ingin mati..." Musim dingin juga lah yang membuat hati itu semakin terluka,semakin membeku. "Tidak,aku tidak bisa.." Saat musim dingin tib...