Chap 7

4.6K 478 44
                                    

Semoga terhibur~ :)

.

.

.

.

.

"Tuan, ada tamu."

Jaejoong meletakan pensil dan menutup buku soal-soal yang baru saja dikerjakannya, meski hanya ada coretan asal disana "Siapa?" Jaejoong terlihat berbinar, merasa tamu itu telah menolongnya dari kemelut angka yang sejak dua jam lalu mengerjainya.

"Apakah kau sedang sibuk, Jae?"

Manik bulat itu mengerjap tak percaya sebelum beranjak dari duduknya terburu-buru "A-ah... eommoni."

"Yah! Kau membahayakan calon cucuku..."

Mrs.Jung langsung menahan Jaejoong yang hendak kembali membungkuk dalam. Didudukannya tubuh pemuda cantik itu dan mengusap perut Jaejoong yang telah membesar.

"Kau menjaganya dengan baik, eoh?" bisik Mrs.Jung haru. Perasaannya bercampur aduk ketika merasakan gerakan lembut pada permukaan kencang itu.

Seketika teringat akan perjuangan Yunho yang meminta restu untuk menikah. Sebagai seorang ibu, sudah pasti Mrs.Jung merasa begitu senang ketika Yunho mengatakan hal itu. Terlebih sang putra sudah dalam usia matang serta karir yang bagus.

Namun ketika mengetahui sosok yang akan menjadi pasangannya. Mrs.Jung cukup kecewa. Yunho ingin menikahi seorang pria, dan pria itu adalah mantan rekan grupnya.

Mungkin itu adalah hari terberat bagi Mrs.Jung. Ketika merelakan sang putra pada pria lain. Meski Jaejoong adalah sosok lembut dan cantik serta dapat mengurus Yunho dengan sangat baik, namun tetap saja Jaejoong adalah seorang pria.

Namun, Yunho begitu keras kepala dan pantang menyerah. Yunho terus-menerus membujuknya. Dan ketika janji suci itu terucap, Mrs.Jung telah merelakan bayangan bayi mungil yang mungkin saja ada pada rumah tangga sang putra.

Dan kini, semua itu tidak sama lagi. Jaejoong dapat memberikan apa yang dia impikan. Menantu pertamanya ini... terasa begitu berharga.

Jika Yunho bisa mencintai Jaejoong sepenuh hati, serta suaminya dapat menerima pemuda cantik itu dengan baik... kenapa dirinya masih menutup mata?

Karena alasan inilah, Mrs.Jung mengunjungi Jaejoong di Jepang. Terlebih setelah mengetahui menantunya tengah mengandung. Rasa bahagia itu melambung sangat tinggi, hingga dirinya tidak dapat menjabarkan.

Tidak perduli darimana asal dan cara bayi itu bisa ada di perut Jaejoong, yang harus dirinya utamakan adalah menjaga calon cucu serta menantu pertamanya.

"Eommeoni..." panggil Jaejoong lembut, berusaha menyadari Mrs.Jung dari lamunannya.

"A-ah... maafkan aku, Jae."

Jaejoong menatap sang ibu mertua dengan ragu. Tentu saja, selama dirinya menikah dengan Yunho, hanya sang ibu mertua-lah yang selalu menjaga jarak darinya. Seakan Jaejoong-lah yang telah mencuri Yunho dari keluarga Jung.

Meski Jaejoong telah berusaha mendekatkan diri. Namun Mrs.Jung seolah menolak keberadaannya dan terus menjauhi Jaejoong.

Namun kini, wanita baya kesayangan Yunho mendatanginya. Dan semua itu terasa membingungkan. Jaejoong sangat bahagia. Terlalu bahagia hingga tidak mengadari perutnya yang sedikit berkontraksi.

Jaejoong menyercit. Keringat dingin mulai memenuhi kulitnya. Wajahnya terlihat sedikit pucat.

"Arh..." desisnya lirih seraya mengusap hati-hati perut besarnya.

Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang