Chap 8

4.8K 444 67
                                    

Tokyo, Japan

"Sudah siap, Jae?"

Yunho mengedarkan tatapannya ke sekeliling dan tidak mendapati pemuda cantiknya di sana. Manik musangnya hanya menangkap beberapa pelayan yang membantunya serta tukang kebun yang bertugas. Terlebih Yuko dan Mina juga belum terlihat.

Yunho mendesah kecil dan kembali melangkah memasuki kediamannya. Sudah dipastikan pasangan cantiknya itu masih disibukan oleh berbagai barang tambahan di kamar mereka.

Yunho cukup terkejut ketika seorang pelayan kembali membawa koper seraya menuju mobil. Dan membuat langkahnya semakin cepat menuju lift yang terbuka.

Telinganya telah mendengar beberapa seruan serta gerutuan kecil yang begitu dihapalnya dari arah lorong dan mulai membuka sebuah pintu yang tidak tertutup rapat. Dan seperti yang Yunho duga sebelumnya, Jaejoong memang masih disibukan oleh berbagai kerepotannya.

"Masih belum selesai, sayang?"

Manik bulat itu menatap Yunho yang berdiri menyandar sisi pintu dengan posisi bersedekap serta raut jengah. Bibir ranumnya tersenyum kecil seraya mengedikan bahunya santai dan melirik beberapa buah baju yang berserakan sebagai jawaban.

"Kau tahu pasti hal ini akan terjadi, Yunho. Biasakan dirimu, daddy..." Jaejoong menarik Yunho dan mendudukan pada salah satu kursi sebelum meletakan seluruh bobot tubuhnya di pangkuan sang pasangan. Mengabaikan Mina dan Yuko yang menyibukan diri dengan tumpukan pakaiannya, berusaha tidak melihat dua tuannya yang sedang asik dengan dunia mereka sendiri.

"Kenapa, eoh? Manja sekali hari ini." Yunho mengusap lembut perut besar Jaejoong dan membiarkan pemuda cantik itu mendekap lehernya erat. Hal ini biasa terjadi jika Jaejoong merasa kelelahan atau baby mereka berulah.

"Aku merasa takut." bisik Jaejoong sedikit bingung.

Yunho mulai merasa khawatir "Takut kenapa, Jae? Apakah baby membuatmu kewalahan atau kau kembali melihat berita negatif tentangmu serta beberapa komentar jahat netizen?"

Jaejoong menggeleng lemah "Bukan. Aku hanya merasa... tidak siap. Aku seolah tidak ingin bertemu siapapun." Jaejoong mendesah dalam dan kembali beranjak dari pangkuan Yunho "Lupakan. Lebih baik kita segera menuju bandara saja."

Yunho semakin dibuat bingung oleh tingkah tak biasa pasangannya. Jaejoong terlihat berbeda. Sebenarnya apa yang terjadi dengan sang kekasih?

Yunho segera menyusul Jaejoong yang telah lebih dulu keluar kamar. Manik musangnya terus menatap lekat Jaejoong yang kini tengah bercanda dengan Yuko dan Mina. Seolah bisikan yang barusan didengarnya itu tidak pernah Jaejoong ucapkan.

...

Seoul, South Korea

"Kita lebih baik beristirahat dulu di hotel. Kau terlihat tidak baik, sayang."

Jaejoong hanya mengangguk tak berdaya dengan Yunho yang mulai membopongnya dibantu beberapa petugas bandara. Mereka baru saja tiba di ibu kota Korea Selatan ketika kondisi Jaejoong menurun drastis.

Usia awal trimester ketiga dan menaiki pesawat memang ide yang buruk, namun jangan salahkan Yunho karena Jaejoong yang memaksa ingin kembali ke Korea Selatan. Meski jarak Korea dan Jepang tidak terlalu jauh dan hanya menghabiskan waktu singkat, namun tetap saja goncangan di udara itu ada dan pasti mengangganggu kandungan Jaejoong.

Yunho mempersiapkan cukup banyak pengawal yang bersiaga di beberapa titik sebelum melangkah cepat melintasi bandara yang cukup ramai. Yunho dibantu banyak petugas membawa Jaejoong dengan selamat hingga menuju sebuah mobil keluaran Jerman miliknya tanpa diketahui siapapun. Ternyata penyamarannya cukup baik hari ini, dan Jaejoong selamat.

Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang