Tokyo, Japan
Manik musang mungil itu mengerjap kecil melihat pergerakan sang pemuda cantik dari arah dapur. Kaki pendeknya mulai melangkah pelan dengan raut yang amat penasaran. Melihat Jaejoong yang bolak-balik dengan salah satu tangan memegang sendok besar, lebih besar dari sendok makannya dan memiliki banyak lubang memanjang. Spatula.
Jeyun berkedip lucu dengan kepala yang dimiringkan menggemaskan. Dahi mungilnya mengerut denggan bibir tipis yang sedikit maju. Jeyun merasa bingung. Kenapa ummanya malah bersenang-senang tanpa dirinya? Terlebih Jeyun mendengar sang umma yang terus bersenandung merdu.
Jeyun juga ingin bermain bersama sang umma, namun Jeyun sedikit takut dengan api yang terus menyala pada dua buah lubang serta mangkuk besar yang berisi air dipenuhi gelembung-gelembung aneh.
Dilihatnya Jaejoong yang beberapa kali meneteskan pelu, Jeyun semakin enggan mendekati sang umma. Jeyun tidak suka panas dan berkeringat membuat tubuhnya gatal. Namun rasa penasaran membuatnya melangkah lebih dekat menuju dapur.
"Umma." panggilnya sekali, namun sama sekali tidak diindahkan Jaejoong yang masih sibuk mengaduk sebuah mangkuk besar berisi gelembung merah terang (air mendidih).
Jeyun kecil merengut kesal karena diabaikan, dan mulai mendorong tangga mungil untuk mendekati meja pantry. Dengan tidak sabaran, Jeyun menaiki satu persatu anak tangga hingga dirinya dapat melihat lebih jelas Jaejoong yang mulai meraih sebuah wadah mungil.
Jeyun tahu isinya adalah pasir putih yang rasanya manis seperti permen, appanya pernah menuangkan pasir itu pada roti panggangnya beberapa waktu lalu tanpa sepengetahuan sang umma dan Jeyun menyukainya. Namun sang appa menyuruhnya untuk merahasiakan hal itu. Jeyun tidak mengerti kenapa harus dirahasiakan, padahal Jeyun ingin berbagi resep luar biasa itu pada sang umma.
'Ini adalah rahasia antar pria saja, Jeyunnie. Jika ummamu tahu maka semua gula akan di sembunyikan.'
Jeyun tidak mau pasir manis itu di sembunyikan. Bahkan Jeyun meminta sang appa untuk menuangkan semua pasir putih itu pada potongan roti kecil sarapannya. Rasanya manis sekali, bahkan coklat saja kalah lezat.
Kini Jeyun kecil hanya dapat menatap polos Jaejoong yang masih belum menyadari keberadaannya. Merasa bosan Jeyun menaiki meja pantry dengan susah payah. Senyum lucu terulas menggemaskan ketika dirinya sudah duduk manis di antara tumpukan daun-daun hijau serta keranjang besar buah.
Jari-jari mungilnya meraih sekantung wortel dan membukanya sembarang. Jaejoong sering membuatkan jus lezat dari benda berwarna oren ini. Jeyun sangat membenci baunya yang aneh, namun rasanya manis dan membuatnya ketagihan. Kata sang umma ini bagus untuk mata dan mengandung vitamin A. Jeyun tidak mengerti, dia hanya menyukai jus aneh itu dan Jeyun ingin menikmatinya lagi.
Baru saja digigit ujung wortel, namun dahi mungilnya mengerut. Kenapa rasanya tidak manis seperti saat sang umma yang membuatnya? Jeyun bingung.
Manik musangnya mengedar. Jaejoong masih bersenang-senang seorang diri dan membuatnya semakin kesal. Untuk itu Jeyun memutuskan menyingkirkan daun-daun hijau yang membuat pergerakannya terbatas hingga jatuh di lantai. Brokoli, sawi hijau, daun bawang, parsley, sekantung besar kacang almond dan beberapa benda lainnya sudah tergeletak di lantai.
Namun Jaejoong tidak juga menyadarinya, salahkan suara hentakan keras musik yang memenuhi dapur. Salah satu lagu kebanggaan Jaejoong, Dear J.
Jeyun masih mencari pasir putih yang manis itu untuk dimakan bersama wortel, namun Jeyun tidak tahu dimana Jaejoong meletakkannya tadi. Hingga Jeyun merasa kesal dan memukul wortelnya marah.
"Umma!"
Jaejoong masih terus mengabaikannya. Jeyun berdecak kesal, meniru kelakuan sang appa ketika melihat ummanya pulang dengan berbagai kotak besar berisi benda-benda berkilau layaknya bintang dan tas cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides
FanfictionDirinya memang dikenal sebagai seorang idol senior yang berperilaku baik dan sopan serta kepekaan sosial yang tinggi. Bahkan grup yang dipimpinnya selalu dielu-elukan penggemar dan dihormati para juniornya. Banyak penghargaan dari berbagai acara tel...