SM TOWN in Japan

3.6K 396 94
                                    

"Jadi ini sudah waktunya?"

Jaejoong menatap lekat agenda di ponselnya. Diliriknya Yunho yang masih menemani Jeyun di ruang tengah seraya menikmati siaran kartun pagi hari. Sebelum memanggil Yuko untuk mempersiapkan barang-barang Jeyun, serta perlengkapannya.

"Sibuk sekali?" Yunho mendekati Jaejoong yang terlihat memasukan beberapa botol susu Jeyun pada sebuah ransel "Bukankah kau bilang jika hari ini tidak ada jadwal apapun?"

Jaejoong mendekati Yunho dan mengecup bibir hati pria itu singkat sebelum melenggang keluar dapur "Hari ini waktunya pemeriksaan kesehatan Jeyun." ujarnya cukup lantang, terlebih dengan jarak yang lumayan jauh dari Yunho.

Melupakan sosok mungil yang menjatuhkan begitu saja sebotol jus pisang yang tengah dinikmatinya. Jeyun tersentak dengan raut terkesiap. Tentu saja, itu artinya dirinya akan kembali menemui hyung atau nuna yang akan memberikannya berbagai obat serta sebuah jarum kecil menyakitkan.

Manik musang mungilnya mengedar cepat dengan posisi siap berlari hingga seekor kucing cantik menarik perhatiannya. Jeyun menarik begitu saja ekor indah Nene dan membawanya pada ruang bermain, tanpa sepengetahuan siapapun. Beruntunglah Yunho tengah sibuk menghubungi seseorang di dekat jendela besar, sehingga tidak mengacuhkan Jeyun yang telah bersembunyi.

Meow

Nene begitu resah ketika Jeyun mendekapnya terlalu erat, bahkan balita tampan itu nyaris menindih tubuhnya. Jeyun menatap tajam Nene dengan salah satu jari yang ditempelkan pada bibir "Cttt... Nene nda boyeh belitit, nti umma-appa denal!" ucapnya berusaha pelan, namun malah menggema cukup keras.

Jeyun mengintip di antara pintu lemari yang menyimpan berbagai mainan mahal miliknya. Jaejoong sengaja menaruhnya di sana karena Jeyun mulai jarang memainkannya, terlebih Yunho terlalu sering membelikan sang balita mainan baru. Setumpukan kotak lego edisi terbatas yang kini menjadi tempat duduk Jeyun dengan puluhan karakter transformer serta marvel tertata apik di sekeliling Jeyun.

Setelah merasa situasi di luar aman, Jeyun mulai mengeluarkan beberapa bungkus coklat lezat dari lipatan bajunya dan menikmati coklat itu tenang. Sesekali melirik Nene yang menatapnya melas, seolah tengah mengharapkan makanan dalam genggaman Jeyun.

"Nene au?" tawar Jeyun lucu dan mulai membelah sedikit coklat untuk Nene, benar-benar kecil- hanya seukuran ujung jari mungil Jeyun. Dan memberikannya pada sang kucing kesayangan Jaejoong.

Jika saja Nene bisa berbicara, maka kucing malang itu sudah berteriak sejak tadi. Terlebih kini Jeyun malah membaringkan tubuh diatasnya seraya menjadikannya guling "Nene nda boyeh biyang-biyang umma. Ini anya lahatia tita beldua." guman Jeyun dan mulai membuka salah satu kotak dari karakter marvel kesukaannya.

Lima belas menit terlewati, kini Jeyun mulai merasa bosan sekaligus haus. Tiga bungkus coklat berukuran besar sudah bertebaran di lantai, jika saja Jaejoong melihatnya sudah pasti Jeyun dilarang menyentuh coklat hingga seminggu kedepan. Terlebih Mrs.Jung selalu memberi amanat kepada Jaejoong agar tidak terlalu sering memberikan Jeyun makanan manis terlebih coklat serta permen.

Manik musang mungil itu melirik Nene yang asik menjilati bulunya dengan tenang sebelum menggendong kucing itu dan meletakannya pada lantai "Nene au ambiyin minum uat Yunyun?"

Meow

Jeyun mengangguk senang seolah Nene mengiyakan permintaannya "Tayo ditu ambiyin Yunyun cucu di meda. Api angan tetauan umma. Cttt... angan belitit." Jeyun kembali mendekatkan diri pada sela pintu sebelum mendorong tubuh Nene untuk keluar dari lemari.

"Angan yupa cucu ang dambal beluang puna Yunyun." ingatkan Jeyun sebelum menutup kembali pintu lemari. Nene hanya menatap datar sekitar sebelum melangkah santai meninggalkan ruang bermain bocah kecil itu, sebelum Jeyun kembali menjadikannya bulan-bulanan.

Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang