Btw, Ari baru inget kalo skrng udh masuk maret... 3 tahun sudah ultah Jeyun terlewati, Ari lupa bangettt. Maafkan nuna, Jeyunnie sayang #kiss
Disini tgl lahir Jeyun adalah 5 Februari 2016 (antara birthday YunJae pokoknya)
Saat ini Jeyunnie udh 4 tahun usia Korea, nuna-nuna (dengan usia asli 3 tahun). Semoga nuna-nuna sekalian enggak bosen-bosen sama Jeyunnie ya~~~
.
.
.
Kaki jenjang itu melangkah tergesa, melintasi hingar bingar suasana bandara. Sesekali manik bulatnya menatap beberapa penggemar yang mengarahkan kamera ponsel padanya. Tidak seperti biasa, dirinya yang memberikan sedikit fanservice.
Jaejoong tidak memiliki banyak waktu, terlebih dirinya kembali tanpa persiapan yang matang. Sama sekali tidak mengira jika segelintir penggemar masih bersikeras menyambutnya di antara kesibukan bandara. Dilihatnya salah satu asisten yang telah bersiap sebelum membawanya pada sebuah mobil.
Dilambaikan salah satu tangan sejenak, sedikit menghibur mereka yang memaksakan diri untuk menyambutnya sebelum memasuki mobil. Sudah pasti Jaejoong tersentuh akan perlakuan penggemarnya.
"Jadi ada tempat yang hendak dikunjungi terlebih dulu?"
Dibenarkan duduknya seraya meraih ponsel "Jeyun belum tiba, jadi cari tempat lain untuk menunggu mereka." dan mulai tenggelam pada aktifitasnya.
.
Lekuk kecil terulas pada bibir ranumnya ketika sosok Jeyun mendekati mobil. Tubuh yang terbalut baju hangat dalam dekapan Yuko serta kepala yang bersandar malas di bahu wanita itu. Baru saja pintu mobil pada sisinya terbuka bersamaan dengan manik musang mungil yang menatapnya penuh rasa kesal.
"Umma, nda tama Yunyun agi! Yunyun malah!" seru bucah itu, meski sama sekali tidak menolak rengkuhan hangat Jaejoong.
"Sungguh? Kalau begitu Jeyunnie duduk di kursi saja, eoh?" goda Jaejoong yang mulai mempersiapkan baby set car milik Jeyun.
Balita tampan itu mengerung tidak suka dan mengeratkan kaitan tangannya pada bahu Jaejoong. Bahkan tanpa sadar mengigit bahu Jaejoong sebagai pelampiasan rasa kesalnya.
"Astaga. Padahal umma hanya bercanda, kenapa malah menggigit?" Jaejoong pura-pura menampilkan raut terkejut, bahkan sengaja melepaskan dekapannya sebelum menatap ke arah pemandangan luar.
Jeyun memandang sesal wajah rupawan itu. Manik musangnya berkaca-kaca, sungguh dirinya hanya merasa gemas karena sang umma tidak mengerti keinginannya namun kenapa kini Jeyun yang ditempatkan pada situasi yang membuatnya bersalah.
Jaejoong mengulum bibirnya dalam-dalam saat raut wajah Jeyun yang seolah memohon kepadanya. Balita itu memang tidak menyuarakan diri, namun ekspresi yang ditampilkan benar-benar menggambarkan isi hatinya. Manik musang yang menatap Jaejoong berkaca-kaca, bibir mungil yang sedikit bergetar serta wajah yang kian memerah.
"Kenapa?" sahut Jaejoong yang kian mengentalkan raut sendu Jeyun.
Tiba-tiba saja balita itu memindahkan tubuhnya pada kursi mungil di sebelah Jaejoong dan menampilkan raut keruh. Dikepalanya mulai berputar-putar setiap tingkah Jaejoong yang membuat hati mungilnya terluka. Dirinya hanya ingin bujukan lembut sepenuh hati dengan sebuah usapan hangat pada punggungnya, bukan ucapan mengebalkan tanpa perasaan.
Jeyun hanya bocah kecil yang menginginkan cinta sempurna dari sang umma, namun sepertinya pria rupawan itu sedang dalam mode tidak peka hingga sukar mengartikan keinginan Jeyun. Sedih sekali rasanya ketika sang umma malah bersikap jauh dari perkiraannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides
FanfictionDirinya memang dikenal sebagai seorang idol senior yang berperilaku baik dan sopan serta kepekaan sosial yang tinggi. Bahkan grup yang dipimpinnya selalu dielu-elukan penggemar dan dihormati para juniornya. Banyak penghargaan dari berbagai acara tel...