Jodoh

63 3 1
                                    


jodoh/jo·doh/
orang yang cocok menjadi suami atau istri; pasangan hidup; imbangan:

Mari kira sejenak membahas, apa sih itu jodoh? Beberapa orang bilang jodoh adalah pasangan hidup, seseorang yang akan menemanimu hingga akhir hayat atau hanya akan terpisahkan karena kematian. Tapi apakah benar jodoh itu ada? Bagaimana jika ada pasangan yang sudah menjalin pernikahan selama 15 tahun dan kandas di tengah, apakah mereka selama ini hidup dan menghabiskan 15 tahun mereka dengan orang yang bukan jodohnya? Aku tak pernah mengerti seperti apa konsep "jodoh" sesungguhnya. Karena menurutku, setiap langkah yang kita ambil adalah pertaruhan. Kita tidak pernah tau ada jalan apa didepan. Is it good? Is it bad? Dan akan membuatmu berkata, "Oh..." pada akhirnya.

Mungkin jarang sekali aku menulis 2 kali post dalam 1 minggu. Tapi jujur, aku sudah tak bisa membendung rasa ini. Tidak, ini tidak ada hubungannya dengan postinganku yang terakhir. Untuk kali ini, izinkan aku–untuk terakhir kali–membahas mantanku. Dan tidak, aku tidak berusaha untuk merangkak kembali padanya atau ada niatan untuk menikungnya, tidak. Kali ini aku akan menceritakan pada kalian semua, bahwa aku sudah kehabisan keberuntungan. Hari ini (17/04/2017) mantanku tunangan. Ya, kalian tidak salah baca. Tunangan. Di post ini aku tidak akan membagi kesedihanku dengan kalian, tapi aku akan memberi kalian sebuah pandangan soal waktu dan sebuah hubungan. Aku tidak akan pernah mengira hal seperti akan terjadi pada diriku sendiri. Padahal biasanya hal seperti ini adalah hal biasanya aku baca di post-post viral facebook atau instagram. Dan hari ini, hal yang sama terjadi padaku. Aku shock.

Aku tidak akan menceritakan bagaimana perjalanan hubungan kita. Karena mungkin 75% dari isi blog ini adalah naik dan turun hubungan kami. Dulu. Dan kalian bisa scroll-scroll sendiri dibawah. Yang aku ingin sampaikan hanyalah, kita tidak benar-benar tahu siapa jodoh kita. Hingga akhirnya ada titik dimana kamu akan bilang, "Oh...". Entah itu baik atau buruk. Kita tidak pernah benar-benar tahu jalan hubungan kalian didepan akan seperti apa. Kita tidak pernah tahu, apakah kalian akan tetap bersama dengan pasangan kalian yang sekarang atau kalian akan berakhir menghabiskan sisa waktu hidup kalian dengan orang yang sama sekali tidak kalian bayangkan. Seperti aku, aku menghabiskan banyak waktu untuk mantanku. Tapi pada akhirnya, ternyata kita tidak bersama. Jadi apa itu jodoh? Tidak ada yang tahu. 20 Tahun bersama, dan ternyata di tahun 21 mereka berpisah, berarti mereka selama ini tidak jodoh? Tidak, aku disini tidak mengajak kalian untuk mempertanyakan eksistensi "jodoh" dan apa definisi "jodoh" sesungguhnya, jika ternyata arti dari KBBI sendiri tidak benar adanya. Yang aku tekankan adalah, habiskan waktu dengan mereka yang kalian miliki sekarang. Setiap langkah yang kita ambil pasti memiliki konsekuensinya, jadi bersiaplah untuk kehilangan salah satu dari pilihan tersebut. 'Cause you can't win both of 'em. Buatku, membuat orang yang aku sayangi senang adalah kesenangan tersendiri. Tentu saja ada berapa banyak jam dan effort yang aku berikan untuk dia. Apakah aku memenangkannya di akhir cerita ini? Sayangnya tidak. Tapi aku tidak akan pernah berhenti untuk membuat mereka senang, siapapun itu. Habiskan waktu dan berikan yang terbaik untuk mereka yang kamu anggap pantas. Mungkin hal ini akan terkesan gambling, tapi tidakkah kita hidup diatas pijakan yang tak pasti arahnya kemana?

Terkadang seseorang hadir di kehidupanmu hanya sebagai angin lalu, terkadang ada yang akan bersamamu sampai akhir, dan ada pula yang akan membenci tiap langkahmu. Untukku sekarang, there's nothing to lose. Toh aku tidak akan pernah tahu kemana jalan kehidupan ini membawaku. Satu hal yang pasti adalah aku akan mencoba melakukan yang terbaik dan memberikan yang terbaik untuk mereka yang aku sayangi.

Untuk kamu.
Jujur, aku mungkin tak akan pernah melupakan namamu dan bagaimana kisah kita.
Tapi, mau diapakan lagi. Ini ujung dari kisah kita. This is it.
Untuk kubawa marah juga tidak ada gunanya, semuanya sudah terlanjur.
Aku hanya bisa berkata selamat dan maaf. Ya, ini berat, mungkin kamu takkan pernah merasakannya.
Aku tak pernah benar-benar membencimu. Aku hanya membenci bagaimana semua cerita ini harus berakhir.
Terima kasih untuk 4 tahun terakhir. Aku tidak peduli pada mereka yang menyebutmu hanya main-main atau matre.
Satu hal yang pasti adalah, kamu telah melukis banyak cerita di kehidupanku. Baik ataupun buruk.

Selamat tinggal.

Diary Seorang JombloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang