Eventually

42 2 0
                                    

Akhir-akhir ini aku suka nonton serial komedi, "How I Met Your Mother". Jadi, How I Met Your Mother ini menceritakan tentang Ted (si karakter utama) bercerita kepada kedua anaknya bagimana dia dan "the mother" bertemu. Dalam perjalanan untuk "bertemu" dengan "the mother", Ted sudah putus nyambung dengan banyak orang dan hingga akhirnya takdir menemukan mereka (Ted dan the mother) di sebuah acara pernikahan sahabatnya. Dan hanya serial ini yang dapat membuatku tetap "waras", dan percaya bahwa nanti pada akhirnya aku akan bertemu dengan "the mother"-ku. Aku percaya bahwa cinta sejati itu ada. Kapan dan dimana? Hanya Tuhan yang tahu, kita hanya berusaha.

Beberapa hari ini aku sedikit tenang soal akan berakhir dengan siapa aku nanti. Mungkin beberapa minggu yang lalu aku sangat menggebu-gebu untuk segera mencari pasangan, but not anymore. Entahlah, mungkin aku terlalu banya menonton How I Met Your Mother dan percaya akan adanya "takdir", atau memang selama ini aku hanya terjebak emosi dan kondisi dimana aku harus membiasakan diri lagi untuk menjadi sendiri. Cewek yang aku deketin juga gak jadi prioritas buat jadi pasangan, seandainya memang nanti jodoh, it's a bonus. Simply, aku bawa santai kemanapun arah kehidupan asmaraku menuju. Di titik seperti ini, tanpa menaruh banyak harapan ke siapapun, aku menghindari untuk sakit hati. I'm glad.

Ketika nanti "kita" bersatu, siapapun itu aku berharap dia akan menatapku dalam-dalam, dan berkata dalam hati, "he's the one" saat hari pertama bertemu hingga nanti hari terakhir kita bersama. Dan begitu pula aku saat menatapnya. All i need is pure love. What is love? Gimana ya, menurutku cinta itu adalah fase dimana kamu akan benar-benar menyayanginya tanpa memandang sedikit pun hal buruk yang dia punya. Ketika kamu jatuh cinta kepada maling, kaya Bonnie and Clyde, dimana mereka berdua berdua bersama merampok bank dan pada akhirnya mati bersama-sama, itulah cinta. Ketika itu cinta, kamu gak banyak berpikir dan gak banyak bimbang. Ibarat stop kontak, itu nyoloknya langsung, "klik", gak pake longgar ataupun dipasangin converter. Cocok. Aku harap suatu saat nanti, kapanpun itu aku bakal dipertemukan dengan "dia", entah siapapun dan punya perasaan dimana waktu aku lihat dia, aku bilang, "she's the one" dan gak ada sedikitpun keraguan atas perasaan itu. Dan sekarang yang aku lakukan hanyalah berusaha hingga nanti aku benar-benar ketemu seseorang yang bikin aku bilang, "she's the one".

Eventually, we'll meet our soulmate. Soal waktu dan tempat itu urusan Yang Maha Esa, karena sebagai manusia yang kita bisa lakukan cuma 2. Berusaha dan berdoa, that's it. Jurinya adalah Tuhan, cocok atau enggak ditangan Tuhan. Tapi ketika dia cocok, aku yakin kalian gak akan ragu atas pilihan kalian. Ya karena seperti yang aku singgung tadi, itulah cinta. Menerima kalian dengan kondisi seperti apapun, sejelek apapun.

Sembari kalian merenung dan bertanya, "siapa sih jodohku?" kalian bisa dengerin OST dari La La Land yang berjudul, "Someone In The Crowd". Sama seperti yang aku bahas kali ini, jodoh kalian diluar sana, someone in the crowd. Mungkin teman kalian, atau teman dari teman kalian, atau total stranger, gak ada yang tahu. Tapi yang pasti adalah, dia adalah orang yang bisa membawamu, membantumu, untuk jadi orang yang lebih baik lagi.

Diary Seorang JombloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang