"Lo nungguin gue?"
***
4Suara itu memecahkan konsentrasi Cipa pada ponsel dan beralih kearah sumber suara. Mata Cipa sedikit memicing.
"Pede gila" Gumam Cipa namun masih terdengar oleh orang depannya ini, yang tak lain adalah Rasya tunangannya. Tunangannya! T-u-n-a-n-g-a-n-nya!!!.
"Ck, trus lo lagi apa disini?" tanya Rasya karna yang ia tau, Cipa bukan masuk fakultas kedokteran. Entah fakultas apa Rasya tak ingin memikirkannya.
"Gue lagi-"
"Sya, ayo. Jadikan?"
Ucapan Cipa terpotong oleh seorang perempuan yang baru saja keluar dan menghampiri Rasya dan Cipa. Rasya menoleh kearah sumber suara tadi. Bukan Rasya doang, Cipa juga ikut menoleh. Dan menemukan sesosok pengganggu. Bahasanya pengganggu. Yang tak lain adalah Tasya.
Rasya sedikit menarik sudut bibir sembari menatap Tasya. Tasya menghampiri keduanya, dan berdiri tepat disamping Rasya.
Ada hubungan apa mereka ini?
"Gue duluan" pamit Rasya sedikit menarik lengan Tasya dan berlalu pergi meninggalkan Cipa sendiri. Sendiri. Jones banget si Cipa.
Cipa mengangkat bahu berusaha acuh atas apa yang terjadi barusan.
"Haii" sapa Gise yang baru saja menghampiri Cipa. Cipa menampilkann raut kesalnya.
"Lama ya?" tanyanya sedikit terkekeh sembari berjalan meninggalkan fakultas kedokteran menuju gerbang utama.
"Engga, buktinya gue sampe lumutan nungguin lo" ngaco Cipa masih dengan kekesalanya dengan sahabatnya ini. Gisell terkekeh.
***
22.30 wib
Apartemen
Toktoktok
Gisell mengetuk pintu kamar Cipa dengan kencangnya.
"Cipaaaaa" teriak Gisell dari depan kamar Cipaa.
Toktok tok!
"Cip, gue buka yaa" Ucap Gisell entah dengan siapa.
Cklk!
Suasana remang remang menghiasi kamar Cipa yang berdominan warna abu biru. Gisell menyalakan saklar lampu di kamar Cipa. Gisell memasuki kamar Cipa semakin dalam dan menyingkap selimut Cipa.
"Ihh apaan sih" erang Cipa dengan suara seraknya setengah sadar. Gisell terkekeh dan malah menarik lepas slimutnya.
"Banguuunnn, anterin gue" Gisell menggoyang goyangkan badan Cipa. Cipa benar benar terusik. Rasa kantuk yang melandanya tadi, seketika ilang karna teriakan Gisell.
"Kemana?" tanya Cipa mendudukan badannya. Gisell tersenyum penuh kemenangan.
"Keluar, nyari makan. Gue laper" Ucao Gisel mendramatisir. Cipa memutar kedua bola matanya.
"Yaudah ayo, bentar gue ganti baju dulu" kata Cipa turun dari kasurnya.
"Ok, gue tunggu di luar" kata Gisell meninggalkan kamar Cipa.
20 Cipa persiapan, lalu ia keluar kamar menggunakan switerr kegedean warna putih, Jeans hitam robek robek dilutut. Sneakers hitam putih. Persis seberti ingin olahraga malam. Rambut ia kuncir menampilkan leher jenjangnya dan tanpa make up.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweets R
Teen Fiction- Rasya Rasyifa 🔜 Sweets R - WARNING! Terdapat banyak kata-kata kasar yang tidak untuk ditiru. a simple deskription 'Dua orang yang memiliki sikap sama, tanpa saling melengkapi namun tak ingin berpisah.' Kata siapa, orang yang memiliki kepribadian...