RR -10 Wedding

136 17 0
                                    

10

Cipa terheran heran, semakin kesini sikap Rasya semakin berubah. Bertolakbelakang saat ia bertemu di kampus atau dijalan.

Rasya yang manja, Rasya yang banyak omong, Rasya yang suka ngrengek. Cipa yakin kalau pun ia menyebarkan itu, temen satu kampus ga bakal ada yang percaya. Karna yang mereka tau itu, Rasya yang dingin, bodo amat, dan cerdik.

Rasya pun sendiri tak mengerti, mengapa setiap didekat Cipa. Sifat nya berubah, seperti anak kecil yang tak dituruti kemauannya oleh ibunya. Meskipun Cipa selalu cuek, tapi tetap Rasya tak mau mundur.

Hari pernikahan mereka mendekati H-3. Dan esok keduanya terpaksa meminta izin untuk 4-5 kedepan.

Semua kebutuhan perlengkapan pernikahan, selesai sudah. Semuanya sudah berjalan di jalannya masing masing.

Bertempat di mansion keluarga Colline untuk tempat akad. Dan resepsi diadakan di ballroom hotel bintang 5 milik Bagaskara Corp.

Dan kini mereka berdua, Cipa dan Rasya tidak diperkenankan pergi dari rumah ataupun mansion sampai pernikahan telah usai. Terkecuali kekampus besok.

Cipa yang terbiasa sendiri, sendiri di kamar. Padahal di luar keluarga besar Colline tengah uring uringan. Dari yanng dekat sampai yang jauh, keluarganya datang untuk menyaksikan Cipa nikah? Bahkan Abangnya, Panji Irawan Stevano Colline Yang sekarang tinggal bersama istri, Yuri Airin Manuell dan baby kecilnya, Fabian Ericko M. Colline. di new york juga ikut hadir untuk mengikuti prosesi adik satu satunya ini.

Sedangkan Rasya bersama kedua sodara jauhnya yang tengah bersantai ria, berkutat dengan psnya itu. Sampai.

"Syaaaa" teriak Fina dari luar kamar.

Cklk

Pintu kamar terbuka, Fina masuk kedalam kamar menemukan anaknya yang sedang memainkan ps tanpa mengetahui kehadiran dirinya.

"Enak kamu ya, mau nikah juga. Masih maen ginian" kata Fina -Mommy Rasya sambil menjewer kuping kiri Rasya.

"Aduh momm, aw aduh" ringis Rasya. Fina melepaskan jewerannya.

Kedua sodaranya, Jordan dan Sandi yang seumuran dengannya malah terkekeh ga jelas melihatnya.

Fina duduk di tepi king size milik Rasya. Sedangkan Rasya dan kedua sodaranya itu didepan kingsize yang berhadapan langsung dengan LEDtv.

Rasya menampilkan muka kesalnya dengan kedua sodaranya yang masih berkutat dengan psnya.

"Kenapa mom?" ucap Rasya memulai psnya lagi.

"Kamu itu kalo lagi bicara sama orang tua tatep orangnya" Rasya menoleh dengan cengirannya.

"Di depan ada Tasya" seketika Rasya menegang.


"T-tasya?" Fina tersenyum tipis dan mengangguk.

"Kamu temuin dia dulu, jelasin yang sebenernya" kata Fina tersenyum hangan kearah anaknya.

"Tapi mom"

"Udah, intinya kamu harus temuin dia dulu. Kasian dari tadi nungguin" Rasya menghela nafas kasar dan bangkit. Sedikit menghempaskan stick ps nya.

Sweets RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang