RR - 26 Tangis

57 7 4
                                    

Happy reading bby!!!
Masih banyak typo..

26

Rasya mengemudikan mobilnya dengan gelisah. Hari ini ia akan pulang cepat dan menemui istrinya.

Sesekali menghela nafas gusar, ada saja yang mengganggu rumah tangganya. Dan ia kini sadar, semua masalah bersumber darinya.

Tadi siang, ada sahabat istrinya yang menelponnya. Menjelaskan sekaligus memberikan sedikit ancaman untuknya, bahwa istrinya sedang tidak baik-baik saja, dalam batinnya. Ia merutukinya berkali-kali, kalo ada apa-apa dengan babynya, hanya ia yang pantas disalahkan!

Bodoh.

Kata yang sangat pantas untuknya.

Rasya memarkirkan mobilnya tepat didepan  rumahnya. Ia turun dan berlari tergesa masuk kedalam rumah.

"Rasyifaa!!" teriaknya saat memasuki rumah.

Rasya berlari terburu menaiki tangga yang mengarah ke kamar utamanya. "Rasyifaa.. hah.. hah," nafasnya memburu saat tidak melihat barang-barang Cipa di lemari nya.

Rasya menjambak rambutnya kasar, matanya sedikit berkaca saat melihat amplop diatas nakas. Ia berjalan mendekati dan mengambilnya.

Rasyifa Colline
To; my jerk husband

Tulisan tangan Cipa tertera rapi diatas amplop putih tersebut. Rasya meremasnya kasar amplop tersebut, memukul dadanya yang sedikit sesak menahan tangis.

Tangannya bergetar melihat gumpalan kertas yang tadi diremasnya. Perlahan ia membuka amplop tersebut.

Dear my husband..
Maaf, untuk kali ini aku ingin egois. Aku hanya ingin berdua dengan babyku, tanpa bayang-bayang mu.  Aku tidak tau apa yang aku lakukan ini benar atau tidak. Maaf, mungkin kita memang ditakdirkan bukan untuk bersama selamanya. Bukan aku yang tak ingin berjuang lagi, namun aku masih memikirkan kesehatan baby dan batinku. Tak ada lagi yang aku punya selain babyku, aku tidak tau harus pergi kemana untuk ku mengadu mencurahkan semua apa yang terjadi padaku. Ku harap kamu tau, aku mencintaimu, sungguh, dan sangat. Namun untuk hal ini aku tak ingin egois padamu, aku tau, aku jelas tau, kau mencintainya, lebih dari kau mencintaiku, aku tau dan aku paham bahwa rasa cinta tidak bisa dipaksakan. Apakah aku harus melepaskanmu kali ini? Apakah ini adalah akhir dari kisah kita?... Jangan cari aku, aku akan kembali, mungkin setelah aku merasa baik untuk menghadapi semuanya.

tertanda
Rasyifa Bagaskara

Rasya mengusap air matanya kasar, bodoh sekali. Air matanya masih mengetes deras, dan ia hanya menumpahkan tangis itu dengan penyesalan didalamnya.

"Maafin daddy, baby."

Tiba-tiba matanya memburam dan gelap.

***

Tasya mondar mandir didepan ruangan IGD menunggu seseorang yang tengah diperiksa didalamnya.

Seorang dokter paruh baya keluar dari ruangan yang sedari tadi ia tunggu, diikuti seorang perawat dibelakangnya.

"Bagaimana dok?"

"Anda keluarganya?"

"Ah e-em saya istrinya,"

"Tuan Rasya tidak apa-apa, mungkin dia hanya kelelahan dan banyak pikiran membuat daya tahan tubuhnya melemah. Mungkin Tuan Rasya harus dirawat inap sekitar 2-3 hari. Anda bisa mengurus administrasinya terlebih dahulu bu,"

Sweets RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang