RR -3 Perjodohan?

118 16 0
                                    

"Eloo?"

***
3

Semuanya berpandangan. Sedangkan yang tadi Cipa bentak hanya tersenyum miring.

"Hay nona" sapanya.

Ieww menjijikan.

"Loh kalian udah saling Kenal?" tanya Tyas -Mamah Cipa menatap keduanya yang bersangkutan. Cipa dan Rasya.

"Belum, tan" ucap Rasya dengan senyuman menawannya. Sedangkan Cipa hanya menatapnya datar.

Jangan jangan, bener lagi apa yang Gisell bilang tadi siang? Engga engga, ga mungkinnn!

"Panggil mamah saja" Rasya tersenyum

"Panggil om, papah juga" celetuk Afandy Menatap Rasya. Rasya kembali menebarkan senyum manisnya.

Kalo ada yang tanya. Dimeja kosong engga? Dimeja engga kosong, ada minuman yang sedari tadi Dino pesan untuk kedua keluarga, tapi belum ada makanan.

"Baiklah, sebelum makanannya datang. Mari kita mulai perjodohan ini" ucap Dino -Daddy Rasya dengan penuh ketegasan. Semuanya tersenyum bahagia terkecuali kedua makhluk ciptaan tuhan ini. Cipa dan Rasya yang hanya menampilkan raut keterkejutannya.

"Perjodohann!!!?" ucapnya bersamaan. Cipa dan Rasya.

What the fvck is this. Berasa ga laku!

Hell, Tyas mengusap punggung Cipa. Cipa menoleh melihat Tyas yang tersenyun kearahnya.

Oh jadi ini? Yang mamah bilang harus terima?

Berbeda dengan Rasya yang menentang Daddynya.

"Apa apaan sih Dad!" Ucap Rasya sedikit meninggi.

"Rasya, ini juga untuk masa depan kamu" ucap Fina menenangkan anaknya.

"Daddy, katanya Daddy tidak akan menerima perjodohan dari rekan Daddy? Daddy ini gimana. Arggh" frustasi Rasya menatap Daddynya itu.

"Ini bukan Rekan Daddy, ini temen lama Daddy. Dan satu lagi-"

"Daddy tidak pernah menerima perjodohan itu. Ini real Daddy yang meminta untuk menjodohkan kamu dengan anaknya"

Wtffffff

Rasya menghela nafas kasar, dan berusaha untuk setenang mungkin. Rasya melirik kearah Cipa yang sedang menatapnya datar.

"Baiklah, Daddy anggap kalian menerimanya" Ucap Dino melihat sang anak.

"Rasya, Ini" Dino mengulurkan kotak berludru merak kearah Rasya. Rasya mengambilnya datar dan membukannya.

Rasya bangkit dari duduknya.

Tyas yang melihat Rasya bangkit segera memegang tangan anaknya, Cipa. Cipa menoleh. Tyas mengkode Cipa untuk ikut bangkit dengan senyum dan anggukan dari Tyas. Cipa memejamkan mata sekilas dan bangkit.

Cipa mengulurkan tangannya, dan diterima hangat oleh Rasya. Mereka berdua hanya terhalang meja makan. Rasya segera mengambil cincin dari kotak yang Dino kasih dan menyematkan ke jari manis Cipa.

Sweets RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang